Mau Bikin Surat Permohonan Organisasi? Panduan Lengkap & Contohnya!
Pernahkah kamu sebagai pengurus organisasi butuh “sesuatu” dari pihak lain? Misalnya, dana buat acara besar, izin pinjam tempat, atau mau mengajak organisasi lain kolaborasi? Nah, cara resminya adalah dengan mengirim surat permohonan. Ini bukan sekadar kertas biasa, tapi representasi profesionalisme organisasimu.
Surat permohonan organisasi adalah dokumen tertulis yang dibuat oleh sebuah organisasi untuk mengajukan permintaan resmi kepada pihak lain, bisa individu, instansi pemerintah, perusahaan, atau organisasi lainnya. Tujuannya jelas, yaitu untuk meminta bantuan, izin, dukungan, sumber daya, atau kerjasama demi kelancaran program atau kegiatan organisasi. Penting banget lho, punya format yang benar dan isi yang jelas supaya permohonanmu punya peluang besar dikabulkan. Tanpa surat resmi, permintaanmu bisa dianggap nggak serius atau sekadar omongan angin lalu.
Image just for illustration
Kenapa sih surat permohonan ini krusial? Pertama, ini bukti formal. Ada catatan tertulis tentang apa yang kamu minta, kapan, dan dari siapa. Kedua, menunjukkan keseriusan dan profesionalisme organisasimu. Pihak yang menerima akan melihat bahwa kamu menjalankan organisasi dengan tertib administrasi. Ketiga, mempermudah proses birokrasi atau pengambilan keputusan di pihak penerima. Mereka punya dokumen resmi untuk ditindaklanjuti dan dipertanggungjawabkan.
Anatomi Surat Permohonan Organisasi: Bagian-Bagian Kuncinya¶
Setiap surat resmi punya struktur baku yang harus diikuti, termasuk surat permohonan organisasi. Ini dia bagian-bagian yang wajib ada dan kenapa itu penting:
Kop Surat Organisasi¶
Ini identitas organisasimu. Letaknya di bagian paling atas, isinya nama organisasi, logo (jika ada), alamat lengkap, nomor telepon, email, dan website (jika punya). Kop surat menunjukkan bahwa surat ini benar-benar dikeluarkan oleh organisasi yang bersangkutan, bukan perorangan. Ini memberikan kesan profesional dan validitas.
Tanggal dan Nomor Surat¶
Tanggal surat menunjukkan kapan surat itu dibuat. Penting untuk arsip internal organisasi maupun pihak penerima. Nomor surat adalah kode unik yang dikeluarkan oleh organisasi untuk setiap surat keluar. Fungsinya vital untuk sistem pengarsipan, pelacakan surat, dan menunjukkan jumlah surat keluar yang sudah diterbitkan. Format nomor surat biasanya punya pola tertentu yang disepakati internal organisasi (misal: Nomor/Kode Organisasi/Bulan/Tahun).
Lampiran dan Perihal¶
Lampiran diisi jumlah dokumen pendukung yang disertakan bersama surat. Contohnya, kalau kamu minta dana, lampirannya biasanya proposal kegiatan, rundown, atau RAB (Rencana Anggaran Biaya). Kalau nggak ada lampiran, cukup ditulis “-” atau “Tidak Ada”. Perihal adalah inti atau pokok bahasan surat, ditulis singkat tapi jelas. Contoh: “Permohonan Bantuan Dana”, “Permohonan Izin Penggunaan Tempat”, atau “Tawaran Kerjasama”. Perihal ini membantu penerima surat langsung tahu tujuan suratmu tanpa perlu membaca isinya secara detail di awal.
Pihak yang Dituju (Penerima)¶
Tulis dengan jelas kepada siapa surat ini ditujukan. Sebutkan jabatan dan nama lengkapnya (jika tahu) serta institusi atau perusahaannya. Menulis nama dan jabatan spesifik penerima menunjukkan bahwa kamu serius dan sudah melakukan riset. Contoh: Yth. Bapak/Ibu [Nama Lengkap, jika tahu], [Jabatan], [Nama Institusi/Perusahaan]. Kalau tidak tahu nama spesifik, sebutkan jabatannya saja atau “Pimpinan [Nama Institusi]”. Alamat instansi/perusahaan penerima juga penting untuk dicantumkan.
Salam Pembuka¶
Bagian ini memulai isi surat dengan sapaan formal. Yang paling umum adalah “Dengan hormat,” diikuti koma. Ini menunjukkan kesopanan dan memulai komunikasi formal.
Isi Surat¶
Ini adalah bagian paling penting, tempat kamu menyampaikan maksud dan tujuan permohonanmu secara detail. Isinya biasanya dibagi menjadi beberapa paragraf:
* Paragraf Pengantar: Menyampaikan salam dan memperkenalkan diri atau organisasimu secara singkat jika memang diperlukan, serta menyebutkan konteks umum permohonan.
* Paragraf Latar Belakang/Dasar: Jelaskan kenapa kamu mengajukan permohonan ini. Biasanya terkait dengan rencana kegiatan, program, atau kebutuhan organisasi. Sebutkan nama kegiatan, waktu, dan lokasi (jika relevan). Jelaskan tujuan kegiatanmu secara singkat. Ini penting agar penerima memahami konteks permohonanmu.
* Paragraf Inti Permohonan: Sebutkan dengan sangat jelas dan spesifik apa yang kamu minta. Berapa jumlah dana? Izin untuk menggunakan tempat apa, kapan, dan berapa lama? Bentuk kerjasama seperti apa yang ditawarkan? Semakin spesifik, semakin mudah pihak penerima memproses permohonanmu. Kalau minta dana, sebutkan nominalnya dan terbilangnya (misal: Rp 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)).
* Paragraf Penutup: Menyampaikan harapanmu agar permohonan ini dikabulkan dan mengucapkan terima kasih atas perhatian serta waktu yang diberikan oleh pihak penerima.
Salam Penutup¶
Bagian ini mengakhiri isi surat secara formal. Yang umum digunakan adalah “Hormat kami,” atau “Dengan hormat,”.
Tanda Tangan dan Nama Jelas¶
Surat permohonan harus ditandatangani oleh pihak yang berwenang mewakili organisasi, biasanya ketua organisasi atau ketua pelaksana kegiatan (jika permohonan terkait kegiatan). Cantumkan nama lengkap dan jabatan di bawah tanda tangan. Jika permohonan diajukan oleh panitia kegiatan, seringkali ditandatangani oleh Ketua Panitia dan diketahui/disetujui oleh Ketua Organisasi induk.
Stempel Organisasi¶
Ini adalah “cap resmi” organisasi. Pembubuhan stempel di atas tanda tangan memperkuat keabsahan surat tersebut sebagai dokumen resmi yang dikeluarkan oleh organisasi. Pastikan stempel yang digunakan adalah stempel resmi organisasi.
Berbagai Jenis Permohonan yang Umum Diajukan Organisasi¶
Organisasi bisa mengajukan berbagai jenis permohonan tergantung kebutuhan. Beberapa yang paling umum antara lain:
1. Permohonan Dana / Sponsorship¶
Ini mungkin yang paling sering diajukan, terutama oleh organisasi mahasiswa, komunitas, atau yayasan yang mengadakan acara atau program sosial. Permohonan ini bertujuan mendapatkan dukungan finansial atau non-finansial (barang/jasa) dari perusahaan, pemerintah, atau donatur individu. Surat ini harus disertai proposal kegiatan yang komprehensif, mencakup latar belakang, tujuan, bentuk kegiatan, target audience, susunan kepanitiaan, rundown acara, konsep sponsorship (jika ada package), dan RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang detail.
Image just for illustration
Fakta Menarik: Proposal yang rapi dan meyakinkan adalah kunci utama keberhasilan permohonan dana. Surat permohonan hanyalah “pintu masuk”, proposalnya adalah “isi rumah” yang akan dinilai oleh calon donatur atau sponsor.
2. Permohonan Izin¶
Organisasi seringkali butuh izin untuk menggelar kegiatan di lokasi tertentu (kampus, gedung publik, jalan raya), mengumpulkan massa, atau mengadakan acara yang melibatkan pihak luar. Pihak yang dimohonkan izin bisa rektorat, kepolisian, pemerintah daerah (camat/lurah), atau pengelola gedung/tempat. Surat izin harus jelas menyebutkan nama kegiatan, waktu, lokasi, perkiraan jumlah peserta, dan penanggung jawab kegiatan. Kadang, perlu melampirkan fotokopi identitas penanggung jawab atau susunan kepanitiaan.
3. Permohonan Kerjasama¶
Organisasi bisa berkolaborasi dengan organisasi lain, perusahaan, atau komunitas untuk mencapai tujuan bersama. Surat permohonan kerjasama ini intinya adalah tawaran atau ajakan untuk bersinergi. Penting untuk menjelaskan latar belakang kedua belah pihak, potensi sinergi, bentuk kerjasama yang diusulkan, dan manfaat mutualistik (apa untungnya bagi kedua belah pihak). Surat ini bisa dilampiri dengan kerangka kerjasama awal atau profil organisasi.
4. Permohonan Peminjaman Tempat/Alat¶
Seringkali organisasi butuh meminjam fasilitas, entah itu ruang rapat, aula, proyektor, sound system, atau kendaraan untuk menunjang kegiatan. Surat ini ditujukan kepada pihak yang mengelola fasilitas tersebut. Detail waktu, tanggal, durasi peminjaman, dan keperluan penggunaan harus dituliskan dengan jelas. Sebaiknya juga ada janji untuk menjaga kebersihan dan fasilitas yang dipinjam.
5. Permohonan Narasumber/Pembicara¶
Jika organisasi mengadakan seminar, workshop, atau diskusi, mereka perlu mengundang ahli atau tokoh tertentu sebagai narasumber. Surat ini berisi undangan resmi sekaligus permohonan kesediaan. Jelaskan konteks acara, tema yang diangkat, waktu dan lokasi acara, serta durasi waktu yang diharapkan untuk narasumber. Jangan lupa sebutkan apakah ada honorarium atau akomodasi yang disediakan.
Tips Menulis Surat Permohonan yang Efektif dan “Nendang”¶
Menulis surat permohonan itu ada seninya lho. Jangan asal tulis, perhatikan tips ini supaya permohonanmu dilirik dan dikabulkan:
- Jelas dan Lugas: Jangan bertele-tele. Langsung sampaikan maksud dan tujuan permohonanmu di bagian isi surat setelah latar belakang singkat. Gunakan kalimat yang efektif dan mudah dipahami.
- Formal tapi Santun: Gunakan bahasa Indonesia baku yang baik dan benar sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Hindari bahasa gaul atau informal. Tapi, tetap jaga nada yang santun dan menghargai pihak penerima.
- Spesifik dan Detail: Jangan ragu untuk menyebutkan angka (jumlah dana), tanggal, waktu, lokasi, jumlah peserta, atau spesifikasi alat yang dibutuhkan. Detail ini membantu penerima memahami skala permohonanmu.
- Tunjukkan Manfaat: Terutama untuk permohonan dana atau kerjasama, jelaskan mengapa pihak penerima sebaiknya mengabulkan permohonanmu. Apa manfaatnya bagi mereka? Apakah akan meningkatkan citra mereka? Membantu mereka mencapai target CSR? Atau membuka peluang pasar baru?
- Rapi dan Profesional: Format surat harus rapi. Gunakan font standar (misal: Times New Roman, Arial) dengan ukuran yang mudah dibaca (11 atau 12). Pastikan tidak ada typo atau kesalahan tata bahasa. Cek lagi sebelum dicetak atau dikirim. Surat yang rapi mencerminkan kerapian organisasimu.
- Sertakan Lampiran Relevan: Jangan lupa cek kembali apakah semua lampiran yang disebutkan di surat sudah benar-benar dilampirkan. Pastikan lampiran tersebut juga rapi dan isinya mendukung permohonan di surat utama. Proposal, RAB, rundown, atau profil organisasi adalah contoh lampiran penting.
- Kirim ke Orang yang Tepat: Pastikan suratmu ditujukan kepada individu atau departemen yang memang punya wewenang atau kaitan dengan permohonanmu. Salah alamat bisa bikin suratmu terkatung-katung atau bahkan tidak diproses. Lakukan sedikit riset untuk mengetahui siapa PIC (Person In Charge) yang tepat.
- *Proofread! *Proofread! Proofread!:** Ini penting banget. Setelah selesai menulis, baca ulang baik-baik. Minta orang lain untuk membacanya juga jika memungkinkan. Kesalahan pengetikan atau ejaan bisa mengurangi kredibilitas.
Contoh-Contoh Surat Permohonan Organisasi¶
Berikut adalah beberapa contoh template surat permohonan untuk skenario yang berbeda. Kamu bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan organisasimu. Ingat, ini hanya template, bagian yang diapit kurung siku [ ]
harus kamu ganti dengan detail spesifik organisasimu dan permohonanmu.
Contoh 1: Permohonan Bantuan Dana Kegiatan¶
Ini template yang paling sering dicari. Biasanya digunakan oleh panitia acara atau organisasi untuk meminta dukungan finansial.
[KOP SURAT ORGANISASI - Cantumkan Nama Organisasi, Logo (jika ada), Alamat Lengkap, Telepon, Email]
===============================================================================================
Nomor : [Nomor Surat Keluar Organisasi]/[Kode Kegiatan/Departemen]/[Bulan dalam Angka]/[Tahun]
Lampiran : 1 (Satu) Berkas Proposal Kegiatan
Perihal : Permohonan Bantuan Dana Kegiatan [Nama Kegiatan]
[Kota Tempat Surat Dibuat], [Tanggal Surat Dibuat]
Yth.
[Nama Lengkap Bapak/Ibu, jika tahu]
[Jabatan Penerima, misal: Manajer CSR, Direktur Utama, Kepala Bagian Kemahasiswaan]
[Nama Institusi/Perusahaan/Departemen Penerima]
di [Alamat Lengkap Penerima atau cukup tulis "Tempat"]
Dengan hormat,
Sehubungan dengan program kerja [Nama Organisasi Anda] tahun [Tahun], kami akan menyelenggarakan sebuah kegiatan berupa [Jelaskan Bentuk Kegiatan, misal: seminar nasional, bakti sosial, kompetisi kreatif] yang bertajuk "[Nama Kegiatan]". Kegiatan ini mengangkat tema "[Tema Kegiatan]" dan bertujuan untuk [Sebutkan 1-2 Tujuan Utama Kegiatan, misal: meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu X, mengembangkan potensi kepemimpinan anggota, memperkenalkan teknologi baru kepada publik].
Rencananya, kegiatan "[Nama Kegiatan]" akan kami selenggarakan pada:
Hari/Tanggal : [Hari], [Tanggal Pelaksanaan]
Waktu : Pukul [Waktu Mulai] - [Waktu Selesai] WIB
Tempat : [Lokasi Lengkap Pelaksanaan Kegiatan]
Untuk menyukseskan pelaksanaan kegiatan yang bermanfaat ini, kami membutuhkan dukungan pendanaan. Berdasarkan estimasi anggaran yang telah kami susun (terlampir dalam proposal), total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp [Total Anggaran Kegiatan]. Oleh karena itu, melalui surat ini kami mengajukan permohonan bantuan dana sebesar Rp [Jumlah Dana yang Dimohonkan] ([Terbilang Jumlah Dana yang Dimohonkan]) kepada Bapak/Ibu/Perusahaan [Nama Institusi Penerima]. Rincian penggunaan dana yang dimohonkan terlampir bersama surat ini dalam bentuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada proposal kegiatan.
Kami sangat berharap Bapak/Ibu/Perusahaan [Nama Institusi Penerima] bersedia memberikan dukungan dana bagi kegiatan kami. Kami percaya, dukungan Bapak/Ibu akan sangat berarti bagi terwujudnya kegiatan ini dan dapat memberikan dampak positif sesuai tujuan yang telah kami tetapkan. Sebagai bentuk apresiasi atas dukungan yang diberikan, kami siap [Sebutkan bentuk apresiasi/timbal balik jika ada dalam konsep sponsorship, misal: mencantumkan logo perusahaan Bapak/Ibu pada publikasi acara, memberikan booth promosi, dll - Jika tidak ada, bagian ini bisa dihilangkan atau diganti dengan "kami siap memberikan laporan pertanggungjawaban yang transparan"].
Atas perhatian, pertimbangan, dan kemudahan yang Bapak/Ibu berikan, kami ucapkan terima kasih. Besar harapan kami permohonan ini dapat dikabulkan sehingga kegiatan kami dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat maksimal.
Hormat kami,
[Tanda Tangan Asli Ketua Panitia]
Nama Jelas Ketua Panitia
[Jabatan dalam Panitia, misal: Ketua Pelaksana]
[Tanda Tangan Asli Ketua Organisasi Induk]
Nama Jelas Ketua Organisasi Induk
[Jabatan dalam Organisasi Induk, misal: Ketua Umum Himpunan Mahasiswa X]
[Stempel Resmi Organisasi]
Catatan: Untuk permohonan dana/sponsorship, proposal adalah nyawa permohonanmu. Pastikan proposalnya terstruktur, jelas, dan menarik. RAB harus detail dan realistis.
Contoh 2: Permohonan Izin Penggunaan Tempat¶
Template ini cocok jika kamu butuh meminjam atau menggunakan fasilitas milik pihak lain.
[KOP SURAT ORGANISASI - Cantumkan Nama Organisasi, Logo (jika ada), Alamat Lengkap, Telepon, Email]
===============================================================================================
Nomor : [Nomor Surat Keluar Organisasi]/[Kode Kegiatan/Departemen]/[Bulan dalam Angka]/[Tahun]
Lampiran : -
Perihal : Permohonan Izin Penggunaan Tempat
[Kota Tempat Surat Dibuat], [Tanggal Surat Dibuat]
Yth.
[Nama Lengkap Bapak/Ibu, jika tahu]
[Jabatan Pengelola Tempat, misal: Kepala Bagian Umum, Rektor, Ketua RT/RW]
[Nama Institusi Pengelola Tempat, misal: Universitas X, Kelurahan Y]
di [Alamat Lengkap Pengelola Tempat atau cukup tulis "Tempat"]
Dengan hormat,
Dalam rangka pelaksanaan program kerja [Nama Organisasi Anda] atau kegiatan [Nama Kegiatan], kami merencanakan untuk mengadakan sebuah acara berupa [Jelaskan Bentuk Kegiatan, misal: rapat umum anggota, diskusi publik, latihan rutin] yang membutuhkan ruang atau tempat yang memadai.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami bermaksud mengajukan permohonan izin untuk menggunakan [Sebutkan Nama Tempat yang Dimohonkan Izin secara Spesifik, misal: Aula Gedung Rektorat, Lapangan Basket, Ruang Serbaguna] yang berada di bawah pengelolaan Bapak/Ibu.
Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : [Hari], [Tanggal Pelaksanaan]
Waktu : Pukul [Waktu Mulai] - [Waktu Selesai] WIB
Estimasi Jumlah Peserta : +/- [Perkiraan Jumlah Peserta] orang
Kami berjanji akan menjaga kebersihan, ketertiban, dan fasilitas yang ada di tempat tersebut selama dan setelah kegiatan berlangsung. Kami juga akan mematuhi segala peraturan yang berlaku terkait penggunaan tempat tersebut.
Besar harapan kami permohonan izin penggunaan tempat ini dapat dikabulkan sehingga kegiatan kami dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana. Atas perhatian dan kemudahan yang diberikan oleh Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih.
Hormat kami,
[Tanda Tangan Asli Ketua Panitia/Penanggung Jawab Kegiatan]
Nama Jelas Ketua Panitia/Penanggung Jawab Kegiatan
[Jabatan dalam Panitia/Organisasi, misal: Ketua Pelaksana, Koordinator Bidang]
[Tanda Tangan Asli Ketua Organisasi Induk (jika perlu diketahui/disetujui)]
Nama Jelas Ketua Organisasi Induk
[Jabatan dalam Organisasi Induk]
[Stempel Resmi Organisasi]
Catatan: Detail waktu dan perkiraan jumlah peserta sangat penting dalam permohonan izin tempat agar pihak pengelola bisa mempersiapkan atau mengantisipasi kebutuhan.
Contoh 3: Permohonan Kerjasama¶
Template ini digunakan saat organisasimu ingin mengajak pihak lain untuk berkolaborasi dalam program atau kegiatan tertentu.
[KOP SURAT ORGANISASI - Cantumkan Nama Organisasi, Logo (jika ada), Alamat Lengkap, Telepon, Email]
===============================================================================================
Nomor : [Nomor Surat Keluar Organisasi]/[Kode Kegiatan/Departemen]/[Bulan dalam Angka]/[Tahun]
Lampiran : 1 (Satu) Berkas (jika ada, misal: Profil Organisasi, Kerangka Kerjasama Awal)
Perihal : Tawaran Kerjasama [Nama Organisasi Anda] dengan [Nama Pihak yang Diajak Kerjasama]
[Kota Tempat Surat Dibuat], [Tanggal Surat Dibuat]
Yth.
[Nama Lengkap Bapak/Ibu, jika tahu]
[Jabatan Pihak yang Diajak Kerjasama]
[Nama Institusi/Perusahaan Pihak yang Diajak Kerjasama]
di [Alamat Lengkap Pihak yang Diajak Kerjasama atau cukup tulis "Tempat"]
Dengan hormat,
Perkenalkan, kami dari [Nama Organisasi Anda], sebuah organisasi yang bergerak di bidang [Sebutkan Bidang Fokus Organisasi Anda, misal: pendidikan, lingkungan, pengembangan masyarakat, seni budaya]. Selama ini, [Nama Organisasi Anda] telah aktif melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk [Sebutkan Visi/Misi Singkat atau Tujuan Utama Organisasi Anda]. Beberapa capaian atau kegiatan terakhir kami meliputi [Sebutkan 1-2 Prestasi atau Kegiatan yang Relevan].
Melihat rekam jejak dan potensi yang dimiliki oleh [Nama Pihak yang Diajak Kerjasama] dalam bidang [Sebutkan Bidang Pihak Kedua yang Relevan], serta adanya potensi kesamaan visi dan tujuan dalam [Sebutkan Area Potensi Sinergi], kami sangat antusias untuk menjajaki kemungkinan kerjasama dengan [Nama Pihak yang Diajak Kerjasama].
Kami mengusulkan bentuk kerjasama berupa [Sebutkan Bentuk Kerjasama yang Ditawarkan secara Singkat, misal: penyelenggaraan bersama sebuah program, pertukaran sumber daya/keahlian, kampanye sosial bersama, riset kolaboratif]. Kami percaya, sinergi antara [Nama Organisasi Anda] dan [Nama Pihak yang Diajak Kerjasama] dapat menghasilkan dampak yang lebih besar dan memberikan manfaat mutualistik, seperti [Jelaskan Manfaat Bagi Kedua Belah Pihak, misal: peningkatan jangkauan audiens, optimalisasi sumber daya, peningkatan kredibilitas, inovasi program].
Untuk membahas lebih lanjut mengenai potensi kerjasama ini, kami sangat berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk bertemu atau melakukan audiensi dengan perwakilan dari organisasi kami. Kerangka usulan kerjasama awal telah kami lampirkan bersama surat ini sebagai bahan pertimbangan.
Atas perhatian dan waktu yang Bapak/Ibu luangkan untuk meninjau permohonan kerjasama ini, kami ucapkan terima kasih. Kami sangat menantikan respon positif dan kesempatan untuk dapat bersinergi dengan [Nama Pihak yang Diajak Kerjasama].
Hormat kami,
[Tanda Tangan Asli Ketua Organisasi]
Nama Jelas Ketua Organisasi
[Jabatan dalam Organisasi, misal: Ketua Umum]
[Stempel Resmi Organisasi]
Catatan: Dalam surat permohonan kerjasama, penting untuk menunjukkan bahwa kamu sudah melakukan riset tentang pihak yang diajak kerjasama dan mengapa mereka cocok untuk diajak kolaborasi. Jelaskan juga manfaat yang akan mereka peroleh.
Setelah Surat Dikirim, Apa yang Harus Dilakukan?¶
Mengirim surat permohonan bukan akhir dari segalanya. Justru, ini baru permulaan. Ada beberapa hal yang sebaiknya kamu lakukan setelah mengirim surat:
- Arsipkan: Simpan salinan surat keluar (baik fisik maupun digital) dengan rapi. Catat tanggal pengiriman dan kepada siapa surat itu ditujukan. Ini penting untuk tracking dan audit.
- Tunggu Respons: Beri waktu yang cukup bagi pihak penerima untuk memproses suratmu. Jangan langsung menelepon atau mengirim email berulang kali sehari setelah surat dikirim, kecuali permohonanmu sangat mendesak dan sudah ada kesepakatan sebelumnya.
- Follow-up: Jika setelah jangka waktu tertentu (misal: 1-2 minggu atau sesuai estimasi waktu proses mereka jika kamu mengetahuinya) belum ada respons, follow-up bisa dilakukan. Hubungi nomor telepon atau email yang tertera di kop surat mereka (jika ada nomor kontak umum) atau kontak personal jika kamu punya. Tanyakan apakah surat permohonan nomor [Sebutkan Nomor Surat] atas nama [Nama Organisasi] tertanggal [Tanggal Surat] sudah diterima dan apakah ada informasi terkait proses permohonan tersebut.
- Bersiap untuk Pertemuan: Seringkali, terutama untuk permohonan dana atau kerjasama, pihak penerima akan meminta pertemuan atau presentasi. Bersiaplah dengan materi presentasi, data pendukung, dan orang-orang yang kompeten dari organisasimu untuk hadir.
- Siapkan Laporan Pertanggungjawaban: Jika permohonanmu dikabulkan (misal: dana hibah), pastikan kamu menjalankan kegiatan sesuai rencana dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban yang lengkap dan transparan setelah kegiatan selesai. Ini penting untuk membangun kepercayaan dan membuka peluang kerjasama di masa depan.
Image just for illustration
Menulis surat permohonan yang baik adalah skill penting bagi pengurus organisasi manapun. Ini menunjukkan keseriusan, profesionalisme, dan respect kepada pihak yang kamu ajak berkomunikasi. Dengan struktur yang benar, isi yang jelas, dan bahasa yang tepat, peluang permohonanmu untuk dikabulkan akan semakin besar. Jadi, jangan anggap remeh proses pembuatan surat ini ya!
Semoga panduan lengkap dan contoh-contoh surat permohonan organisasi di atas membantumu.
Gimana pengalamanmu sendiri saat menulis surat permohonan untuk organisasimu? Ada tips atau tantangan lain yang mau kamu share? Yuk, ceritakan di kolom komentar di bawah!
Posting Komentar