Panduan Lengkap Contoh Surat Rekomendasi Training: Format & Tips Ampuh!
Surat rekomendasi training, sering disebut juga surat pengantar pelatihan atau surat dukungan untuk pengembangan diri, adalah dokumen penting yang bisa sangat membantu seseorang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan tertentu. Dokumen ini biasanya ditulis oleh atasan, manajer, dosen, atau siapa pun yang memiliki wewenang atau posisi yang relevan untuk menilai kemampuan dan potensi individu yang direkomendasikan. Tujuannya jelas, memberikan validasi dan dukungan kuat bahwa individu tersebut layak dan akan mendapatkan manfaat maksimal dari training yang dituju.
Image just for illustration
Kenapa sih surat rekomendasi training ini penting banget? Pertama, ini menunjukkan bahwa individu yang bersangkutan bukan cuma apply sendiri, tapi juga didukung oleh pihak yang punya kredibilitas. Ini bisa jadi nilai tambah di mata penyelenggara training atau pihak yang memberikan izin (misalnya, departemen HR di perusahaan). Kedua, surat ini memberikan gambaran objektif (atau setidaknya, pandangan dari orang lain) tentang kemampuan, etos kerja, dan potensi individu tersebut. Ini membantu penerima surat menilai apakah individu tersebut cocok dengan tujuan dan target audience dari training tersebut. Bayangkan, ini seperti “stempel persetujuan” dari orang yang mengenal baik kinerja atau potensi Anda.
Apa Itu Sebenarnya Surat Rekomendasi Training?¶
Secara sederhana, surat rekomendasi training adalah surat formal yang dibuat oleh seseorang (rekomender) untuk mendukung permohonan individu (yang direkomendasikan) agar bisa mengikuti suatu program pelatihan. Isinya biasanya mencakup informasi tentang hubungan antara rekomender dan yang direkomendasikan, deskripsi singkat tentang kemampuan atau kontribusi individu tersebut, serta alasan kuat mengapa dia layak dan akan benefit dari training yang dimaksud. Intinya, surat ini adalah cara untuk meyakinkan pihak terkait bahwa menginvestasikan waktu, tenaga, atau bahkan biaya untuk pelatihan individu ini adalah keputusan yang tepat.
Biasanya, surat ini diminta ketika seseorang mendaftar training eksternal yang bergengsi, program pengembangan internal perusahaan yang kompetitif, atau bahkan beasiswa yang mencakup komponen pelatihan. Keberadaan surat ini bisa menjadi faktor penentu di tengah banyaknya pelamar atau kandidat lain. Surat ini bukan sekadar formalitas, tapi sebuah alat komunikasi yang efektif untuk menyoroti keunggulan dan kesesuaian seseorang dengan program yang dituju. Pembuatannya pun tidak boleh sembarangan, harus profesional namun tetap personal agar dampaknya maksimal.
Siapa Saja yang Biasanya Butuh Surat Rekomendasi Training?¶
Ada beberapa kelompok orang yang paling sering membutuhkan surat rekomendasi untuk mengikuti training:
- Karyawan: Ini paling umum. Karyawan yang ingin ikut pelatihan untuk meningkatkan skill atau pengetahuan yang relevan dengan pekerjaannya seringkali butuh surat rekomendasi dari manajer atau atasannya. Surat ini bisa mendukung permohonan izin, pendanaan dari perusahaan, atau seleksi masuk ke program pelatihan internal yang terbatas kuota. Misalnya, seorang marketing specialist ingin ikut training digital marketing lanjutan, butuh surat rekomendasi dari kepala departemen marketing.
- Profesional: Profesional di bidang tertentu yang ingin mengambil sertifikasi atau kursus lanjutan yang spesifik sering butuh dukungan dari rekan senior, mentor, atau mantan atasan. Misalnya, seorang software engineer ingin ikut sertifikasi cloud computing, butuh rekomendasi dari lead engineer atau manajer proyek.
- Mahasiswa/Fresh Graduate: Meskipun lebih sering untuk beasiswa atau melamar kerja, beberapa program pelatihan khusus (misalnya, bootcamp intensif, program magang dengan training component) mungkin meminta surat rekomendasi dari dosen atau pembimbing akademis. Surat ini akan fokus pada potensi belajar, ketekunan, dan relevansi bidang studi dengan pelatihan yang dituju.
- Individu yang Mengikuti Program Pengembangan Diri Spesifik: Program seperti leadership training, pelatihan keterampilan interpersonal, atau pelatihan entrepreneurship terkadang juga meminta surat rekomendasi untuk menilai motivasi dan potensi kepemimpinan seseorang.
Intinya, siapa pun yang ingin meyakinkan pihak ketiga bahwa dia layak dan akan berhasil dalam sebuah program pelatihan bisa mendapatkan manfaat besar dari surat rekomendasi yang solid. Surat ini menjadi bukti konkret dari dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh orang yang memiliki insight tentang kemampuan mereka.
Bagian-bagian Kunci dalam Surat Rekomendasi Training¶
Membuat surat rekomendasi training yang efektif itu ada seninya. Ada beberapa komponen yang wajib ada agar surat tersebut informatif dan profesional. Kalau salah satu bagian ini hilang atau kurang kuat, dampaknya bisa berkurang.
1. Kepala Surat (Header)¶
Ini bagian paling atas. Isinya informasi standar surat formal:
* Kepada: Siapa penerima surat ini? Biasanya nama panitia seleksi, manajer HR, atau pihak penyelenggara training. Usahakan se-spesifik mungkin. Contoh: Yth. Bapak/Ibu Panitia Seleksi Program [Nama Training]. Jika tidak tahu nama spesifik, bisa gunakan Yth. Pihak Penyelenggara Program [Nama Training].
* Dari: Identitas lengkap si pemberi rekomendasi. Nama lengkap, jabatan, nama perusahaan/institusi, alamat, dan kontak (telepon/email). Ini penting untuk verifikasi kredibilitas pemberi rekomendasi.
* Tanggal: Tanggal surat dibuat.
2. Perihal/Subjek Surat¶
Bagian ini sangat penting agar penerima surat langsung tahu maksud surat ini tanpa perlu membacanya keseluruhan. Gunakan frasa yang jelas dan lugas. Contoh: Surat Rekomendasi untuk Mengikuti Program [Nama Training] atas nama [Nama Individu].
3. Salam Pembuka¶
Gunakan salam formal sesuai penerima. Jika spesifik ke nama orang, Yth. Bapak/Ibu [Nama]. Jika ke pihak umum, Dengan hormat, atau Kepada Pihak yang Berkepentingan,.
4. Paragraf Pembuka (Introduction)¶
Langsung ke intinya. Sebutkan siapa nama individu yang direkomendasikan, program training apa yang dia tuju, dan hubungan Anda dengan individu tersebut (misalnya, manajer langsung, supervisor, dosen). Jelaskan berapa lama Anda mengenal atau bekerja sama dengan dia. Contoh: Melalui surat ini, saya [Nama Anda] selaku [Jabatan Anda] di [Nama Perusahaan/Institusi] dengan ini bermaksud memberikan rekomendasi kepada Bapak/Ibu [Nama Individu yang Direkomendasikan] untuk mengikuti Program [Nama Training] yang diselenggarakan oleh [Nama Penyelenggara Training]. Kemudian tambahkan: Saya telah mengenal Bapak/Ibu [Nama Individu] selama [Jumlah Tahun/Bulan] dalam kapasitas sebagai [Sebutkan Kapasitas, misalnya: staf di departemen yang saya pimpin].
5. Paragraf Badan (Body Paragraphs)¶
Ini adalah inti dari surat rekomendasi. Di sini Anda perlu menjelaskan mengapa individu tersebut layak mendapatkan kesempatan training ini.
* Deskripsi Kinerja/Potensi: Jelaskan kemampuan, kualitas, atau kontribusi relevan dari individu tersebut. Fokus pada skill atau attitude yang relevan dengan training yang akan diikuti. Hindari pujian yang terlalu umum. Berikan contoh spesifik jika memungkinkan. Contoh: Selama bekerja di bawah supervisi saya, Bapak/Ibu [Nama Individu] selalu menunjukkan dedikasi tinggi dalam menyelesaikan tugasnya. Beliau memiliki kemampuan analitis yang kuat dan cepat mempelajari hal baru, seperti yang terlihat saat beliau berhasil mengembangkan sistem pelaporan baru yang meningkatkan efisiensi tim kami sebesar 15%.
* Relevansi dengan Training: Jelaskan bagaimana skill atau pengetahuan yang akan didapat dari training akan bermanfaat bagi individu tersebut, bagi tim/departemen, atau bagi perusahaan/institusi secara keseluruhan. Tunjukkan bahwa ada kesesuaian antara profil individu dengan tujuan training. Contoh: Program [Nama Training] mengenai [Topik Training] sangat relevan dengan peran Bapak/Ibu [Nama Individu] saat ini dan akan membekalinya dengan [Skill spesifik dari training] yang krusial untuk pengembangan [Proyek/Departemen/Area kerja] di masa mendatang.
* Dukungan Kuat: Tegaskan kembali bahwa Anda sangat merekomendasikan individu tersebut. Gunakan kata-kata yang kuat seperti sangat merekomendasikan, tanpa ragu, sangat mendukung.
6. Paragraf Penutup (Closing)¶
Ringkas kembali dukungan Anda dan nyatakan harapan Anda agar individu tersebut diberikan kesempatan. Tawarkan diri Anda untuk dihubungi jika ada pertanyaan lebih lanjut. Contoh: Mengingat potensi dan dedikasinya, saya sangat yakin Bapak/Ibu [Nama Individu] akan menjadi peserta training yang aktif dan akan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk kemajuan [Perusahaan/Institusi]. Oleh karena itu, saya sangat merekomendasikan beliau untuk diterima dalam program ini. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya di [Nomor Telepon] atau [Alamat Email].
7. Salam Penutup dan Tanda Tangan¶
Gunakan salam penutup formal, seperti Hormat saya, atau Terima kasih atas perhatian Anda,. Di bawahnya, berikan spasi untuk tanda tangan, lalu ketik nama lengkap Anda, jabatan, dan nama perusahaan/institusi.
Fakta Menarik: Menurut survei internal beberapa perusahaan besar, surat rekomendasi yang spesifik dan detail dengan contoh konkret tentang kontribusi kandidat memiliki bobot penilaian yang jauh lebih tinggi dibandingkan surat rekomendasi yang isinya umum atau klise. Ini menunjukkan pentingnya paragraf badan yang kuat!
Tips Menulis atau Meminta Surat Rekomendasi Training¶
Baik Anda yang menulis atau yang meminta surat, ada beberapa tips nih supaya prosesnya lancar dan hasilnya maksimal.
Untuk yang Menulis Surat (Rekomender):¶
- Kenali Individunya dengan Baik: Jangan menulis surat rekomendasi jika Anda tidak benar-benar mengenal kinerja atau potensi orang tersebut. Rekomendasi yang tidak jujur atau dibuat-buat justru bisa merusak reputasi Anda dan merugikan yang bersangkutan.
- Minta Informasi Detail: Sebelum menulis, tanyakan kepada yang meminta surat: training apa yang dituju, kenapa dia tertarik, apa tujuannya, apakah ada persyaratan khusus dari training tersebut. Minta juga curriculum vitae (CV) atau ringkasan profilnya. Ini membantu Anda menyesuaikan isi surat agar pas dengan konteks training.
- Berikan Contoh Spesifik: Jangan hanya bilang “dia pekerja keras”. Sebutkan kapan dia bekerja keras, dalam situasi apa, dan apa hasilnya. Contoh konkret jauh lebih meyakinkan daripada kata sifat umum.
- Hubungkan Kualitas Individu dengan Kebutuhan Training: Jelaskan mengapa kemampuan atau pengalaman individu ini membuatnya cocok untuk training tersebut. Apakah dia butuh skill baru yang diajarkan di training itu? Apakah dia punya dasar yang kuat dan training itu akan mengembangkannya lebih jauh?
- Tulis dengan Positif dan Penuh Dukungan: Nada surat harus optimis dan mendukung. Hindari kalimat yang terkesan ragu atau memberikan kualifikasi negatif yang tidak perlu.
- Perhatikan Format dan Tata Bahasa: Surat rekomendasi adalah dokumen formal. Pastikan formatnya rapi, tidak ada salah ketik, dan tata bahasanya benar. Ini juga mencerminkan profesionalisme Anda.
- Tepat Waktu: Jika Anda setuju menulis, penuhi permintaan tersebut tepat waktu. Orang yang meminta mungkin punya deadline pendaftaran.
Untuk yang Meminta Surat (Direkomendasikan):¶
- Pilih Rekomender yang Tepat: Pilih seseorang yang benar-benar mengenal Anda dengan baik, yang memiliki pandangan positif tentang kinerja atau potensi Anda, dan yang memiliki posisi atau kredibilitas yang relevan dengan training yang Anda tuju. Meminta ke orang yang jabatannya tinggi tapi tidak mengenal Anda sama sekali tidak akan efektif.
- Minta Secara Sopan dan Berikan Informasi Lengkap: Hubungi calon rekomender dengan sopan. Jelaskan training apa yang ingin Anda ikuti, mengapa Anda membutuhkan surat rekomendasi darinya, dan berikan semua informasi yang diperlukan: nama training, penyelenggara, tujuan Anda mengikuti training, deadline pengumpulan, serta CV atau ringkasan pencapaian Anda. Ini memudahkan rekomender untuk menulis surat yang relevan dan kuat.
- Beri Waktu yang Cukup: Jangan meminta surat rekomendasi mendadak sehari sebelum deadline. Beri waktu yang cukup (minimal 1-2 minggu) agar rekomender bisa meluangkan waktu untuk menulis surat yang berkualitas.
- Tawarkan Diri untuk Membantu: Anda bisa menawarkan untuk membuat draft awal (tapi biarkan rekomender yang menulis versi finalnya dengan gaya dan pandangannya sendiri) atau setidaknya berikan poin-poin kunci yang Anda harap bisa dimasukkan. Ini bisa sangat membantu rekomender yang sibuk.
- Ucapkan Terima Kasih: Setelah surat selesai dibuat dan diberikan kepada Anda (atau dikirim langsung oleh rekomender), jangan lupa mengucapkan terima kasih atas waktu dan dukungan mereka. Mengirimkan update hasil pendaftaran Anda juga merupakan etika yang baik.
Image just for illustration
Contoh Surat Rekomendasi Training¶
Berikut adalah contoh surat rekomendasi training untuk seorang karyawan yang direkomendasikan oleh manajernya:
[Kop Surat Perusahaan/Institusi Rekomender, jika ada]
[Tanggal]
Kepada Yth.
Panitia Seleksi Program [Nama Lengkap Program Training]
[Nama Penyelenggara Training, jika ada]
[Alamat Penyelenggara Training, jika ada]
Perihal: Surat Rekomendasi untuk Mengikuti Program [Nama Lengkap Program Training] atas nama [Nama Lengkap Karyawan yang Direkomendasikan]
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya, [Nama Lengkap Anda], selaku [Jabatan Anda, contoh: Manajer Departemen Pemasaran Digital] di [Nama Perusahaan Anda], dengan ini bermaksud memberikan rekomendasi untuk [Nama Lengkap Karyawan yang Direkomendasikan], yang saat ini menjabat sebagai [Jabatan Karyawan yang Direkomendasikan] di departemen saya.
Saya telah mengenal dan bekerja sama dengan Bapak/Ibu [Nama Karyawan] selama [Jumlah Tahun/Bulan, contoh: 3 tahun 6 bulan] dalam kapasitas sebagai supervisor langsung. Selama periode tersebut, Bapak/Ibu [Nama Karyawan] secara konsisten menunjukkan kinerja yang sangat baik dan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya. Beliau memiliki kemampuan analitis yang kuat, inisiatif yang tinggi, dan merupakan anggota tim yang dapat diandalkan. Salah satu kontribusi signifikannya adalah ketika beliau memimpin inisiatif optimalisasi kampanye iklan online kami, yang menghasilkan peningkatan [Sebutkan metrik spesifik, contoh: Return on Investment (ROI) sebesar 20%] dalam kurun waktu [periode waktu, contoh: enam bulan].
Bapak/Ibu [Nama Karyawan] selalu proaktif dalam mencari cara untuk meningkatkan keterampilan profesionalnya. Saya yakin bahwa partisipasinya dalam Program [Nama Lengkap Program Training] mengenai [Topik Utama Training] akan sangat berharga, baik bagi pengembangan karir pribadinya maupun bagi peningkatan kapabilitas tim dan perusahaan kami secara keseluruhan. Pengetahuan dan *skill* yang akan diperoleh dari training ini, khususnya terkait [Sebutkan topik spesifik dalam training yang relevan dengan pekerjaan], akan sangat relevan dengan tantangan dan proyek yang sedang kami hadapi saat ini dan di masa mendatang.
Saya sangat percaya bahwa Bapak/Ibu [Nama Karyawan] memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh dan akan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dari training ini secara efektif. Beliau memiliki etos kerja yang kuat dan motivasi tinggi untuk belajar.
Mengingat hal-hal tersebut di atas, saya **sangat dan tanpa ragu merekomendasikan** Bapak/Ibu [Nama Karyawan yang Direkomendasikan] untuk diterima dan mengikuti Program [Nama Lengkap Program Training]. Saya yakin beliau akan menjadi aset berharga bagi program tersebut dan akan menyerap materi training dengan baik.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut mengenai Bapak/Ibu [Nama Karyawan], jangan ragu untuk menghubungi saya melalui telepon di [Nomor Telepon Anda] atau email di [Alamat Email Anda].
Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
[Tanda Tangan]
[Nama Lengkap Anda]
[Jabatan Anda]
[Nama Perusahaan Anda]
[Alamat Email Resmi Perusahaan, jika relevan]
[Nomor Telepon Kantor, jika relevan]
Catatan: Contoh di atas adalah template dasar. Anda perlu menyesuaikan isinya dengan detail spesifik individu yang direkomendasikan, jenis trainingnya, dan alasan spesifik mengapa training itu penting baginya dan/atau organisasi.
Variasi dan Adaptasi Surat Rekomendasi¶
Surat rekomendasi training tidak hanya terpaku pada satu format saja. Bentuk dan isinya bisa bervariasi tergantung konteksnya:
- Untuk Internal Perusahaan: Biasanya lebih ringkas dan fokus pada relevansi training dengan kebutuhan skill di dalam tim atau departemen, serta dampaknya bagi peningkatan produktivitas atau efisiensi internal. Ditujukan kepada manajer HRD atau atasan yang lebih tinggi.
- Untuk Program Eksternal: Harus lebih formal dan detail, karena ditujukan kepada pihak luar yang mungkin tidak mengenal individu yang direkomendasikan. Penekanan bisa pada pencapaian yang relevan dengan persyaratan training atau potensi individu di bidang yang terkait.
- Untuk Tujuan Akademis (misal: mahasiswa S2/S3 yang butuh training riset): Ditulis oleh dosen atau pembimbing, fokus pada potensi akademis, kemampuan riset, ketekunan dalam belajar, dan relevansi training dengan area studi atau topik tesis/disertasi.
Apapun variasinya, prinsip utamanya tetap sama: surat ini harus memberikan bukti dan dukungan kuat mengapa individu tersebut adalah kandidat yang ideal untuk program training yang dituju. Detail spesifik tentang kontribusi atau potensi individu adalah kunci utamanya.
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari¶
Baik saat menulis atau meminta, ada beberapa jebakan yang sering terjadi terkait surat rekomendasi training:
- Isi Terlalu Umum: Surat yang hanya berisi pujian klise seperti “dia baik”, “rajin”, atau “mudah bergaul” tanpa contoh konkret tidak akan efektif. Penerima surat butuh bukti, bukan sekadar endorsement kosong.
- Tidak Relevan dengan Training: Surat rekomendasi yang membahas pencapaian yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan topik training yang dituju juga kurang berguna. Pastikan isi surat menyoroti skill atau potensi yang relevan.
- Terlalu Singkat atau Terlalu Panjang: Surat yang terlalu singkat mungkin terkesan tidak serius, sedangkan yang terlalu panjang dan bertele-tele bisa membosankan. Usahakan panjangnya satu halaman dan langsung ke inti.
- Pengirim yang Kurang Tepat: Meminta rekomendasi dari orang yang tidak mengenal Anda baik atau tidak memiliki posisi yang relevan (misalnya, meminta rekomendasi training teknis dari atasan di departemen yang berbeda jauh) akan mengurangi bobot surat tersebut.
- Ada Kesalahan Ketik atau Tata Bahasa: Ini menunjukkan ketidakprofesionalan dan bisa menimbulkan kesan negatif. Selalu cek ulang sebelum mengirim atau menyerahkan.
- Memberikan Informasi Negatif: Meskipun niatnya jujur, surat rekomendasi bukanlah tempat untuk menyoroti kelemahan minor yang tidak relevan atau menceritakan pengalaman negatif. Fokus pada hal positif dan potensi yang mendukung.
- Deadline yang Mepet: Seperti sudah disebutkan, meminta surat di menit-menit terakhir bisa membuat rekomender tidak punya cukup waktu untuk menulis surat yang berkualitas.
Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan sangat meningkatkan efektivitas surat rekomendasi Anda.
Image just for illustration
Dampak Surat Rekomendasi yang Kuat¶
Surat rekomendasi yang dibuat dengan baik bisa memberikan dampak yang signifikan. Di lingkungan HR, surat ini seringkali menjadi faktor pembeda antara kandidat yang kualifikasinya setara. Ini memberikan pandangan eksternal yang objektif (dari sudut pandang rekomender) mengenai kapabilitas seseorang, sesuatu yang tidak bisa didapat hanya dari CV atau wawancara.
Bahkan, beberapa institusi atau program training menjadikan surat rekomendasi sebagai salah satu syarat mutlak dalam proses seleksi. Ini menunjukkan betapa pentingnya dokumen ini dalam menilai kesesuaian kandidat. Surat rekomendasi yang menyoroti kemampuan spesifik yang relevan dengan tujuan training, atau menunjukkan bagaimana individu tersebut berhasil mengatasi tantangan di masa lalu, bisa menjadi bukti prediktif tentang potensi kesuksesannya dalam program training tersebut.
Fakta Menarik Lain: Beberapa perusahaan multinasional bahkan memiliki rating system internal untuk menilai kandidat berdasarkan rekomendasi dari atasan sebelumnya atau senior. Surat rekomendasi yang outstanding bisa mempercepat jalur karir atau pembukaan akses ke program pengembangan eksklusif.
Mengapa Training Itu Sendiri Penting?¶
Membahas surat rekomendasi training tentu tidak lepas dari pentingnya training itu sendiri. Di dunia yang terus berubah cepat, skill dan pengetahuan yang kita miliki saat ini bisa jadi sudah usang dalam beberapa tahun ke depan. Training adalah cara untuk memastikan kita tetap relevan, mengasah kemampuan yang sudah ada, atau bahkan mempelajari hal baru yang membuka peluang karir yang lebih luas.
Investasi dalam training, baik waktu, tenaga, atau biaya, adalah investasi pada diri sendiri. Dan surat rekomendasi adalah salah satu alat yang bisa membantu Anda mendapatkan kesempatan berharga untuk investasi tersebut. Mendapat dukungan dari orang lain menunjukkan bahwa potensi Anda dilihat dan diakui, dan ini bisa menjadi dorongan motivasi yang besar.
Kesimpulan¶
Surat rekomendasi training adalah dokumen yang krusial bagi siapa pun yang ingin meningkatkan kualifikasi diri melalui pelatihan. Ini adalah bukti dukungan dari pihak yang memiliki kredibilitas, yang memberikan gambaran tambahan mengenai kemampuan dan potensi individu yang direkomendasikan. Membuat atau meminta surat rekomendasi memerlukan perhatian pada detail, kejujuran, dan relevansi dengan training yang dituju. Dengan memahami bagian-bagian penting, mengikuti tips yang diberikan, dan menghindari kesalahan umum, Anda bisa menghasilkan surat rekomendasi yang ampuh dan berkesan, membuka pintu menuju kesempatan pengembangan diri yang lebih besar.
Punya pengalaman soal surat rekomendasi training? Atau mungkin ada pertanyaan lain? Yuk, share di kolom komentar di bawah!
Posting Komentar