Mau Kirim Lamaran Kerja Lewat WA? Ini Panduan Lengkap + Contohnya!

Daftar Isi

WhatsApp (WA) bukan cuma buat chatting sama teman atau keluarga lagi. Di era digital seperti sekarang, WA juga mulai dilirik sebagai salah satu channel untuk mengirim lamaran kerja, lho! Memang nggak semua perusahaan, tapi beberapa, terutama startup atau industri yang bergerak cepat, kadang meminta kandidat untuk mengirim lamaran awal via WA. Ini bisa jadi cara cepat untuk screening atau bahkan initial contact. Tapi, mengirim lamaran via WA itu beda banget sama kirim email apalagi surat pos. Ada aturan mainnya sendiri biar tetap terlihat profesional dan serius.

Mengapa Lamaran Kerja Via WA Mulai Jadi Tren?

Dulu, ngirim lamaran kerja identik sama surat ketik rapi, masukin amplop, terus dikirim via pos. Ribet, kan? Kemudian muncul email, yang jauh lebih praktis. Nah, sekarang ada WA. Kenapa sih beberapa perusahaan pakai cara ini? Pertama, kecepatan. Pesan WA langsung masuk dan bisa dibaca seketika oleh rekruter. Ini berguna banget kalau perusahaan butuh kandidat cepat atau untuk posisi yang urgent. Kedua, kemudahan akses. Hampir semua orang pakai WA, jadi calon pelamar nggak perlu repot buka laptop atau email kalau lagi nggak di depan komputer. Ketiga, personal touch. WA terasa lebih personal dibanding email massal, meskipun tetap harus dijaga profesionalismenya.

Image just for illustration Surat Lamaran Kerja Via WA

Namun, perlu diingat, ini bukan metode standar untuk semua lowongan. Biasanya, kalau perusahaan memang menerima lamaran via WA, mereka akan mencantumkan nomor WA di info lowongan dan memberikan instruksi spesifik. Jadi, jangan asal kirim lamaran ke nomor WA perusahaan kalau nggak diminta ya!

Keuntungan dan Kerugian Mengirim Lamaran Via WhatsApp

Setiap metode punya plus minusnya. Begitu juga dengan kirim lamaran kerja via WA. Penting buat kamu tahu ini biar bisa mempersiapkan diri dengan baik atau memutuskan apakah metode ini tepat untuk lowongan yang kamu incar.

Keuntungan Mengirim Lamaran Via WA

  • Sangat Cepat dan Praktis: Pesan terkirim instan, rekruter pun bisa langsung membaca tanpa perlu membuka aplikasi email khusus. Respons pun cenderung lebih cepat.
  • Notifikasi Real-time: Kamu bisa langsung tahu apakah pesanmu sudah terkirim, diterima, atau bahkan sudah dibaca (jika read receipt aktif). Ini bisa mengurangi rasa cemas menunggu kabar.
  • Mudah Diakses: Karena WA ada di ponsel, kamu bisa melamar kapan saja dan di mana saja, asalkan ada koneksi internet dan nomor rekruter tersedia.
  • Cocok untuk Lowongan Mendesak: Jika perusahaan butuh karyawan secepatnya, proses via WA bisa mempercepat tahap awal seleksi.
  • Mengikuti Tren Digital: Menguasai cara komunikasi profesional via platform digital seperti WA menunjukkan bahwa kamu up-to-date.

Kerugian Mengirim Lamaran Via WA

  • Terlihat Kurang Formal: Dibandingkan email, WA memang terkesan lebih santai. Ini bisa jadi bumerang kalau perusahaan yang kamu lamar sangat kaku atau formal.
  • Keterbatasan Format: Menulis surat lamaran yang panjang dan terstruktur di WA bisa terasa canggung dan sulit dibaca. Kamu akan lebih mengandalkan lampiran.
  • Risiko Tenggelam dalam Chat Lain: Rekruter mungkin menerima banyak chat di WA-nya, termasuk pesan pribadi. Lamaranmu bisa saja tidak sengaja terlewat.
  • Sulit Melampirkan Banyak Dokumen: Mengirim banyak file via WA (CV, portofolio, ijazah, transkrip) bisa merepotkan dan menghabiskan kuota. Email lebih unggul dalam hal ini.
  • Butuh Nomor WA yang Profesional: Kamu harus memastikan nomor WA-mu aktif, nama di profil jelas, dan foto profilnya profesional (atau setidaknya netral). Jangan sampai pakai foto profil alay atau nama panggilan aneh.

Memahami pro dan kontra ini membantu kamu menimbang situasi. Intinya, selalu ikuti instruksi dari perusahaan. Jika diminta via WA, lakukan dengan benar. Jika via email, ya kirim email.

Kapan Sebaiknya Kirim Lamaran Via WhatsApp?

Seperti yang sudah disinggung, kamu sebaiknya hanya mengirim lamaran kerja via WA jika memang diminta oleh perusahaan. Ini adalah aturan paling penting. Beberapa skenario di mana ini mungkin terjadi:

  1. Lowongan Mencantumkan Nomor WA: Iklan lowongan kerja secara eksplisit menyebutkan “Kirim CV dan Lamaran Anda ke nomor WA [Nomor Telepon]”. Ini instruksi jelas, jadi patuhi.
  2. Instruksi Lisan: Kamu mungkin mendapatkan informasi lowongan dari teman atau networking, dan diminta untuk “coba kirim CV via WA saja ke nomor HRD [Nama]”.
  3. Untuk Posisi Tertentu: Beberapa posisi, seperti customer service, sales, atau entry-level di industri F&B/retail, kadang membuka opsi lamaran via WA untuk mempercepat proses.
  4. Sebagai Kontak Awal: Kadang, WA digunakan hanya untuk initial contact atau menanyakan apakah lowongan masih tersedia, sebelum kamu diminta mengirim lamaran lengkap via email.

Jangan pernah mengirim lamaran via WA tanpa diminta, apalagi ke nomor perusahaan yang tercantum untuk urusan bisnis umum. Itu bisa dianggap mengganggu dan tidak profesional.

Komponen Penting Surat Lamaran Kerja Via WA

Meskipun dikirim via WA, ini tetap surat lamaran. Artinya, ada elemen-elemen penting yang harus ada biar pesanmu terlihat profesional dan informatif. Tentu saja, formatnya akan jauh lebih ringkas dibanding surat lamaran tradisional atau email.

Judul/Subjek Pesan

Ini sangat penting. Di WA memang tidak ada kolom subjek formal seperti email, tapi kamu bisa memulainya di awal pesan. Fungsinya sama: memudahkan rekruter mengidentifikasi pesanmu di antara tumpukan chat dan tahu kamu melamar posisi apa. Contoh:
* Lamaran Posisi [Nama Posisi] - [Nama Anda]
* Application: [Nama Posisi] - [Nama Anda]
* Tertarik Posisi [Nama Posisi] - [Nama Anda]

Pastikan format ini ada di baris paling atas.

Salam Pembuka

Tetap gunakan salam yang sopan. Hindari sapaan terlalu santai seperti “P” atau “Halo”. Gunakan:
* Yth. Bapak/Ibu [Nama Rekruter/HRD] (jika tahu namanya)
* Dengan hormat,
* Kepada Yth. Tim HRD [Nama Perusahaan]

Pilih salah satu yang paling nyaman buatmu dan sesuai dengan tingkat formalitas yang kamu rasa pas (tetap cenderung formal).

Isi Pesan (Inti Lamaran)

Bagian ini harus to the point dan ringkas. Maksimal 3-5 kalimat. Sampaikan:
1. Tujuan: Kamu ingin melamar untuk posisi apa.
2. Sumber Info: Dari mana kamu tahu lowongan ini (Website perusahaan, Instagram, Jobstreet, teman, dll.).
3. Inti Kualifikasi (Opsional tapi Disarankan): Secara singkat (satu frasa/kalimat) sebutkan mengapa kamu cocok. Contoh: “Dengan pengalaman X tahun di bidang [bidang]” atau “Lulusan [jurusan] yang relevan”. Ini hook awal.
4. Penyebutan Lampiran: Informasikan bahwa kamu melampirkan dokumen pendukung (biasanya CV).

Contoh: “Dengan hormat, Saya [Nama Anda] ingin mengajukan lamaran untuk posisi [Nama Posisi] yang saya lihat di [Sumber Info Lowongan]. Saya tertarik dengan posisi ini karena relevan dengan pengalaman saya di bidang [Bidang Relevan]. Bersama pesan ini, saya lampirkan CV saya sebagai bahan pertimbangan.”

Dokumen Pendukung

Biasanya yang diminta via WA adalah CV. Pastikan:
* File dalam format PDF. Ini penting agar format tidak berantakan di perangkat penerima.
* Nama file jelas dan profesional. Contoh: CV_Nama Lengkap_Posisi Dilamar.pdf atau Lamaran_Nama Lengkap.pdf.
* Ukuran file tidak terlalu besar (di bawah 1 MB kalau bisa) agar mudah diunduh.
* Scan ijazah/transkrip/dokumen lain hanya jika diminta. Jika diminta, jadikan satu file PDF atau kompres ukurannya.

Cara melampirkan file di WA: Klik ikon jepitan kertas (attach), pilih “Dokumen”, lalu cari file PDF CV-mu.

Penutup dan Ucapan Terima Kasih

Akhiri pesan dengan sopan.
* Besar harapan saya untuk dapat mengikuti tahap seleksi selanjutnya.
* Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
* Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Anda.

Pilih salah satu.

Kontak Anda (Sudah Tercantum di CV)

Tidak perlu menuliskan nomor telepon dan email lagi di badan pesan WA, karena itu sudah ada di CV yang kamu lampirkan. Cukup pastikan CV-mu lengkap dan up-to-date.

Dengan menggabungkan elemen-elemen ini, pesan lamaran WA-mu akan terlihat terstruktur, profesional, dan mudah dipahami oleh rekruter.

Contoh Surat Lamaran Kerja Singkat Via WA

Ini dia beberapa contoh format pesan lamaran kerja via WA yang bisa kamu adaptasi. Ingat, sesuaikan dengan posisi yang kamu lamar dan gaya perusahaan (jika kamu tahu).

Contoh 1: Untuk Posisi Umum (Sangat Singkat)

Lamaran Posisi Marketing Executive - Budi Santoso

Yth. Tim HRD PT Maju Jaya,
Saya Budi Santoso tertarik melamar posisi Marketing Executive di PT Maju Jaya seperti info dari Instagram.
Saya lampirkan CV saya untuk pertimbangan.
Terima kasih atas perhatiannya.

Penjelasan: Ini format paling minimalis. Langsung to the point, menyebutkan posisi dan sumber info, serta lampiran. Cocok jika kamu yakin rekruter hanya butuh CV dan pesan pengantar singkat.

Contoh 2: Dengan Info Lowongan Spesifik dan Sedikit Kualifikasi

Application: Software Engineer - Anita Wijaya

Dengan hormat,
Saya Anita Wijaya ingin mengajukan lamaran sebagai Software Engineer di perusahaan Anda, sesuai informasi yang saya temukan di situs web Anda.
Sebagai lulusan Ilmu Komputer dengan spesialisasi backend development dan pengalaman 2 tahun, saya yakin kualifikasi saya sesuai dengan kebutuhan posisi ini.
CV terlampir sebagai bahan pertimbangan.
Terima kasih.

Penjelasan: Contoh ini sedikit lebih panjang, menyertakan sumber info lowongan dan sedikit menonjolkan kualifikasi relevan. Ini memberikan rekruter gambaran singkat tentang latar belakangmu bahkan sebelum membuka CV.

Contoh 3: Khusus Melampirkan CV Saja

Kadang, instruksinya hanya “kirim CV via WA”. Kamu tetap perlu pesan pengantar singkat.

CV Lamaran Posisi Admin - Joko Susilo

Yth. Bapak/Ibu HRD,
Sesuai info lowongan Admin di OLX, saya Joko Susilo melampirkan CV saya untuk melamar posisi tersebut.
Mohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meninjaunya.
Terima kasih.

Penjelasan: Pesan ini sangat singkat dan fokus pada pengiriman CV sesuai instruksi. Pastikan nama file CV-nya sangat jelas.

Contoh 4: Versi Lebih Formal

Jika kamu melamar ke perusahaan yang kamu rasa cukup formal meskipun menerima via WA, kamu bisa gunakan gaya bahasa yang sedikit lebih baku.

Lamaran Kerja: Quality Control - Siti Aminah

Kepada Yth. Bapak/Ibu Pimpinan
[Nama Departemen/Divisi yang Tepat, jika tahu]
di PT Sejahtera Abadi

Dengan hormat,
Perkenankan saya, Siti Aminah, mengajukan lamaran untuk mengisi posisi Quality Control di PT Sejahtera Abadi. Informasi mengenai lowongan ini saya dapatkan dari [Sebutkan Sumber Info].
Saya memiliki pengalaman di bidang Quality Control selama 3 tahun di industri [Sebutkan Industri] dan saya melampirkan CV saya yang berisi kualifikasi dan riwayat kerja saya secara lengkap.
Saya sangat berharap dapat diberikan kesempatan untuk menjelaskan potensi saya lebih lanjut melalui wawancara.
Atas perhatian dan waktu Bapak/Ibu, saya sampaikan terima kasih.

Hormat saya,
Siti Aminah
[Tidak perlu nomor WA di sini, cukup nama]

Penjelasan: Contoh ini paling mirip dengan format surat lamaran tradisional atau email, tapi disesuaikan agar tetap bisa muat dalam beberapa paragraf singkat di WA. Penggunaan sapaan lengkap dan penutup yang lebih formal memberikan kesan profesional.

Pilih contoh yang paling sesuai dengan lowongan dan dirimu. Jangan lupa ganti informasi dalam kurung siku [] dengan data yang sebenarnya!

Tips Sukses Mengirim Lamaran Via WA

Mengirim lamaran via WA butuh perhatian ekstra agar tidak terlihat asal-asalan. Berikut beberapa tips agar lamaranmu meninggalkan kesan baik:

Perhatikan Waktu Pengiriman

Sama seperti mengirim email, hindari mengirim lamaran via WA di luar jam kerja normal (misalnya tengah malam atau akhir pekan). Kirimkan pada jam kerja (misalnya antara jam 9 pagi hingga 4 sore) agar rekruter cenderung langsung melihatnya saat sedang aktif bekerja. Ini menunjukkan kamu menghargai waktu mereka.

Pastikan Nomor WA Aktif dan Profesional

Ini krusial. Nomor WA yang kamu gunakan harus aktif dan bisa dihubungi kapan saja untuk panggilan atau balasan chat. Pastikan juga namamu di profil WA adalah nama lengkap yang sopan, bukan nama panggilan aneh.

Gunakan Foto Profil Profesional (atau Netral)

Foto profil WA juga dilihat, lho! Hindari foto profil yang terlalu santai (selfie di pantai, foto rame-rame sama teman, foto hewan peliharaan, dll.). Gunakan foto yang profesional (misalnya foto untuk CV/LinkedIn) atau setidaknya foto diri yang jelas dengan latar belakang netral. Lebih baik lagi jika kamu tidak menggunakan foto profil sama sekali daripada menggunakan foto yang tidak pantas.

Baca Ulang Sebelum Kirim

Meskipun hanya beberapa kalimat, jangan pernah melewatkan tahap proofreading. Cek ejaan, tata bahasa, dan pastikan tidak ada typo. Salah ketik di WA terkesan ceroboh. Pastikan nama posisi, nama perusahaan, dan nama rekruter (jika disebutkan) sudah benar.

Jangan Terlalu Sering Mengecek atau “Spam”

Setelah mengirim lamaran, bersabarlah. Hindari mengirim pesan lagi untuk menanyakan “sudah dibaca belum?” atau “bagaimana lamaran saya?”. Ini sangat mengganggu dan tidak profesional. Jika ada batas waktu respons atau instruksi untuk follow-up, ikuti instruksi tersebut. Kalau tidak, beri jeda waktu yang wajar (misalnya 3-5 hari) sebelum mungkin mengirim pesan follow-up singkat jika memang sangat diperlukan dan tidak dilarang oleh perusahaan.

Patuhi Instruksi dengan Ketat

Jika instruksi lowongan adalah “kirim CV via WA dalam format PDF”, maka lakukan itu. Jangan mengirimkan CV dalam format JPG, atau mengirimkan surat lamaran lengkap dalam badan chat jika tidak diminta. Mematuhi instruksi menunjukkan kamu teliti dan bisa mengikuti arahan.

Mengikuti tips-tips ini akan meningkatkan peluang lamaran WA-mu dibaca dan dipertimbangkan dengan serius oleh rekruter.

Perbandingan Lamaran Via WA vs Email/Tradisional

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita bandingkan metode lamaran kerja via WA dengan metode yang lebih umum seperti email atau bahkan tradisional (surat pos).

Fitur Lamaran Via WA Lamaran Via Email Lamaran Tradisional (Pos)
Kecepatan Kirim Instan Sangat Cepat Lambat
Formalitas Rendah - Sedang (tergantung gaya pesan) Tinggi Sangat Tinggi
Kemudahan Lampir Cukup mudah (1-2 file) Sangat mudah (banyak file terstruktur) Merepotkan
Keterbacaan Pesan Singkat, ringkas Panjang, terstruktur Sangat terstruktur, formal
Jejak Komunikasi Terlihat di riwayat chat Jelas dalam kotak masuk/terkirim Perlu bukti pengiriman (resmi)
Target Pengguna Umum, terutama mobile-first Umum Jarang, kasus spesifik/instansi
Resiko Terlewat Bisa tenggelam dalam chat pribadi Masuk folder spam/arsip jika tidak rapi Bisa hilang/tertunda di pengiriman
Biaya Data Internet Data Internet Kertas, amplop, ongkos kirim

Tabel ini menunjukkan bahwa WA menawarkan kecepatan dan kemudahan, terutama dari sisi pengirim yang mobile-first. Namun, email tetap menjadi standar emas untuk formalitas, struktur, dan kemampuan melampirkan banyak dokumen. Lamaran tradisional kini hampir tidak pernah digunakan kecuali untuk instansi pemerintah atau posisi yang sangat spesifik.

Pilihan metode pengiriman memang seringkali ditentukan oleh perusahaan. Tugasmu adalah menguasai metode yang diminta dan melakukannya secara profesional, apapun metodenya.

Etika dan Profesionalisme Saat Melamar Via WA

Meskipun platformnya santai, proses melamar kerja itu sendiri adalah urusan serius. Jaga etika dan profesionalisme saat berinteraksi via WA dengan rekruter:

  • Gunakan Bahasa Baku: Hindari bahasa gaul, singkatan alay (kayak, yg, dmn), atau emotikon dalam pesan lamaran intimu. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  • Sapa dengan Sopan: Selalu awali pesan dengan salam dan sapaan yang hormat (Yth. Bapak/Ibu, Dengan hormat).
  • Langsung ke Inti: Rekruter itu sibuk. Sampaikan maksudmu melamar posisi apa di awal pesan. Jangan bertele-tele.
  • Hanya Kirim Saat Diminta: Sudah ditekankan berulang kali, jangan pernah mengirim lamaran via WA jika tidak ada instruksi.
  • Jangan “Spam” Panggilan/Pesan: Hindari menelepon nomor rekruter di luar jam kerja atau mengirim pesan berkali-kali. Tunjukkan kesabaran.
  • Jawab Cepat Saat Dibalas: Jika rekruter membalas pesanmu atau menelepon, respons secepat mungkin. Ini menunjukkan antusiasme dan profesionalisme.
  • Ucapkan Terima Kasih: Apapun responsnya (atau bahkan jika tidak ada respons), selalu akhiri komunikasi dengan ucapan terima kasih atas waktu dan pertimbangan mereka.

Menunjukkan etika yang baik via WA mencerminkan kepribadianmu dan bahwa kamu bisa membedakan antara komunikasi pribadi dan profesional.

Fakta Menarik Seputar Rekrutmen Modern

Perubahan metode lamaran ini mencerminkan pergeseran yang lebih besar dalam dunia rekrutmen.

  • Banyak perusahaan kini menggunakan ATS (Applicant Tracking Systems) untuk memproses lamaran via email atau website karir. Sistem ini membantu menyaring ribuan lamaran. Lamaran via WA justru bypass sistem ini, menjadikannya lebih personal tapi juga berisiko tidak terdata dengan baik di sistem perusahaan.
  • Rekruter rata-rata hanya menghabiskan beberapa detik untuk scan sebuah CV atau surat lamaran di tahap awal. Makanya, pesan WA yang singkat dan langsung ke poin penting bisa jadi efektif untuk menarik perhatian awal.
  • Mobile-first recruitment semakin populer. Banyak pelamar mencari dan melamar kerja langsung dari ponsel mereka. WA adalah salah satu platform paling sering digunakan di ponsel.
  • Beberapa startup atau industri kreatif mungkin sengaja memilih WA untuk memfilter kandidat yang up-to-date dan nyaman dengan komunikasi cepat dan digital.

Memahami tren ini bisa membantumu menyesuaikan strategi lamaran kerja, termasuk kapan dan bagaimana menggunakan WA secara efektif.


Jadi, mengirim lamaran kerja via WA itu bukan sekadar copy-paste teks dan kirim. Ada strateginya lho, biar tetap terlihat profesional dan serius. Selalu ingat, ikuti instruksi dari perusahaan, buat pesan yang ringkas dan jelas, serta lampirkan dokumen yang diminta dalam format yang benar. Nomor dan foto profil WA-mu juga harus terlihat layak sebagai calon karyawan.

Sudahkah kamu pernah melamar kerja via WhatsApp? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar di bawah! Atau mungkin ada tips lain yang ingin kamu tambahkan? Yuk, kita diskusi biar sama-sama belajar!

Posting Komentar