Panduan Lengkap: Contoh Surat Balasan Izin Penelitian Desa yang Mudah Dipahami

Table of Contents

Surat balasan izin penelitian dari desa adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah desa sebagai tanggapan atas permohonan izin penelitian yang diajukan oleh seseorang, biasanya mahasiswa, peneliti, atau lembaga tertentu. Surat ini berfungsi sebagai bukti tertulis bahwa pihak desa memberikan persetujuan atau menolak permohonan tersebut. Mendapatkan surat balasan ini adalah langkah penting dan seringkali wajib dalam proses penelitian di tingkat tapak.

Official letter from village office
Image just for illustration

Surat balasan ini bukan sekadar formalitas. Bagi peneliti, surat ini menjadi legitimasi untuk melakukan aktivitas pengumpulan data atau observasi di wilayah desa tersebut. Tanpa surat ini, kegiatan penelitian bisa dianggap tidak resmi atau bahkan mencurigakan oleh aparat desa maupun warga. Surat ini juga seringkali menjadi syarat mutlak yang diminta oleh kampus atau lembaga yang menugaskan penelitian.

Di sisi desa, surat balasan ini adalah bagian dari administrasi resmi. Dengan mengeluarkan surat balasan, desa memiliki catatan mengenai siapa yang melakukan penelitian di wilayahnya, apa topik penelitiannya, dan berapa lama penelitian itu akan berlangsung. Ini membantu desa dalam memantau kegiatan orang asing yang masuk dan beraktivitas di wilayahnya, menjaga keamanan dan ketertiban.

Mengapa Surat Balasan Izin Penelitian Begitu Penting?

Pentingnya surat balasan izin penelitian ini bisa dilihat dari beberapa sudut pandang. Pertama, dari sudut pandang peneliti, surat ini membuka pintu akses. Beberapa informan kunci atau lokasi penelitian tertentu mungkin hanya bisa diakses setelah peneliti menunjukkan surat izin resmi dari desa. Ini membangun kepercayaan awal antara peneliti dan komunitas lokal.

Kedua, secara administratif, surat ini adalah bukti sah. Dalam banyak kasus, laporan akhir penelitian, skripsi, tesis, atau disertasi mensyaratkan adanya lampiran surat izin dari lokasi penelitian. Surat balasan inilah yang menjadi bukti pemenuhan persyaratan tersebut. Kelancaran proses akademik atau administratif peneliti sangat bergantung pada adanya surat ini.

Ketiga, dari sudut pandang desa, surat ini memberikan kontrol dan informasi. Desa berhak tahu siapa yang datang, apa tujuannya, dan seberapa lama mereka akan berada di sana. Informasi dari surat permohonan dan balasan ini bisa menjadi dasar bagi desa untuk memberikan arahan atau bahkan memfasilitasi peneliti, misalnya dengan memperkenalkan kepada tokoh masyarakat yang relevan.

Keempat, potensi manfaat penelitian bagi desa. Meskipun tidak selalu langsung terasa, penelitian yang dilakukan di desa seringkali menghasilkan data atau analisis yang bisa berguna bagi pengembangan desa di masa depan. Dengan adanya proses perizinan yang rapi, desa bisa meminta copy laporan hasil penelitian sebagai referensi data desa.

Komponen Utama Surat Balasan Izin Penelitian dari Desa

Seperti surat resmi pada umumnya, surat balasan izin penelitian dari desa memiliki struktur dan komponen standar. Memahami komponen-komponen ini penting, baik bagi peneliti yang menunggu balasan maupun bagi aparat desa yang bertugas menyusunnya.

1. Kop Surat (Header)

Ini adalah bagian paling atas surat yang menunjukkan identitas lembaga pengirim. Biasanya berisi:
* Nama instansi: Pemerintah Desa [Nama Desa]
* Alamat lengkap desa: Jalan, Nomor, RT/RW (jika relevan), Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, Kode Pos.
* Nomor telepon, fax, atau email desa (jika ada).
* Logo Pemerintah Desa (jika ada).

Village office sign
Image just for illustration

Kop surat ini menegaskan bahwa surat tersebut berasal dari lembaga resmi pemerintah desa. Keberadaan kop surat membuat dokumen terlihat profesional dan memiliki kekuatan administratif.

2. Nomor Surat

Setiap surat resmi yang keluar dari kantor desa harus memiliki nomor unik. Sistem penomoran ini penting untuk pendokumentasian (pengarsipan) dan pelacakan surat. Format penomoran bervariasi antar-desa, tetapi umumnya mencakup:
* Nomor urut surat keluar
* Kode klasifikasi surat (misalnya, kode untuk urusan umum, pemerintahan, atau kependudukan; kode untuk izin/rekomendasi bisa spesifik)
* Nomor bulan (dalam angka Romawi)
* Nomor tahun (dalam angka).

Contoh: 471/123/VIII/2023. Angka ini unik untuk setiap surat yang dikeluarkan dalam periode waktu tertentu.

3. Lampiran

Bagian ini diisi jika ada dokumen lain yang disertakan bersama surat balasan, misalnya salinan surat permohonan peneliti atau syarat-syarat tambahan dari desa. Jika tidak ada lampiran, biasanya ditulis “-” atau “Tidak Ada”. Penting untuk mencantumkan jumlah lembar lampiran jika memang ada.

4. Perihal (Subject)

Perihal menjelaskan secara singkat isi pokok surat. Untuk surat balasan izin penelitian, perihal biasanya berupa “Pemberitahuan/Balasan Izin Penelitian” atau “Jawaban Permohonan Izin Penelitian”. Ini memudahkan penerima surat untuk segera mengetahui tujuan surat tersebut.

5. Tanggal Surat

Tanggal pembuatan surat dicantumkan di bawah perihal atau di sisi kanan atas. Formatnya adalah Tanggal Bulan Tahun (contoh: 21 Agustus 2023). Tanggal ini penting sebagai acuan waktu penerbitan surat.

6. Alamat Tujuan

Bagian ini menyebutkan kepada siapa surat ini ditujukan. Biasanya ditujukan kepada peneliti yang mengajukan permohonan, seringkali juga mencantumkan institusi tempat peneliti bernaung.
Contoh:
Kepada Yth.
Sdr./Sdri. [Nama Lengkap Peneliti]
Di Tempat

Atau bisa juga ditujukan melalui pimpinan institusi:
Kepada Yth.
Rektor/Dekan/Ketua Program Studi [Nama Institusi]
Melalui: Sdr./Sdri. [Nama Lengkap Peneliti]
Di Tempat

7. Pembuka Surat

Paragraf pembuka surat resmi biasanya berisi sapaan hormat dan referensi terhadap surat sebelumnya.
Contoh:
“Menindaklanjuti surat Saudara nomor [Nomor Surat Permohonan Peneliti] tanggal [Tanggal Surat Permohonan Peneliti] perihal Permohonan Izin Penelitian di Desa [Nama Desa]…”

Atau bisa juga dengan kalimat lain yang merujuk pada permohonan yang telah diterima.

8. Isi Surat

Ini adalah bagian inti surat. Di sini, desa menyampaikan keputusan terkait permohonan izin penelitian.
* Persetujuan/Penolakan: Menyatakan dengan jelas apakah izin diberikan atau ditolak. Dalam konteks “balasan izin”, biasanya izin diberikan.
* Detail Penelitian: Menyebutkan kembali identitas peneliti, institusi, judul penelitian, dan rencana waktu pelaksanaan penelitian sesuai permohonan. Ini untuk memastikan kesesuaian informasi.
* Area/Lokasi: Menyebutkan lokasi spesifik di dalam desa tempat penelitian akan dilakukan (misalnya: seluruh wilayah desa, Dusun A, RW 01, dsb.)
* Syarat dan Ketentuan (jika ada): Desa bisa menambahkan persyaratan khusus, misalnya:
* Kewajiban melapor diri setibanya di desa.
* Kewajiban berkoordinasi dengan aparat desa atau tokoh masyarakat setempat.
* Kewajiban menjaga norma dan etika masyarakat desa.
* Kewajiban menyerahkan copy laporan hasil penelitian ke kantor desa setelah penelitian selesai.
* Larangan mengganggu ketertiban umum.
* Batas waktu pelaksanaan penelitian.
* Harapan: Seringkali disertakan kalimat harapan agar penelitian berjalan lancar dan hasilnya bermanfaat.

9. Penutup Surat

Paragraf penutup berisi ucapan terima kasih dan salam penutup resmi.
Contoh:
“Demikian surat balasan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.”
Diikuti dengan salam penutup seperti “Hormat kami” atau “Wassalamu’alaikum Wr. Wb.” (jika konteksnya memungkinkan).

10. Identitas Pejabat yang Menandatangani

Surat resmi dari desa biasanya ditandatangani oleh Kepala Desa. Jika Kepala Desa berhalangan, bisa ditandatangani oleh Sekretaris Desa atas nama Kepala Desa.
* Jabatan: Kepala Desa [Nama Desa] atau a.n. Kepala Desa [Nama Desa], Sekretaris Desa.
* Tanda tangan asli.
* Nama lengkap pejabat.
* NIP (Nomor Induk Pegawai) jika pejabat tersebut PNS atau memiliki NIP desa.

11. Stempel/Cap Dinas

Surat resmi dari desa harus dibubuhi stempel atau cap dinas pemerintah desa untuk memberikan kekuatan hukum dan keaslian surat. Stempel biasanya mengenai bagian tanda tangan pejabat.

Memahami komponen-komponen ini memudahkan peneliti untuk memeriksa kelengkapan surat balasan yang diterima, dan memudahkan aparat desa untuk menyusun surat yang benar dan lengkap sesuai standar administrasi pemerintahan.

Contoh Surat Balasan Izin Penelitian dari Desa

Berikut adalah contoh template surat balasan izin penelitian dari desa yang bisa menjadi acuan:

PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA [Nama Kabupaten/Kota]
PEMERINTAH DESA [Nama Desa]
Jalan [Nama Jalan Desa] No. [Nomor], [RT/RW (jika relevan)]
Desa [Nama Desa], Kecamatan [Nama Kecamatan]
Kabupaten/Kota [Nama Kabupaten/Kota], Provinsi [Nama Provinsi], Kode Pos [Kode Pos]
Telp. [Nomor Telepon Desa, jika ada], Email: [Email Desa, jika ada]

Village office building
Image just for illustration

SURAT BALASAN IZIN PENELITIAN

Nomor : [Nomor Surat Balasan, Contoh: 471/123/VIII/2023]
Lampiran : [Jumlah Lampiran, Contoh: - atau 1 (Satu) Berkas jika ada]
Perihal : Pemberitahuan/Balasan Izin Penelitian

[Tanggal Surat, Contoh: 21 Agustus 2023]

Kepada Yth.
Sdr./Sdri. [Nama Lengkap Peneliti]
[Jabatan Peneliti, Contoh: Mahasiswa Program Studi S1/S2/S3]
[Fakultas/Jurusan, Contoh: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik]
[Nama Lengkap Institusi, Contoh: Universitas Gadjah Mada]
Di Tempat

Dengan hormat,

Menindaklanjuti surat Saudara nomor [Nomor Surat Permohonan Peneliti] tanggal [Tanggal Surat Permohonan Peneliti] perihal Permohonan Izin Penelitian di Desa [Nama Desa], Kecamatan [Nama Kecamatan], Kabupaten/Kota [Nama Kabupaten/Kota], dengan ini kami memberitahukan hal sebagai berikut:

Sehubungan dengan permohonan izin penelitian yang Saudara ajukan, kami selaku Pemerintah Desa [Nama Desa] pada prinsipnya tidak keberatan dan *memberikan izin* kepada Saudara untuk melaksanakan penelitian di wilayah Desa [Nama Desa].

Adapun identitas dan rincian penelitian yang Saudara maksud adalah sebagai berikut:
    a. Nama : [Nama Lengkap Peneliti]
    b. NIM/Nomor Identitas : [Nomor Induk Mahasiswa atau Nomor Identitas Lain]
    c. Institusi : [Nama Lengkap Institusi]
    d. Jenjang : [S1/S2/S3 atau Lainnya]
    e. Program Studi/Jurusan : [Nama Program Studi/Jurusan]
    f. Judul Penelitian : "[Judul Lengkap Penelitian sesuai proposal]"
    g. Lokasi Penelitian : Wilayah Desa [Nama Desa], Kecamatan [Nama Kecamatan], Kabupaten/Kota [Nama Kabupaten/Kota], (spesifik jika ada, misal: Dusun [Nama Dusun], RW [Nomor RW])
    h. Rencana Waktu Pelaksanaan : [Rentang Tanggal, Contoh: 28 Agustus 2023 s/d 28 September 2023]

Selama melaksanakan penelitian di wilayah Desa [Nama Desa], Saudara diharapkan untuk:
1.  Melapor diri kepada Pemerintah Desa [Nama Desa] setibanya di lokasi penelitian.
2.  Berkoordinasi dengan aparat desa, Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), dan tokoh masyarakat setempat dalam pelaksanaan penelitian.
3.  Menjaga nama baik almamater/institusi, serta menghormati norma, adat istiadat, dan kearifan lokal masyarakat Desa [Nama Desa].
4.  Tidak melakukan kegiatan di luar ruang lingkup penelitian yang telah disetujui dalam permohonan.
5.  Menyerahkan 1 (satu) *copy* laporan hasil penelitian (skripsi/tesis/disertasi/laporan akhir) kepada Pemerintah Desa [Nama Desa] setelah penelitian selesai, sebagai dokumentasi desa.

Demikian surat balasan izin penelitian ini kami sampaikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Tanda tangan asli]
[Stempel/Cap Dinas Pemerintah Desa]

[Nama Lengkap Kepala Desa]
Kepala Desa [Nama Desa]

[Opsional, jika ditandatangani Sekdes a.n. Kades:]
a.n. Kepala Desa [Nama Desa]
[Nama Lengkap Sekretaris Desa]
Sekretaris Desa
NIP. [Nomor Induk Pegawai, jika ada]

CATATAN: Template ini adalah contoh umum. Format dan kalimat bisa sedikit berbeda tergantung pada kebijakan administrasi masing-masing desa atau kabupaten/kota. Penting bagi peneliti untuk memastikan semua informasi kunci (nama, institusi, judul, waktu, lokasi) tercantum dengan benar.

Proses Pengurusan Surat Izin Penelitian di Desa

Bagi peneliti, memahami alur permohonan hingga keluarnya surat balasan sangat membantu. Umumnya, prosesnya meliputi beberapa langkah:

  1. Pengajuan Surat Permohonan: Peneliti membuat surat permohonan izin penelitian yang ditujukan kepada Kepala Desa. Surat ini biasanya dilengkapi dengan proposal penelitian ringkas atau lembar persetujuan dari kampus/lembaga. Surat ini bisa diantar langsung atau dikirim melalui pos/email (tergantung kebijakan desa).
  2. Penerimaan dan Verifikasi di Desa: Surat permohonan diterima oleh perangkat desa (misalnya Kaur Umum atau Sekretaris Desa). Surat dicatat dalam buku agenda surat masuk. Informasi awal diverifikasi (misalnya kelengkapan dokumen).
  3. Evaluasi Internal: Kepala Desa atau perangkat desa terkait (misalnya BPD atau tokoh masyarakat jika penelitian sensitif) mungkin akan meninjau permohonan dan judul penelitian. Mereka bisa mempertimbangkan apakah penelitian tersebut relevan, berpotensi mengganggu, atau memerlukan perhatian khusus.
  4. Penyusunan Draf Balasan: Jika permohonan disetujui, perangkat desa yang berwenang (biasanya Sekretaris Desa atau Kaur Umum) akan menyusun draf surat balasan izin penelitian berdasarkan template yang ada.
  5. Peninjauan dan Koreksi: Draf surat ditinjau kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan pengetikan, informasi lengkap, dan sesuai dengan keputusan pimpinan desa.
  6. Penandatanganan: Draf surat yang sudah final diajukan kepada Kepala Desa untuk ditandatangani. Jika Kepala Desa berhalangan, Sekretaris Desa bisa menandatangani atas nama Kepala Desa (a.n.).
  7. Pembubuhan Stempel: Surat yang sudah ditandatangani dibubuhi stempel dinas resmi Pemerintah Desa.
  8. Pengarsipan: Surat dicatat dalam buku agenda surat keluar dan diarsipkan.
  9. Pengiriman Surat Balasan: Surat balasan yang sudah lengkap diserahkan kepada peneliti. Peneliti mungkin perlu mengambilnya langsung di kantor desa atau dikirimkan sesuai kesepakatan.

Proses ini bisa memakan waktu bervariasi, dari beberapa hari hingga satu atau dua minggu, tergantung pada kesibukan aparat desa dan kelancaran komunikasi. Peneliti disarankan untuk mengajukan permohonan jauh-jauh hari sebelum rencana memulai penelitian.

Tips untuk Peneliti Saat Mengurus Izin di Desa

Agar proses mendapatkan surat balasan izin penelitian berjalan lancar, ada beberapa tips yang bisa diikuti oleh peneliti:

  • Ajukan Permohonan Formal: Gunakan format surat resmi dari kampus atau lembaga Anda. Cantumkan identitas lengkap, judul penelitian, tujuan, dan perkiraan waktu pelaksanaan.
  • Lampirkan Dokumen Pendukung: Sertakan copy proposal penelitian ringkas (abstrak, latar belakang, tujuan), surat pengantar dari kampus (jika ada), atau kartu identitas.
  • Komunikasi yang Baik: Jika memungkinkan, datang langsung ke kantor desa untuk menyerahkan surat permohonan. Perkenalkan diri Anda, jelaskan sedikit tentang penelitian Anda, dan tanyakan prosedur pengurusan izin. Komunikasi langsung seringkali lebih efektif.
  • Tanyakan Perkiraan Waktu: Saat menyerahkan surat, tanyakan kapan kiranya surat balasan bisa diambil atau dikirim. Ini membantu Anda merencanakan jadwal penelitian.
  • Sediakan Kontak yang Jelas: Pastikan nomor telepon atau email Anda yang aktif tercantum dalam surat permohonan agar desa mudah menghubungi jika ada pertanyaan atau surat balasan sudah siap.
  • Bersikap Sopan dan Menghargai: Ingatlah bahwa Anda adalah tamu di desa tersebut. Selalu bersikap sopan, menghargai adat istiadat lokal, dan patuhi arahan dari aparat desa. Ini akan menciptakan kesan positif dan memudahkan penelitian Anda.
  • Tawarkan Copy Hasil Penelitian: Seperti yang tercantum dalam contoh surat balasan, desa seringkali meminta copy laporan akhir. Tawarkan ini sejak awal dalam permohonan Anda sebagai bentuk timbal balik dan kontribusi positif bagi desa.

Mengikuti tips ini tidak hanya memperlancar proses perizinan, tetapi juga membantu membangun hubungan yang baik antara peneliti dan pihak desa, yang sangat penting untuk keberhasilan penelitian lapangan.

Variasi dan Nuansa dalam Surat Balasan

Meskipun ada format standar, surat balasan bisa memiliki beberapa variasi:

  • Persetujuan dengan Syarat: Seperti yang dicantumkan dalam contoh, persetujuan seringkali disertai syarat-syarat yang harus dipatuhi peneliti. Ini adalah hal yang wajar dan harus dipahami serta dipatuhi oleh peneliti.
  • Ditandatangani oleh Pejabat Lain: Jika Kepala Desa berhalangan, surat bisa ditandatangani oleh Sekretaris Desa atau Pejabat Sementara (Pjs.) Kepala Desa. Format penandatanganan “a.n. Kepala Desa” (atas nama Kepala Desa) atau “Pjs. Kepala Desa” akan dicantumkan.
  • Penolakan Izin: Walaupun jarang untuk penelitian umum, desa memiliki hak untuk menolak permohonan izin penelitian jika dianggap berpotensi mengganggu keamanan, ketertiban, atau jika topik penelitian sangat sensitif dan tidak sesuai dengan kondisi lokal. Surat penolakan akan menjelaskan alasannya secara ringkas.
  • Ditujukan ke Institusi: Kadang surat balasan ditujukan langsung ke institusi peneliti (misalnya Dekan atau Ketua Program Studi) dan ditembuskan kepada peneliti yang bersangkutan.

Memahami variasi ini membantu peneliti menginterpretasikan surat balasan yang diterima dengan benar. Apapun bentuknya, yang terpenting adalah surat tersebut jelas menyatakan keputusan desa terkait permohonan izin penelitian.

Manfaat Penelitian bagi Desa (Mengapa Desa Mau Memberi Izin?)

Selain kewajiban administratif, ada alasan mengapa desa umumnya bersikap terbuka terhadap penelitian. Beberapa manfaat penelitian bagi desa antara lain:

  • Identifikasi Masalah dan Potensi: Peneliti seringkali membawa sudut pandang ilmiah yang dapat membantu desa mengidentifikasi masalah sosial, ekonomi, atau lingkungan yang mungkin belum disadari sepenuhnya. Sebaliknya, potensi desa yang belum tergarap juga bisa terungkap.
  • Data dan Informasi: Penelitian menghasilkan data dan informasi yang terstruktur. Data ini bisa sangat berharga bagi desa untuk dasar perencanaan pembangunan, pengambilan keputusan, atau pengajuan program/dana ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi.
  • Evaluasi Program: Jika penelitian mengevaluasi suatu program desa, hasilnya bisa menjadi masukan konstruktif untuk perbaikan di masa depan.
  • Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM): Interaksi dengan peneliti bisa membuka wawasan aparat desa dan warga terkait metode ilmiah, pengumpulan data, atau topik-topik tertentu.
  • Promosi Desa: Penelitian tentang potensi budaya, pariwisata, atau produk unggulan desa bisa secara tidak langsung mempromosikan desa tersebut ke khalayak yang lebih luas.
  • Jejaring dan Kolaborasi: Penelitian bisa membuka pintu kolaborasi antara desa dengan institusi pendidikan atau peneliti untuk program-program desa di masa mendatang.

Dengan menyadari potensi manfaat ini, peneliti bisa mengkomunikasikannya dengan baik saat mengajukan permohonan izin, sehingga pihak desa semakin termotivasi untuk memberikan dukungan.

Apa yang Dilakukan Setelah Menerima Surat Balasan?

Setelah surat balasan izin penelitian diterima, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan peneliti:

  • Simpan dengan Baik: Surat ini adalah dokumen resmi yang sangat penting. Simpan dalam berkas khusus dan jangan sampai hilang. Buat salinannya (fotokopi atau pindai digital) sebagai cadangan.
  • Laporkan ke Institusi: Segera laporkan atau serahkan copy surat balasan ini kepada pihak kampus atau lembaga yang mensyaratkan. Pastikan persyaratan administratif di tingkat institusi Anda terpenuhi.
  • Laksanakan Sesuai Rencana dan Syarat: Patuhi semua rincian (judul, lokasi, waktu) dan syarat yang tercantum dalam surat balasan. Ini menunjukkan profesionalitas Anda sebagai peneliti.
  • Koordinasi di Desa: Setibanya di desa, segera laporkan diri ke kantor desa dan koordinasikan rencana aktivitas Anda sesuai petunjuk dalam surat balasan.
  • Serahkan Laporan Hasil: Setelah penelitian selesai dan laporan akhir (skripsi, tesis, dll.) rampung, jangan lupa memenuhi janji atau kewajiban untuk menyerahkan copy-nya kepada Pemerintah Desa sesuai permintaan dalam surat balasan. Ini adalah bentuk tanggung jawab dan terima kasih Anda kepada desa.

Mematuhi prosedur setelah mendapatkan izin menunjukkan komitmen dan profesionalisme peneliti, yang akan berdampak positif bagi peneliti-peneliti lain yang mungkin akan datang ke desa tersebut di masa depan.

Surat balasan izin penelitian dari desa adalah jembatan formal antara peneliti dan objek penelitian di tingkat komunitas. Memahami apa surat itu, mengapa penting, bagaimana strukturnya, dan proses mendapatkannya akan sangat membantu kelancaran studi atau riset Anda di desa.

Apakah Anda punya pengalaman mengurus surat izin penelitian di desa? Atau mungkin Anda dari pihak desa yang sering menerima permohonan izin? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar