Panduan Lengkap Contoh Surat Permohonan Masuk Sekolah Agama: Tips & Template!
Memasuki jenjang pendidikan baru, apalagi di sekolah agama yang punya kekhasan tersendiri, seringkali butuh lebih dari sekadar mendaftar. Salah satu dokumen formal yang kadang diminta atau setidaknya disarankan untuk dilampirkan adalah surat permohonan. Nah, buat kamu atau orang tua yang sedang menyiapkan diri atau anak untuk masuk sekolah agama, entah itu pesantren, madrasah, seminari, atau sekolah berbasis keagamaan lainnya, surat permohonan ini penting lho. Fungsinya macam-macam, mulai dari sekadar formalitas sampai menunjukkan keseriusan niatmu.
Surat permohonan ini seolah jadi “jembatan” awal antara kamu sebagai calon siswa (atau wali) dengan pihak sekolah. Lewat surat ini, kamu bisa menyampaikan maksud dan tujuan dengan lebih personal dibanding sekadar mengisi formulir pendaftaran. Meski formatnya standar surat resmi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar suratmu efektif dan nggak bikin salah paham. Yuk, kita bedah bareng-bareng gimana cara membuat surat permohonan sekolah agama yang baik dan benar.
Kenapa Perlu Surat Permohonan Sekolah Agama?¶
Mungkin ada yang bertanya, “Kan sudah ada formulir pendaftaran, kenapa masih perlu surat permohonan?” Pertanyaan bagus! Jadi gini, surat permohonan ini punya beberapa fungsi tambahan yang nggak bisa digantikan cuma dengan formulir. Pertama, ini soal formalitas dan etika. Mengajukan permohonan secara tertulis menunjukkan bahwa kamu menghargai prosedur yang ada di sekolah tersebut. Ini bagian dari adab lho dalam berkomunikasi formal.
Kedua, surat ini bisa jadi bukti keseriusan. Ketika kamu meluangkan waktu dan usaha untuk menyusun surat permohonan yang rapi dan jelas, pihak sekolah bisa melihat seberapa besar niatmu untuk bergabung. Apalagi jika dalam surat itu kamu bisa menyampaikan motivasi yang kuat atau harapan spesifik terkait sekolah tersebut. Ini bisa jadi nilai tambah di mata panitia penerimaan siswa baru.
Image just for illustration
Ketiga, surat permohonan bisa menjadi dokumen pendukung yang melengkapi data di formulir. Kamu bisa menjelaskan lebih detail tentang latar belakangmu, prestasi yang relevan (misalnya prestasi di bidang keagamaan atau akademik), atau kondisi khusus yang perlu diketahui pihak sekolah. Di beberapa kasus, terutama untuk pendaftaran beasiswa atau program khusus, surat permohonan ini bahkan jadi salah satu syarat utama.
Berbagai jenis sekolah agama di Indonesia, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Tsanawiyah (MTs), Aliyah (MA), Pondok Pesantren salaf maupun modern, hingga sekolah Katolik (SMPK, SMAK) dan Protestan (SMPK, SMAK) yang bernaung di bawah yayasan keagamaan, punya kebijakan berbeda-beda terkait surat permohonan ini. Ada yang mewajibkan, ada yang hanya menyarankan, ada juga yang sudah mencakup poin-poinnya dalam formulir online. Makanya, penting untuk cek informasi lengkap di panitia penerimaan sekolah tujuanmu ya!
Isi Penting dalam Surat Permohonan¶
Surat permohonan, meskipun untuk sekolah agama, pada dasarnya mengikuti struktur surat resmi atau surat dinas pada umumnya. Ada bagian-bagian standar yang wajib ada agar suratmu lengkap dan mudah dipahami. Berikut ini bagian-bagian penting yang harus kamu perhatikan:
Kop Surat (Opsional, Jika dari Instansi)¶
Jika permohonan ini diajukan oleh sebuah lembaga (misalnya masjid, gereja, sekolah asal), biasanya menggunakan kop surat lembaga tersebut. Namun, jika permohonan ini diajukan secara pribadi oleh orang tua/wali atau calon siswa (untuk jenjang yang lebih tinggi), maka tidak perlu menggunakan kop surat. Langsung dimulai dengan tempat dan tanggal surat dibuat.
Tempat dan Tanggal Surat¶
Tulis dengan jelas nama kota tempat surat itu dibuat dan tanggal penulisan surat. Contoh: Jakarta, 25 Oktober 2023. Pastikan format tanggalnya benar dan konsisten.
Nomor Surat (Opsional)¶
Biasanya surat permohonan pribadi tidak menggunakan nomor surat. Nomor surat lebih umum digunakan untuk surat dari instansi atau organisasi. Jadi, untuk permohonan pribadi ke sekolah agama, bagian ini biasanya diabaikan.
Lampiran¶
Bagian ini menunjukkan jumlah dokumen atau berkas lain yang kamu sertakan bersama surat permohonan. Tuliskan jumlahnya, misalnya “Satu berkas” atau “3 (tiga) lembar”. Jika tidak ada lampiran, tulis “–” atau “Nihil”. Ini penting agar pihak sekolah bisa langsung tahu apa saja yang harus mereka terima selain suratmu.
Berikut ini contoh lampiran yang umum diminta saat pendaftaran sekolah agama:
Dokumen | Keterangan Umum |
---|---|
Fotokopi Akte Kelahiran | Bukti usia dan identitas anak |
Fotokopi Kartu Keluarga | Bukti hubungan keluarga dan domisili |
Fotokopi Ijazah/STTB | Bukti kelulusan jenjang sebelumnya |
Fotokopi KTP Orang Tua | Identitas wali/penanggung jawab |
Pas Foto Terbaru | Foto calon siswa/i |
Sertifikat Prestasi | Jika ada (akademik/non-akademik) |
KIP/KKS/PKH | Jika mengajukan program bantuan |
Surat Keterangan Sehat | Bukti kondisi fisik/mental |
Tabel 1: Contoh Dokumen Lampiran Umum
Perihal¶
Perihal menjelaskan inti atau tujuan dari suratmu secara singkat. Untuk permohonan pendaftaran sekolah agama, perihal yang umum digunakan adalah:
* Permohonan Pendaftaran Siswa Baru
* Permohonan Penerimaan Siswa/Santri Baru
* Permohonan Studi
* Permohonan Penerimaan Santri (untuk pesantren)
Pilih salah satu yang paling sesuai dan jelas.
Alamat Tujuan¶
Tuliskan kepada siapa surat itu ditujukan. Biasanya adalah Pimpinan Sekolah, Kepala Sekolah, atau Panitia Penerimaan Siswa Baru. Lengkapi dengan alamat sekolah tujuan secara lengkap.
Contoh:
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala [Nama Sekolah Agama]
di Tempat
Atau:
Kepada Yth.
Panitia Penerimaan Santri Baru
Pondok Pesantren [Nama Pesantren]
[Alamat Lengkap Pesantren]
Pastikan penulisan gelar atau jabatan sudah benar sesuai informasi yang kamu dapatkan dari sekolah.
Salam Pembuka¶
Gunakan salam pembuka yang formal dan sopan. Untuk sekolah Islam, bisa menggunakan “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”. Untuk sekolah Katolik/Kristen, bisa menggunakan “Dengan hormat” atau “Shalom” atau “Salam sejahtera”. Jika ragu, “Dengan hormat” adalah pilihan yang paling umum dan bisa diterima di berbagai konteks.
Badan Surat (Isi)¶
Bagian ini adalah inti dari surat permohonanmu. Jelaskan dengan jelas dan padat hal-hal berikut:
- Identitas Pemohon: Sebutkan nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat, serta asal sekolah sebelumnya (jika ada). Jika permohonan diajukan oleh orang tua/wali, sebutkan identitas anak yang didaftarkan dan identitas orang tua/wali yang membuat surat.
- Maksud dan Tujuan: Sampaikan bahwa kamu/anakmu bermaksud mendaftar atau mengajukan permohonan untuk diterima sebagai siswa/santri di sekolah tersebut. Sebutkan jenjang pendidikan yang dituju (misalnya: Kelas VII SMP, Kelas X MA, Tingkat Tsanawiyah, dll).
- Motivasi dan Harapan: Ini bagian yang bisa membuat suratmu berkesan. Jelaskan mengapa kamu/anakmu memilih sekolah ini. Apakah karena reputasi akademiknya, program keagamaannya yang kuat, lingkungan pondoknya, nilai-nilai yang diajarkan, atau faktor lain? Sampaikan juga harapanmu setelah diterima di sekolah tersebut, misalnya ingin mendalami ilmu agama, membentuk akhlak mulia, atau mengembangkan potensi diri.
- Pernyataan Kesanggupan: Nyatakan kesanggupan untuk mematuhi segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah tersebut jika diterima. Ini menunjukkan kedisiplinan dan komitmen.
Setiap poin sebaiknya dijelaskan dalam 1-2 paragraf singkat. Total badan surat bisa 2-4 paragraf, tergantung seberapa detail kamu ingin menjelaskan motivasi dan harapan. Hindari bertele-tele ya.
Salam Penutup¶
Gunakan salam penutup yang formal dan sopan. Contoh: “Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh” (untuk konteks Islam), “Hormat saya”, “Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih”.
Tanda Tangan dan Nama Lengkap¶
Di bagian bawah surat, berikan spasi untuk tanda tangan. Di bawah tanda tangan, tuliskan nama lengkap pemohon. Jika surat dibuat oleh orang tua/wali, tulis nama lengkap orang tua/wali tersebut. Jika dibuat oleh calon siswa (misalnya untuk jenjang SMA atau pesantren), tulis nama calon siswa. Kadang, diminta juga menuliskan status (misalnya, Orang Tua dari Calon Siswa [Nama Anak]).
Tips Menulis Surat Permohonan yang Efektif¶
Menulis surat permohonan itu nggak sekadar mengisi template lho. Ada beberapa tips yang bisa bikin suratmu lebih baik dan punya nilai lebih:
- Gunakan Bahasa Formal nan Sopan: Meskipun gaya penulisan artikel ini casual, surat permohonan harus menggunakan bahasa formal dan sopan. Hindari singkatan alay, bahasa gaul, atau penggunaan huruf kapital yang tidak pada tempatnya. Gunakan kosakata baku dan kalimat efektif. Sopan santun dalam berbahasa mencerminkan kepribadianmu.
- Jelas, Padat, dan Lugas: Sampaikan maksudmu dengan straight to the point. Jangan bertele-tele. Panitia penerimaan siswa biasanya menerima banyak sekali surat, jadi mereka akan menghargai surat yang informatif dan tidak membuang waktu. Satu ide untuk satu paragraf kecil itu bagus.
- Periksa Ejaan dan Tata Bahasa: Penting banget! Salah ketik atau kesalahan tata bahasa bisa mengurangi kesan profesional dan seriusmu. Baca ulang suratmu berkali-kali. Kalau perlu, minta bantuan teman atau orang tua untuk membacanya juga. Aplikasi pemeriksa ejaan online juga bisa membantu.
- Sebutkan Nama Sekolah dengan Benar: Jangan sampai salah tulis nama sekolah atau nama pimpinan sekolah. Ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar melakukan riset dan perhatian terhadap detail.
- Sesuaikan dengan Budaya Sekolah (jika tahu): Kalau kamu tahu sedikit tentang nilai-nilai atau kekhasan sekolah tersebut, boleh lho disinggung sedikit di bagian motivasi. Misalnya, “Saya tertarik dengan program tahfidz unggulan di sekolah ini” atau “Filosofi kemandirian yang diajarkan di pesantren ini sangat menarik bagi saya.” Ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar memilih sekolah ini, bukan cuma asal mendaftar.
- Tulis Tangan atau Ketik Komputer? Kebanyakan sekolah saat ini lebih suka surat diketik komputer agar lebih rapi dan mudah dibaca. Namun, ada juga sekolah (terutama pesantren salaf) yang mungkin lebih menghargai surat tulis tangan karena dianggap lebih personal dan menunjukkan ketelatenan. Cek kembali ke persyaratan sekolah tujuanmu. Kalau tidak ada ketentuan, sebaiknya diketik. Tapi kalau kamu punya tulisan tangan yang sangat rapi, surat tulis tangan yang tulus juga bisa memberikan kesan kuat.
Contoh Surat Permohonan Sekolah Agama¶
Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: contoh suratnya! Ingat, contoh ini bisa kamu adaptasi sesuai dengan kebutuhan dan konteksmu ya.
Contoh 1: Surat Permohonan Pendaftaran Siswa Baru oleh Orang Tua (untuk jenjang SMP/MTs)¶
[Kota], [Tanggal]
Perihal : Permohonan Pendaftaran Siswa Baru
Lampiran : Satu berkas
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala [Nama Sekolah Agama Tujuan, misal: Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Bogor]
di Tempat
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dengan hormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : [Nama Lengkap Orang Tua/Wali]
Alamat : [Alamat Lengkap Orang Tua/Wali]
Nomor Telepon : [Nomor Telepon yang Aktif]
Selaku orang tua/wali dari calon siswa/i:
Nama Lengkap : [Nama Lengkap Anak]
Tempat, Tgl. Lahir : [Tempat, Tanggal Lahir Anak]
Asal Sekolah : [Nama Sekolah Sebelumnya, misal: SD Negeri 1 Jakarta]
Alamat : [Alamat Lengkap Anak, jika berbeda dengan orang tua]
Bersama surat ini, kami mengajukan permohonan agar anak kami tersebut dapat diterima sebagai siswa/i baru di [Nama Sekolah Agama Tujuan] untuk jenjang pendidikan [misal: Madrasah Tsanawiyah/Kelas VII] pada Tahun Ajaran [Tahun Ajaran].
Kami sangat tertarik dengan [Nama Sekolah Agama Tujuan] karena reputasinya yang baik dalam menggabungkan pendidikan agama dan umum secara seimbang, serta lingkungan belajar yang kondusif untuk pembentukan akhlak mulia. Kami berharap, melalui pendidikan di sekolah ini, anak kami dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual dan spiritual, serta memiliki karakter Islami yang kuat.
Sebagai kelengkapan administrasi, bersama surat ini kami lampirkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan (daftar terlampir dalam berkas). Kami siap mengikuti seluruh proses seleksi dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Kami juga berjanji untuk mendukung penuh kegiatan belajar anak kami dan mematuhi segala peraturan serta tata tertib sekolah apabila anak kami diterima.
Besar harapan kami agar permohonan ini dapat dikabulkan. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hormat kami,
[Tanda Tangan Orang Tua/Wali]
[Nama Lengkap Orang Tua/Wali]
Contoh 2: Surat Permohonan Pendaftaran Santri oleh Calon Santri (untuk jenjang Aliyah/Pesantren)¶
[Kota], [Tanggal]
Perihal : Permohonan Penerimaan Santri Baru
Lampiran : Satu berkas
Kepada Yth.
Pimpinan Pondok Pesantren [Nama Pondok Pesantren]
di Tempat
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dengan hormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : [Nama Lengkap Calon Santri]
Tempat, Tgl. Lahir : [Tempat, Tanggal Lahir]
Asal Sekolah : [Nama Sekolah Sebelumnya, misal: MTsN 2 Bandung]
Alamat Lengkap : [Alamat Lengkap Sesuai KTP/KK]
Nomor Telepon : [Nomor Telepon yang Aktif]
Bersama surat ini, saya dengan segala kerendahan hati mengajukan permohonan untuk dapat diterima sebagai santri baru di Pondok Pesantren [Nama Pondok Pesantren] untuk jenjang pendidikan [misal: Tingkat Aliyah/Kelas X] pada Tahun Ajaran [Tahun Ajaran].
Saya telah lama berminat untuk menuntut ilmu di Pondok Pesantren [Nama Pondok Pesantren] karena [sebutkan alasan spesifik, misal: saya mengagumi metode pengajaran kitab kuning yang mendalam, reputasi pesantren dalam melahirkan ulama, atau lingkungan yang kental dengan nilai-nilai keagamaan]. Saya ingin memanfaatkan masa muda saya untuk mendalami ilmu agama, menghafal Al-Qur'an, dan membentuk akhlak yang mulia di bawah bimbingan para Kyai dan Ustadz/Ustadzah di sini.
Saya menyadari bahwa menjadi santri di Pondok Pesantren [Nama Pondok Pesantren] membutuhkan kedisiplinan dan ketaatan pada peraturan. Saya menyatakan kesanggupan untuk mematuhi seluruh tata tertib dan menjalani kegiatan harian pesantren dengan penuh tanggung jawab apabila permohonan saya dikabulkan.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat ini saya lampirkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan (daftar terlampir dalam berkas). Saya siap mengikuti segala tahapan seleksi penerimaan santri baru.
Besar harapan saya agar permohonan ini dapat diterima. Atas perhatian dan perkenan Bapak Pimpinan, saya sampaikan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hormat saya,
[Tanda Tangan Calon Santri]
[Nama Lengkap Calon Santri]
Contoh 3: Surat Permohonan Pendaftaran Siswa Baru (Non-Muslim, untuk sekolah Katolik/Kristen)¶
[Kota], [Tanggal]
Perihal : Permohonan Pendaftaran Siswa Baru
Lampiran : Satu berkas
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala [Nama Sekolah Katolik/Kristen Tujuan, misal: SMP Kristen Kasih Bangsa]
di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : [Nama Lengkap Orang Tua/Wali]
Alamat : [Alamat Lengkap Orang Tua/Wali]
Nomor Telepon : [Nomor Telepon yang Aktif]
Selaku orang tua/wali dari calon siswa/i:
Nama Lengkap : [Nama Lengkap Anak]
Tempat, Tgl. Lahir : [Tempat, Tanggal Lahir Anak]
Asal Sekolah : [Nama Sekolah Sebelumnya, misal: SD Harapan Ibu]
Bersama surat ini, kami mengajukan permohonan agar anak kami tersebut dapat diterima sebagai siswa/i baru di [Nama Sekolah Tujuan] untuk jenjang pendidikan [misal: SMP/Kelas VII] pada Tahun Ajaran [Tahun Ajaran].
Kami memilih [Nama Sekolah Tujuan] karena kami percaya pada kualitas pendidikan akademiknya yang unggul serta pendidikan karakternya yang kuat berbasis nilai-nilai Kristiani. Kami berharap lingkungan sekolah ini dapat membantu anak kami tidak hanya berkembang secara intelektual, tetapi juga dalam pembentukan spiritualitas dan moral yang baik. Kami menyambut baik program-program keagamaan yang menjadi ciri khas sekolah ini.
Kami menyatakan kesanggupan untuk mendukung anak kami dalam mengikuti seluruh proses belajar mengajar dan kegiatan sekolah, serta mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di [Nama Sekolah Tujuan] apabila anak kami diterima.
Sebagai kelengkapan administrasi, bersama surat ini kami lampirkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan (daftar terlampir dalam berkas). Kami siap mengikuti seluruh tahapan seleksi penerimaan siswa baru yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.
Besar harapan kami agar permohonan ini dapat dikabulkan. Atas perhatian dan perkenan Bapak/Ibu Kepala Sekolah, kami ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
[Tanda Tangan Orang Tua/Wali]
[Nama Lengkap Orang Tua/Wali]
Ingat ya, contoh-contoh di atas hanya panduan. Kamu harus menyesuaikannya dengan data diri yang sebenarnya, nama sekolah tujuan, jenjang, serta motivasi spesifikmu. Bagian motivasi adalah tempat terbaik untuk menunjukkan kenapa kamu layak atau sangat ingin diterima di sana.
Image just for illustration
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari¶
Saat membuat surat permohonan, ada beberapa hal yang kelihatan sepele tapi bisa mengurangi nilai suratmu. Hindari kesalahan-kesalahan ini ya:
- Typo dan Salah Eja: Ini paling mendasar tapi paling sering terjadi. Pastikan tidak ada kesalahan pengetikan atau ejaan.
- Bahasa Terlalu Santai atau Gaul: Ingat, ini surat formal. Hindari penggunaan bahasa sehari-hari yang tidak baku.
- Informasi Tidak Lengkap: Lupa mencantumkan salah satu identitas, salah menulis nama sekolah, atau alamat yang tidak lengkap.
- Lampiran Tidak Sesuai: Surat menyebutkan ada lampiran tapi dokumennya kurang, atau dokumennya tidak sesuai dengan yang diminta sekolah.
- Format Tidak Rapi: Tata letak berantakan, font sulit dibaca, atau spasi antar baris tidak konsisten. Gunakan font standar seperti Times New Roman atau Arial dengan ukuran 11 atau 12.
- Menyalin Total Contoh: Menggunakan contoh tanpa penyesuaian. Suratmu akan terlihat tidak orisinal dan kurang tulus. Pastikan kamu mengganti semua bagian yang bertanda kurung siku
[ ]
dengan data yang sebenarnya dan menyesuaikan kalimat motivasi. - Tidak Menyebutkan Tujuan dengan Jelas: Jangan sampai pihak sekolah bingung kamu mendaftar untuk jenjang apa atau program apa. Sebutkan dengan spesifik.
Peran Surat Permohonan dalam Proses Seleksi¶
Di banyak sekolah, surat permohonan ini mungkin bukan faktor penentu utama kelulusan seleksi. Yang lebih krusial biasanya adalah nilai akademik, hasil tes masuk, atau wawancara. Namun, bukan berarti surat permohonan ini tidak penting lho.
Surat permohonan adalah kesempatanmu untuk memberikan first impression yang baik secara tertulis. Surat yang rapi, berbahasa baik, dan isinya jelas menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang teliti, serius, dan menghargai proses. Apalagi jika dalam surat itu kamu bisa menyampaikan motivasi yang kuat dan relevan dengan visi misi sekolah, itu bisa menjadi catatan positif bagi panitia seleksi.
Di beberapa kasus, terutama saat ada calon siswa dengan kualifikasi yang mirip, surat permohonan yang menonjol bisa menjadi pembeda kecil yang memiringkan keputusan. Jadi, jangan pernah anggap remeh dokumen yang satu ini ya!
Sekolah Agama di Indonesia: Sekilas Pandang¶
Sebagai konteks tambahan, pendidikan agama punya sejarah panjang dan penting di Indonesia. Mulai dari tradisi pesantren yang sudah ada berabad-abad, hingga madrasah yang terintegrasi dalam sistem pendidikan nasional di bawah Kementerian Agama. Ada juga sekolah-sekolah berbasis agama lain seperti Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu yang punya kurikulum khas.
Sekolah agama bukan cuma mengajarkan ajaran agama, tapi seringkali juga menekankan pembentukan karakter, moral, dan kemandirian. Kurikulumnya seringkali memadukan ilmu agama yang mendalam dengan mata pelajaran umum, menyiapkan siswa tidak hanya untuk kehidupan akhirat, tapi juga untuk berkontribusi di masyarakat. Proses pendaftaran di sekolah-sekolah ini mungkin punya kekhasan masing-masing, termasuk dalam hal dokumen seperti surat permohonan ini.
Mendaftar di sekolah agama adalah pilihan yang penting dan seringkali melibatkan komitmen spiritual dan moral dari calon siswa dan keluarga. Surat permohonan adalah salah satu cara formal untuk menyampaikan komitmen dan harapan tersebut kepada pihak sekolah.
Sebelum Dikirim: Cek Ulang!¶
Setelah selesai menulis surat permohonanmu, jangan langsung dilipat dan dimasukkan amplop. Lakukan cek ulang terakhir dengan daftar berikut:
- Sudahkah semua identitas (nama, tanggal lahir, alamat) tertulis benar dan lengkap?
- Sudahkah nama sekolah tujuan dan alamatnya tertulis dengan tepat?
- Sudahkah perihal dan lampiran ditulis dengan jelas?
- Sudahkah nama anak (jika diwakilkan orang tua) tertulis lengkap?
- Apakah bahasa yang digunakan formal, sopan, dan mudah dipahami?
- Apakah motivasi dan harapanmu tersampaikan dengan baik?
- Apakah ada kesalahan ejaan atau tata bahasa?
- Sudahkah surat ditandatangani dan nama lengkap tertulis di bawahnya?
- Sudahkah semua dokumen lampiran yang diminta siap dan sesuai jumlah yang ditulis di surat?
Kalau semua sudah oke, barulah surat permohonanmu siap untuk dikirim atau diserahkan bersama berkas pendaftaran lainnya.
Image just for illustration
Membuat surat permohonan sekolah agama memang butuh ketelitian, tapi prosesnya nggak sesulit kelihatannya kok. Dengan panduan ini dan contoh yang bisa diadaptasi, kamu pasti bisa membuat surat yang baik dan berkesan. Semoga berhasil dalam proses pendaftaran sekolah tujuanmu ya!
Punya pengalaman membuat surat permohonan untuk sekolah agama? Atau mungkin ada tips lain yang mau dibagikan? Jangan sungkan tulis di kolom komentar di bawah ya!
Posting Komentar