Panduan Lengkap Contoh Surat Pernyataan Publikasi Jurnal: Tips & Template!

Table of Contents

Saat kamu submit naskah ilmiah ke jurnal, ada satu dokumen penting yang seringkali jadi syarat mutlak, yaitu surat pernyataan publikasi jurnal. Dokumen ini mungkin terdengar remeh, tapi perannya vital banget dalam proses penerimaan artikelmu. Nah, biar nggak bingung, kita bedah tuntas soal surat sakti ini, mulai dari apa fungsinya sampai gimana contoh formatnya.

Apa Sih Surat Pernyataan Publikasi Jurnal Itu?

Oke, jadi gini, surat pernyataan publikasi jurnal itu semacam “akta kelahiran” buat artikel ilmiahmu di mata jurnal. Isinya adalah pernyataan resmi dari penulis (atau para penulis) yang menegaskan beberapa hal krusial terkait naskah yang mereka ajukan. Surat ini dibuat dan ditandatangani oleh penulis, lalu dilampirkan saat proses submission awal atau kadang diminta belakangan.

Intinya sih, surat ini jadi bukti tertulis komitmen dan kejujuran penulis terhadap karya yang mereka serahkan. Jurnal butuh ini sebagai jaminan awal sebelum mereka melangkah lebih jauh ke proses review dan penerbitan. Tanpa surat ini, artikelmu bisa aja langsung ditolak, lho.

Kenapa Surat Pernyataan Ini Penting Banget?

Surat pernyataan ini bukan sekadar formalitas belaka. Ada beberapa alasan kuat kenapa jurnal sangat membutuhkan dokumen ini:

1. Menjamin Keaslian Karya

Poin utama yang sering ada dalam surat pernyataan adalah bahwa artikel yang diajukan adalah karya asli penulis. Ini penting banget buat memerangi plagiarisme, yang merupakan pelanggaran etika paling serius di dunia akademik. Dengan pernyataan ini, penulis bertanggung jawab penuh atas orisinalitas naskahnya.

2. Memastikan Belum Dipublikasikan Sebelumnya

Jurnal umumnya hanya mau menerbitkan artikel yang belum pernah dipublikasikan di tempat lain (jurnal, prosiding dengan ISSN/ISBN, atau platform yang dianggap publikasi permanen). Surat pernyataan menegaskan bahwa artikel tersebut eksklusif dan belum pernah nongol di media lain secara utuh. Ini mencegah duplicate publication.

3. Menyatakan Tidak Sedang Diajukan di Jurnal Lain

Selain belum pernah terbit, jurnal juga biasanya melarang penulis mengajukan naskah yang sama secara bersamaan ke beberapa jurnal. Surat pernyataan memastikan bahwa artikel tersebut hanya sedang dalam proses review di jurnal tujuan tersebut dan tidak dicoba-coba dikirim ke jurnal lain barengan. Ini menghargai waktu dan sumber daya reviewer dan editor.

4. Persetujuan dari Semua Penulis

Kalau artikelmu ditulis bareng tim (penulis kedua, ketiga, dst.), surat pernyataan ini juga seringkali memuat poin bahwa semua penulis yang tercantum sudah mengetahui dan menyetujui isi naskah, urutan nama penulis, serta proses pengajuan ke jurnal tersebut. Ini menghindari konflik di kemudian hari antar penulis.

5. Dasar Legalitas dan Etika

Secara umum, surat pernyataan ini menjadi dasar legal bagi jurnal jika di kemudian hari ditemukan masalah terkait artikel yang sudah terbit, seperti plagiarisme, data fiktif, atau sengketa kepenulisan. Penulis sudah memberikan statement awal yang bisa jadi pegangan. Ini juga mencerminkan kepatuhan penulis terhadap etika publikasi ilmiah.

6. Memenuhi Persyaratan Jurnal

Setiap jurnal punya kebijakan editorial masing-masing. Surat pernyataan adalah salah satu cara jurnal memastikan calon artikelnya memenuhi standar dan aturan main yang mereka terapkan sebelum diproses lebih lanjut.

pentingnya surat pernyataan
Image just for illustration

Kapan Biasanya Surat Pernyataan Ini Dibutuhkan?

Paling umum, surat pernyataan publikasi jurnal diminta pada tahap awal submission. Kamu akan diminta mengunggah file surat ini bersamaan dengan file naskah artikel, data pendukung, dan cover letter. Beberapa jurnal mungkin memintanya setelah naskah dinyatakan accepted, tapi mayoritas meminta di awal.

Beberapa jurnal mungkin juga punya template khusus yang harus kamu gunakan. Kalau ada, pastikan kamu download dan isi template tersebut dengan benar. Kalau jurnal nggak menyediakan template, kamu bisa kok bikin sendiri dengan format standar yang berlaku.

Komponen Utama Surat Pernyataan Publikasi Jurnal

Meskipun formatnya bisa sedikit bervariasi tergantung kebijakan jurnal atau institusi, ada beberapa elemen inti yang hampir selalu ada dalam surat pernyataan publikasi jurnal. Apa aja itu?

1. Judul Surat

Ini jelas harus ada. Contohnya: “Surat Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah dan Persetujuan Publikasi”. Judulnya harus jelas menunjukkan maksud surat ini.

2. Data Penulis

Bagian ini berisi identitas lengkap penulis atau penulis korespondensi yang menandatangani surat. Informasi yang dicantumkan biasanya meliputi:
* Nama Lengkap (beserta gelar jika perlu)
* Afiliasi Institusi (Universitas, Lembaga Penelitian, dll.)
* Alamat Lengkap Institusi
* Alamat Email Aktif
* Nomor Telepon (opsional, tapi kadang diminta)

Jika penulisnya lebih dari satu, biasanya data yang dicantumkan adalah penulis pertama atau penulis korespondensi yang mewakili penulis lain. Namun, ada juga jurnal yang meminta semua nama penulis dicantumkan di badan surat atau bahkan meminta semua penulis menandatangani surat terpisah.

3. Judul Artikel

Sebutkan judul lengkap dari artikel ilmiah yang kamu ajukan. Pastikan judulnya persis sama dengan yang ada di naskah.

4. Nama Jurnal Tujuan

Cantumkan nama lengkap jurnal yang kamu tuju. Ini penting biar jelas pernyataan ini dibuat untuk proses submission ke jurnal mana.

5. Poin-poin Pernyataan

Nah, ini inti dari suratnya. Bagian ini berisi deretan pernyataan yang menegaskan status dan keaslian artikelmu. Beberapa poin standar meliputi:
* Pernyataan bahwa artikel adalah karya asli dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
* Pernyataan bahwa artikel tidak sedang diajukan atau dipertimbangkan untuk dipublikasikan di tempat lain (jurnal, prosiding, buku ber-ISBN, dll.) secara bersamaan.
* Pernyataan bahwa semua data dan informasi dalam artikel adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
* Pernyataan bahwa semua penulis yang tercantum sudah mengetahui dan menyetujui pengajuan artikel ini serta isi artikel secara keseluruhan.
* Pernyataan mengenai sumber pendanaan penelitian (jika ada) dan tidak adanya konflik kepentingan (meskipun poin ini kadang dibuat dalam formulir terpisah).
* Pernyataan kesediaan untuk mematuhi semua aturan dan kebijakan editorial jurnal.

6. Tempat dan Tanggal Pembuatan Surat

Tunjukkan di kota mana surat itu dibuat dan tanggal surat ditandatangani.

7. Tanda Tangan

Ini bagian krusial. Surat harus ditandatangani oleh penulis atau penulis korespondensi (yang mewakili semua penulis). Tanda tangan ini bisa berupa tanda tangan basah (jika dikirim fisik atau di-scan) atau tanda tangan digital (jika sistem submission jurnal mendukung).

8. Materai (Jika Diperlukan)

Untuk memberikan kekuatan hukum yang lebih kuat, beberapa institusi atau jurnal (terutama yang bernaung di bawah lembaga pemerintah/universitas negeri) mungkin mensyaratkan surat pernyataan ini dibubuhi materai. Cek kebijakan jurnal atau institusimu terkait ini.

Contoh Surat Pernyataan Publikasi Jurnal

Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: contoh formatnya! Kamu bisa modifikasi contoh ini sesuai kebutuhan dan kebijakan jurnal tujuanmu ya.


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : [Nama Lengkap Penulis Korespondensi/Penulis Utama Beserta Gelar]
NIDN/NIK/Nomor Identitas Lain : [Nomor Identitas Anda, jika perlu]
Institusi : [Nama Lengkap Institusi/Universitas/Lembaga Penelitian]
Alamat Institusi : [Alamat Lengkap Institusi]
Email : [Alamat Email Aktif]
Nomor Telepon : [Nomor Telepon Aktif, opsional]

Dengan ini menyatakan bahwa artikel ilmiah dengan judul:

“[Judul Lengkap Artikel Kamu]”

Adalah benar merupakan karya asli saya/kami dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya dalam bentuk apapun, baik pada jurnal, prosiding, buku, maupun media publikasi lainnya yang memiliki ISSN atau ISBN.

Selain itu, saya/kami menyatakan bahwa artikel tersebut:
1. Tidak sedang dalam proses review atau pertimbangan untuk dipublikasikan di jurnal atau media publikasi lain secara bersamaan.
2. Semua data, informasi, referensi, dan kutipan yang digunakan dalam artikel telah dicantumkan sumbernya sesuai kaidah penulisan ilmiah.
3. Tidak mengandung unsur plagiarisme atau pelanggaran hak cipta pihak lain.
4. Apabila artikel ini ditulis oleh lebih dari satu penulis, saya menyatakan bahwa semua penulis yang tercantum (yaitu: [Sebutkan Nama Lengkap Semua Penulis Lainnya]) telah membaca, menyetujui isi artikel, dan menyetujui pengajuan artikel ini ke [Nama Lengkap Jurnal Tujuan].
5. Bersedia mengikuti semua proses review dan memenuhi persyaratan serta kebijakan editorial yang berlaku di [Nama Lengkap Jurnal Tujuan].
6. Apabila di kemudian hari ditemukan bukti ketidakbenaran atas pernyataan ini, saya/kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, baik dari pihak jurnal maupun institusi asal saya/kami.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

[Kota Pembuatan Surat], [Tanggal Surat Dibuat]

Yang menyatakan,

[Nama Lengkap Penulis Korespondensi/Penulis Utama]

(Tanda Tangan Penulis)

[Nama Lengkap Penulis Korespondensi/Penulis Utama]

(Bisa tambahkan nama semua penulis lain di bawah jika disyaratkan jurnal, atau cantumkan di poin 4 saja)

(Bisa tambahkan tempat materai jika disyaratkan)


Catatan Penting Mengenai Contoh Ini:

  • Penulis Tunggal vs. Tim: Jika kamu menulis sendiri, hapus bagian “(atau para penulis)” dan kalimat yang merujuk pada penulis lain (Poin 4). Jika tim, pastikan semua nama penulis lain tercantum di Poin 4.
  • Redaksi: Kalimat per kalimat bisa sedikit berbeda antar jurnal. Selalu cek apakah jurnal tujuanmu punya redaksi khusus yang harus diikuti.
  • Materai: Jangan lupa tambahkan dan bubuhkan materai jika diminta. Letaknya biasanya di dekat tanda tangan.
  • Format File: Jurnal biasanya meminta file surat ini dalam format PDF hasil scan dari dokumen yang sudah ditandatangani.

Tips Menyusun Surat Pernyataan

Bikin surat pernyataan itu gampang-gampang susah. Gampang karena formatnya standar, susah kalau kamu nggak teliti. Ini beberapa tips biar lancar:

  1. Baca Aturan Jurnal: Selalu cek bagian “Author Guidelines” atau “Submission Requirements” di website jurnal tujuan. Mungkin mereka punya template khusus atau permintaan spesifik terkait surat pernyataan. Ikuti itu baik-baik!
  2. Isi Data dengan Akurat: Pastikan semua data pribadimu, judul artikel, dan nama jurnal sudah benar 100%. Salah ketik dikit bisa bikin ribet urusannya.
  3. Pahami Setiap Poin: Jangan asal tanda tangan! Baca dan pahami setiap poin pernyataan yang kamu buat. Kamu bertanggung jawab atas apa yang kamu nyatakan di sana.
  4. Koordinasi dengan Tim Penulis: Jika artikelmu ditulis bareng-bareng, pastikan semua penulis sudah aware dan setuju. Komunikasiin urutan nama penulis, isi artikel, dan proses submission-nya.
  5. Gunakan Bahasa Resmi: Meskipun gaya artikel ini casual, isi surat pernyataan itu dokumen resmi. Gunakan bahasa Indonesia baku dan formal ya.
  6. Cek Ulang Sebelum Dikirim: Setelah selesai mengisi dan menandatangani, baca lagi dari awal sampai akhir. Pastikan tidak ada kesalahan pengetikan atau data yang keliru.
  7. Siapkan Materai: Kalau jurnal mensyaratkan materai, pastikan kamu sudah menyiapkannya sebelum menandatangani surat.

Hal Penting Lain yang Sering Terkait

Selain pernyataan keaslian dan belum publikasi, ada beberapa pernyataan lain yang mungkin diminta oleh jurnal, kadang dalam surat pernyataan yang sama, kadang dalam formulir terpisah:

  • Pernyataan Konflik Kepentingan (Conflict of Interest Statement): Ini menyatakan apakah ada hubungan finansial, pribadi, atau profesional yang bisa mempengaruhi hasil penelitian atau interpretasi datamu. Penting untuk menjaga objektivitas dan transparansi.
  • Pernyataan Persetujuan Etik (Ethical Approval Statement): Jika penelitianmu melibatkan subjek manusia atau hewan, kamu perlu menyatakan bahwa penelitian sudah mendapatkan persetujuan dari komite etik yang berwenang di institusimu. Nomor atau kode persetujuan etiknya biasanya perlu dicantumkan.
  • Pernyataan Kontribusi Penulis (Author Contribution Statement): Dalam artikel multi-penulis, kadang diminta penjelasan singkat kontribusi spesifik setiap penulis (misal: A merancang penelitian, B mengumpulkan data, C menganalisis, D menulis naskah awal, dst.).

Pernyataan-pernyataan tambahan ini memperkuat integritas ilmiah dari artikel yang kamu ajukan.

Konsekuensi Memberikan Pernyataan Palsu

Jangan main-main dengan surat pernyataan ini ya. Memberikan pernyataan yang tidak benar (misalnya menyatakan artikel asli padahal hasil jiplakan, atau menyatakan belum diajukan ke jurnal lain padahal sudah) punya konsekuensi serius:

  • Penolakan Artikel: Jurnal bisa langsung menolak naskahmu jika terbukti ada ketidaksesuaian dengan surat pernyataan, bahkan di tahap awal review.
  • Pencabutan (Retraction) Artikel: Jika ketahuan setelah terbit, artikelmu bisa dicabut (diretract). Ini aib besar dalam dunia akademik dan tercatat di basis data jurnal.
  • Blacklist: Kamu bisa masuk daftar hitam jurnal tersebut, bahkan bisa sampai ke penerbitnya (misal, kalau penerbitnya mengelola banyak jurnal). Ini membuat kamu sulit publikasi di jurnal mereka di masa depan.
  • Sanksi dari Institusi: Institusi asalmu (universitas/lembaga penelitian) juga bisa memberikan sanksi disiplin, mulai dari teguran hingga pembatalan gelar atau pemecatan, tergantung beratnya pelanggaran.
  • Hilangnya Reputasi: Reputasimu sebagai peneliti akan hancur di mata komunitas ilmiah.

Makanya, penting banget untuk selalu jujur dan teliti saat membuat surat pernyataan ini.

Format Digital vs. Fisik

Di era digital ini, proses submission jurnal sebagian besar sudah online. Surat pernyataan biasanya diunggah dalam bentuk file digital (PDF). Kamu bisa menandatanganinya secara basah dulu lalu di-scan, atau menggunakan tanda tangan digital yang diakui. Beberapa sistem submission jurnal juga punya fitur di mana kamu tinggal mencentang kotak persetujuan sebagai pengganti surat pernyataan fisik, tapi isinya tetap sama, yaitu kamu menyetujui poin-poin pernyataan yang ditampilkan. Cek lagi sistem submission jurnal yang kamu tuju ya.

Tabel Ringkasan Poin Pernyataan Umum

Biar lebih gampang diingat, ini ringkasan poin-poin yang sering ada dalam surat pernyataan:

Poin Pernyataan Penjelasan Kenapa Penting?
Keaslian Karya Artikel adalah hasil kerja asli penulis. Menghindari plagiarisme, menjamin orisinalitas.
Belum Dipublikasikan Artikel belum pernah terbit sebelumnya. Menghindari duplicate publication.
Tidak Sedang Diajukan Artikel tidak sedang direview di tempat lain. Menghargai proses review jurnal, efisiensi.
Persetujuan Penulis Semua penulis setuju dengan isi & submission. Menghindari sengketa kepenulisan, kolaborasi tim.
Data Akurat Data & informasi dalam artikel valid. Menjamin integritas ilmiah, menghindari data fiktif.
Kepatuhan Aturan Penulis bersedia ikut aturan editorial jurnal. Memperlancar proses editorial.

Tabel ini bisa jadi panduan singkat saat kamu menyusun surat pernyataanmu.

Penutup: Jangan Anggap Remeh!

Surat pernyataan publikasi jurnal adalah langkah awal yang penting dalam perjalanan artikelmu menuju publikasi. Dokumen ini adalah jembatan antara kamu sebagai penulis dan jurnal sebagai penerbit, membangun kepercayaan dan menegaskan komitmenmu terhadap etika dan integritas ilmiah. Jangan pernah menganggapnya remeh atau mengisinya asal-asalan. Teliti, jujur, dan pastikan semua data akurat. Dengan begitu, proses submission-mu ke jurnal akan lebih lancar dan terhindar dari masalah di kemudian hari.

Semoga penjelasan dan contoh ini membantu kamu yang sedang bersiap submit artikel ke jurnal ya! Sukses!

Ada pengalaman atau pertanyaan seputar surat pernyataan publikasi jurnal? Atau mungkin kamu punya tips lain? Yuk, share di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar