Mau Bikin Surat Pernyataan Tulis Tangan? Panduan Lengkap & Contohnya!
Surat pernyataan adalah dokumen resmi atau semi-resmi yang dibuat oleh seseorang untuk menyatakan atau menerangkan suatu hal, baik itu fakta, janji, pengakuan, kesanggupan, maupun penyangkalan. Fungsinya beragam, mulai dari keperluan administrasi, bisnis, hingga hukum. Nah, seringkali kita diminta atau perlu membuat surat pernyataan yang ditulis tangan. Kenapa harus ditulis tangan? Ada beberapa alasan di baliknya, dan tentu ada cara serta contohnya agar surat pernyataanmu sah dan jelas.
Menulis surat pernyataan dengan tangan kadang dianggap memiliki kekuatan atau keaslian tersendiri dibandingkan dengan yang diketik. Mungkin ada anggapan bahwa tulisan tangan lebih sulit dipalsukan, atau menunjukkan kesungguhan dan personalisasi yang lebih dalam. Selain itu, dalam situasi mendesak di mana akses ke komputer atau printer terbatas, menulis tangan menjadi satu-satunya pilihan.
Image just for illustration
Membuat surat pernyataan yang ditulis tangan sebenarnya nggak jauh beda dengan yang diketik dari segi konten atau isi yang harus ada. Yang membedakan tentu saja format penulisannya yang langsung di atas kertas dengan alat tulis. Ketelitian, kejujuran, dan kejelasan tulisan tangan jadi kunci utama.
Mengapa Harus Ditulis Tangan?¶
Ada beberapa skenario atau alasan kenapa surat pernyataan diwajibkan atau lebih disukai untuk ditulis tangan:
- Aspek Keaslian dan Personal: Tulisan tangan dianggap merefleksikan karakter unik seseorang. Dalam beberapa kasus, ini bisa menambah bobot keaslian atau kesungguhan pernyataan tersebut. Rasanya lebih personal dan ‘dari hati’ gitu lho.
- Bukti Otentik: Dalam konteks hukum atau investigasi, tulisan tangan bisa menjadi alat bukti otentik untuk memverifikasi identitas penulis melalui analisis grafologi. Ini sering dipakai dalam kasus pidana atau perdata tertentu.
- Situasi Darurat: Ketika kamu berada di lokasi tanpa akses teknologi yang memadai, menulis tangan adalah solusi tercepat dan termudah untuk mendokumentasikan suatu pernyataan penting.
- Kebijakan Institusi: Beberapa instansi, perusahaan, atau lembaga (terutama yang masih konvensional) mungkin punya kebijakan internal yang mengharuskan surat pernyataan tertentu dibuat secara manual dengan tulisan tangan.
- Menghindari Plagiasi: Menulis tangan memaksa seseorang untuk merangkai kata-katanya sendiri, mengurangi potensi menyalin template secara mentah-mentah tanpa memahami isinya (meski tetap bisa nyontek sih).
Apapun alasannya, penting untuk memahami bahwa surat pernyataan yang ditulis tangan tetap harus memenuhi unsur-unsur penting agar sah dan memiliki kekuatan hukum (jika memang tujuannya ke sana).
Unsur-Unsur Penting Surat Pernyataan Tulis Tangan¶
Sama seperti surat pernyataan yang diketik, ada beberapa unsur pokok yang wajib ada dalam surat pernyataan yang ditulis tangan:
- Judul Surat: Harus jelas menyebutkan bahwa dokumen tersebut adalah “SURAT PERNYATAAN”. Tulis di bagian paling atas dan di tengah.
- Identitas Pembuat Pernyataan: Lengkapi data diri kamu selaku yang membuat pernyataan. Minimal meliputi Nama Lengkap, Nomor Induk (NIK/Nomor Mahasiswa/Nomor Induk Pegawai, dll. sesuai konteks), Tempat dan Tanggal Lahir, Alamat Lengkap, dan Pekerjaan (jika relevan). Tujuannya agar jelas siapa yang bertanggung jawab atas pernyataan tersebut. Gunakan frasa seperti “Yang bertanda tangan di bawah ini:”.
- Isi Pernyataan: Ini adalah inti suratnya. Tuliskan dengan jelas, lugas, dan tanpa keraguan apa yang ingin kamu nyatakan. Hindari kalimat yang ambigu atau berbelit-belit. Nyatakan fakta, kesanggupan, pengakuan, atau penyangkalan secara spesifik. Pastikan isinya sesuai dengan tujuan pembuatan surat.
- Tujuan atau Konsekuensi Pernyataan (Opsional tapi dianjurkan): Jelaskan untuk keperluan apa surat pernyataan ini dibuat, atau apa konsekuensi yang bersedia ditanggung jika pernyataan tersebut tidak benar. Ini menambah kekuatan dan keseriusan surat. Contoh: “Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terbukti tidak benar, saya bersedia dituntut di muka hukum.”
- Tempat dan Tanggal Pembuatan: Tuliskan kota tempat surat dibuat dan tanggal pembuatan surat tersebut. Contoh: “Jakarta, 26 Oktober 2023”.
- Tanda Tangan dan Nama Terang: Di bagian bawah, sediakan ruang untuk tanda tanganmu. Di bawah tanda tangan, tuliskan nama lengkapmu (nama terang). Tanda tangan ini yang menjadi validasi bahwa kamu setuju dan bertanggung jawab atas seluruh isi surat.
- Materai (jika diperlukan): Untuk surat pernyataan yang memiliki nilai hukum atau berkaitan dengan transaksi bernilai finansial, pembubuhan materai (saat ini Rp 10.000) sangat penting. Tempelkan materai pada tempat yang disediakan dan bubuhkan tanda tanganmu di atas materai, menyentuh sebagian kertas surat dan sebagian materai. Ini disebut ‘membubuhi materai’.
- Saksi (Opsional tapi dianjurkan dalam kasus penting): Jika diperlukan, sediakan kolom untuk tanda tangan saksi. Saksi adalah pihak ketiga yang melihat dan membenarkan bahwa kamu membuat pernyataan tersebut dengan sukarela. Minimal butuh satu atau dua orang saksi beserta nama terangnya.
Menulis tangan berarti kamu harus memastikan semua elemen ini tertulis dengan rapi dan mudah dibaca.
Langkah-Langkah Membuat Surat Pernyataan Tulis Tangan¶
Membuat surat pernyataan tulis tangan itu gampang-gampang susah. Gampang karena tinggal ambil pulpen dan kertas, susah karena harus rapi, jelas, dan nggak boleh ada coretan fatal. Ikuti langkah-langkah ini:
- Siapkan Alat Tulis dan Kertas: Gunakan pulpen tinta hitam atau biru yang lancar. Siapkan kertas yang bersih dan tidak lecek. Sebaiknya gunakan kertas HVS putih ukuran A4 atau F4 agar terlihat profesional (meskipun ditulis tangan).
- Buat Draf (Opsional tapi disarankan): Kalau isinya cukup kompleks atau kamu takut salah, buat draf kasar dulu di kertas lain atau di catatan digital. Ini membantumu menyusun kalimat yang tepat dan menghindari coretan di dokumen final.
- Tulis Judul: Di baris paling atas, tulis “SURAT PERNYATAAN” dengan huruf kapital. Letakkan di tengah. Kamu bisa menggaris bawahinya (opsional).
- Tulis Identitas Pembuat Pernyataan: Beri jarak beberapa baris dari judul, lalu tulis frasa pengantar seperti “Yang bertanda tangan di bawah ini:”. Kemudian, tulis data dirimu satu per satu ke bawah (Nama, NIK, Tempat/Tgl Lahir, Alamat, Pekerjaan). Pastikan informasinya akurat.
- Tulis Isi Pernyataan: Setelah data diri, beri jarak. Mulai paragraf baru dengan frasa seperti “Dengan ini menyatakan bahwa:” atau “Dengan ini saya mengakui bahwa:”. Lalu, tuliskan inti pernyataanmu. Gunakan bahasa yang jelas dan langsung ke poin. Jika ada beberapa poin pernyataan, gunakan penomoran atau bullet point (meskipun ditulis tangan, ini tetap bisa dilakukan dengan rapi).
- Tulis Tujuan/Konsekuensi (jika perlu): Tambahkan satu paragraf lagi yang menjelaskan tujuan surat atau kesediaan menanggung risiko.
- Tulis Tempat dan Tanggal: Di bagian kanan bawah (atau sesuai kebiasaan format surat), tuliskan kota dan tanggal pembuatan surat.
- Sediakan Tempat Tanda Tangan: Di bawah tempat dan tanggal, beri jarak untuk tanda tanganmu. Di bawahnya, tulis nama terangmu dalam kurung atau tanpa kurung.
- Sediakan Tempat Materai (jika perlu): Jika surat ini butuh materai, beri kotak atau keterangan “Tempel Materai Rp 10.000” di samping kiri atas (sejajar dengan kolom tanda tangan) atau di posisi lain yang umum. Ingat, tanda tanganmu harus menindih materai nanti.
- Sediakan Tempat Saksi (jika perlu): Di bagian bawah kiri, sediakan kolom atau baris untuk tanda tangan dan nama terang saksi.
Penting: Saat menulis tangan, usahakan tulisanmu jelas dan rapi. Jangan ada coretan atau tip-ex yang berlebihan, apalagi di bagian inti pernyataan atau identitas. Kalau salah sedikit, coba perbaiki dengan rapi (misalnya menggaris satu kali dan menulis perbaikan di sebelahnya, lalu paraf di dekatnya), tapi kalau kesalahannya fatal dan membuat tidak enak dibaca atau diragukan keasliannya, lebih baik tulis ulang di lembar baru.
Contoh-Contoh Surat Pernyataan Tulis Tangan¶
Berikut adalah beberapa contoh isi surat pernyataan yang bisa kamu adaptasi. Ingat, format di bawah ini adalah teks yang nantinya kamu tulis tangan di atas kertas.
Contoh 1: Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen¶
Surat ini sering diminta untuk menyatakan bahwa dokumen-dokumen yang kamu lampirkan adalah asli dan benar.
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : [Nama Lengkapmu]
NIK : [Nomor NIK]
Tempat/Tgl. Lahir : [Tempat Lahir], [Tanggal Lahir]
Alamat Lengkap : [Alamat Sesuai KTP]
Pekerjaan : [Pekerjaan/Status Saat Ini]
Dengan ini menyatakan bahwa:
Seluruh dokumen (fotokopi KTP, Kartu Keluarga, Ijazah, dll.) yang saya lampirkan dalam rangka [sebutkan keperluan, contoh: pendaftaran beasiswa/lamaran kerja/pengajuan pinjaman] adalah benar dan sah sesuai aslinya, serta data diri yang saya cantumkan di atas adalah benar.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
[Kota Domisili], [Tanggal Pembuatan Surat]
[Tempel Materai Rp 10.000 di sini]
Hormat saya,
( [Nama Lengkapmu] )
- Detail Tambahan: Saat menulis tangan, pastikan indentasi atau tata letak terlihat rapi meskipun tidak menggunakan tab atau spasi otomatis seperti di komputer. Gunakan penggaris pensil tipis sebagai panduan horizontal jika perlu, lalu hapus setelah tinta kering.
Contoh 2: Surat Pernyataan Kesanggupan¶
Digunakan untuk menyatakan bahwa kamu sanggup melakukan sesuatu, misalnya membayar cicilan, mengikuti peraturan, atau menyelesaikan tugas tertentu.
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : [Nama Lengkapmu]
Nomor Identitas : [NIK/Nomor Induk Lainnya]
Alamat : [Alamat Lengkap]
Nomor Telepon : [Nomor HP Aktif]
Dengan ini menyatakan bahwa saya sanggup dan bersedia untuk:
1. Menyelesaikan pembayaran tunggakan [jelaskan apa yang ditunggak] sebesar Rp [Jumlah Tunggakan] selambat-lambatnya pada tanggal [Tanggal Jatuh Tempo].
2. Mengikuti seluruh program [Nama Program] sampai selesai sesuai jadwal yang ditentukan oleh [Nama Institusi Penyelenggara].
3. Mematuhi segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di [Nama Tempat/Institusi].
Saya memahami konsekuensi apabila saya tidak memenuhi kesanggupan ini, yaitu [sebutkan konsekuensinya, contoh: dikenakan denda, dikeluarkan dari program, dll.].
Pernyataan kesanggupan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
[Kota Domisili], [Tanggal Pembuatan Surat]
Yang Menyatakan,
( [Nama Lengkapmu] )
- Tips Menulis Tangan: Saat menulis poin-poin bernomor seperti di atas, pastikan penomorannya rapi dan listing-nya jelas. Beri jarak antar poin agar mudah dibaca.
Contoh 3: Surat Pernyataan Pengakuan Hutang¶
Surat penting yang seringkali perlu dibuat secara hati-hati, bahkan sebaiknya dengan saksi dan materai.
SURAT PERNYATAAN PENGAKUAN HUTANG
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : [Nama Lengkap Pihak Berhutang]
NIK : [NIK Pihak Berhutang]
Alamat : [Alamat Lengkap Pihak Berhutang]
Nomor Telepon : [Nomor HP Pihak Berhutang]
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya memiliki hutang sejumlah Rp [Jumlah Hutang dalam angka] ([Jumlah Hutang dalam huruf]) kepada [Nama Pihak Pemberi Hutang] yang beralamat di [Alamat Pihak Pemberi Hutang].
Hutang tersebut timbul karena [jelaskan sebab timbulnya hutang, contoh: pinjaman uang/pembelian barang].
Saya berjanji dan sanggup untuk melunasi hutang tersebut selambat-lambatnya pada tanggal [Tanggal Jatuh Tempo Pelunasan] dengan metode pembayaran [jelaskan metode pembayaran, contoh: transfer ke rekening/tunai].
Apabila saya lalai atau tidak memenuhi janji pelunasan hutang ini sesuai waktu yang ditentukan, saya bersedia [sebutkan konsekuensinya, contoh: dikenakan denda sebesar X% per hari/bulan, atau bersedia aset pribadi disita sesuai kesepakatan lain].
Pernyataan pengakuan hutang ini saya buat dalam kondisi sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun, untuk digunakan sebagai bukti yang sah.
[Kota Domisili], [Tanggal Pembuatan Surat]
[Tempel Materai Rp 10.000 di sini]
Yang Membuat Pernyataan,
( [Nama Lengkap Pihak Berhutang] )
Disaksikan oleh:
1. ( [Nama Lengkap Saksi 1] ) (Tanda Tangan Saksi 1)
2. ( [Nama Lengkap Saksi 2] ) (Tanda Tangan Saksi 2)
- Fakta Menarik: Surat pengakuan hutang dengan materai dan saksi memiliki kekuatan pembuktian yang lebih kuat di mata hukum perdata di Indonesia. Keberadaan materai menunjukkan adanya perbuatan hukum yang diakui oleh negara melalui pungutan pajak dokumen.
Contoh 4: Surat Pernyataan Belum Menikah¶
Sering dibutuhkan untuk keperluan administrasi atau pendaftaran tertentu.
SURAT PERNYATAAN BELUM MENIKAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : [Nama Lengkapmu]
NIK : [Nomor NIK]
Tempat/Tgl. Lahir : [Tempat Lahir], [Tanggal Lahir]
Jenis Kelamin : [Laki-laki/Perempuan]
Agama : [Agama]
Alamat Lengkap : [Alamat Sesuai KTP]
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya sampai saat ini benar-benar belum pernah melangsungkan perkawinan dan/atau belum pernah menikah dengan siapapun baik secara hukum agama maupun hukum negara.
Pernyataan ini saya buat untuk keperluan [sebutkan keperluan, contoh: pendaftaran CPNS/persyaratan beasiswa/pengurusan dokumen] dan saya bersedia bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi surat ini. Apabila di kemudian hari pernyataan ini terbukti tidak benar, saya bersedia dituntut sesuai hukum yang berlaku dan/atau dibatalkan proses [sebutkan prosesnya] yang sedang saya ikuti.
[Kota Domisili], [Tanggal Pembuatan Surat]
Yang Membuat Pernyataan,
( [Nama Lengkapmu] )
- Tips Praktis: Saat menulis tangan, jangan terlalu terburu-buru. Jaga jarak antar baris agar tulisan tidak bertumpuk. Gunakan pulpen yang tintanya tidak mudah luntur jika terkena air.
Kekuatan Hukum Surat Pernyataan Tulis Tangan¶
Surat pernyataan, baik ditulis tangan maupun diketik, pada dasarnya merupakan alat bukti atau pengakuan dari seseorang. Kekuatan hukumnya sangat bergantung pada beberapa faktor:
- Isi Pernyataan: Apakah isinya jelas, spesifik, dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku?
- Keberadaan Materai: Seperti dijelaskan sebelumnya, materai penting untuk dokumen yang memuat jumlah uang atau memiliki nilai transaksi. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Meterai mengatur jenis dokumen yang dikenakan bea materai, termasuk surat pernyataan yang memuat jumlah uang atau pengakuan hutang. Tanpa materai, surat tersebut tetap sah sebagai dokumen, tapi mungkin tidak memiliki kekuatan hukum sebagai alat bukti di pengadilan perdata kecuali dilakukan proses legalisasi atau validasi di kantor pos atau notaris.
- Ada atau Tidaknya Paksaan: Pernyataan harus dibuat secara sadar dan tanpa paksaan. Jika terbukti ada paksaan, surat pernyataan bisa batal demi hukum.
- Kehadiran Saksi: Saksi bisa memperkuat pembuktian bahwa pernyataan tersebut dibuat secara sukarela dan benar adanya, terutama jika isinya krusial.
- Kesesuaian dengan Fakta: Sekuat apapun formatnya, jika isi pernyataan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya, maka pernyataan tersebut adalah kebohongan dan bisa memiliki konsekuensi hukum.
Menulis tangan tidak secara otomatis membuat surat pernyataan lebih kuat di mata hukum dibanding yang diketik, kecuali dalam konteks forensik (analisis tulisan tangan) atau jika tulisan tangan tersebut memang dipersyaratkan oleh pihak yang meminta surat. Namun, keberadaan tanda tangan asli (pada surat tulis tangan maupun ketikan) dan materai (jika perlu) jauh lebih penting untuk kekuatan hukumnya.
Tips Tambahan untuk Surat Pernyataan Tulis Tangan¶
- Gunakan Kertas yang Berkualitas: Kertas HVS yang tidak terlalu tipis akan lebih awet dan terlihat lebih profesional.
- Tulisan Harus Jelas dan Mudah Dibaca: Ini krusial. Jika tulisanmu sulit dibaca, surat pernyataan bisa kehilangan maknanya atau menimbulkan kesalahpahaman.
- Jangan Terlalu Banyak Coretan: Coretan yang rapi (garis satu) dan diparaf mungkin masih ditolerir untuk kesalahan kecil, tapi coretan tebal atau penggunaan tip-ex berlebihan bisa mengurangi kredibilitas dokumen. Usahakan menulis dengan hati-hati.
- Periksa Kembali Isi Pernyataan: Sebelum menandatangani, baca ulang seluruh isi surat pernyataan. Pastikan semua data benar dan pernyataan yang kamu buat sudah tepat sesuai maksudmu.
- Simpan Salinannya: Jika memungkinkan, fotokopi surat pernyataan yang sudah kamu tanda tangani dan bubuhkan materai (jika ada) untuk arsip pribadimu.
- Pahami Konteks Permintaan: Pastikan kamu mengerti mengapa surat pernyataan ini diminta dan apa implikasinya. Jangan ragu bertanya pada pihak yang meminta jika ada hal yang kurang jelas.
Perbandingan: Tulis Tangan vs. Diketik¶
Fitur | Ditulis Tangan | Diketik |
---|---|---|
Keaslian | Dianggap lebih personal & sulit dipalsukan (analisis grafologi) | Standar, mudah dicetak banyak |
Kecepatan | Tergantung kecepatan menulis | Cepat jika ada komputer & printer |
Kerapian | Bervariasi tergantung penulis, rentan coretan | Rapi dan seragam, mudah diedit/dikoreksi digital |
Format | Manual, butuh ketelitian tinggi untuk layout | Mudah diatur layoutnya |
Bukti Hukum | Sama kuatnya jika unsur lain terpenuhi (tanda tangan, materai, isi jelas) | Sama kuatnya jika unsur lain terpenuhi |
Fleksibilitas | Sulit untuk revisi mayor tanpa menulis ulang | Sangat mudah untuk revisi |
Aksesibilitas | Hanya butuh pulpen & kertas | Butuh komputer/laptop & printer |
Pada akhirnya, pilihan antara tulis tangan atau diketik seringkali tergantung pada persyaratan dari pihak yang meminta surat pernyataan atau situasi di mana surat tersebut dibuat. Jika tidak ada persyaratan khusus, surat yang diketik seringkali lebih disukai karena kerapian dan kemudahan pembuatan/pengarsipan. Namun, jika memang harus tulis tangan, pastikan kamu melakukannya dengan benar.
Kesimpulan¶
Surat pernyataan yang ditulis tangan adalah dokumen penting yang masih relevan dalam berbagai situasi. Meskipun formatnya manual, unsur-unsur pokoknya sama dengan surat pernyataan yang diketik. Kejelasan tulisan tangan, keakuratan data, kelugasan isi pernyataan, serta pembubuhan tanda tangan dan materai (jika diperlukan) adalah kunci agar surat pernyataanmu sah dan memiliki kekuatan yang diinginkan. Memahami cara membuatnya dan unsur-unsur penting di dalamnya akan membantumu saat dihadapkan pada kebutuhan untuk menyusun dokumen ini.
Punya pengalaman bikin surat pernyataan tulis tangan? Atau mungkin ada pertanyaan seputar contoh-contoh di atas? Yuk, share di kolom komentar di bawah!
Posting Komentar