Panduan Lengkap: Contoh Surat Pengajuan Dana Kegiatan Organisasi yang Anti-Gagal!
Mengadakan kegiatan itu seru dan penting banget buat sebuah organisasi. Mulai dari acara sosial, pelatihan, kompetisi, sampai pementasan seni, semuanya butuh persiapan matang. Nah, salah satu persiapan krusial yang sering bikin pusing adalah urusan dana. Yap, namanya juga kegiatan, pasti butuh biaya. Di sinilah peran penting surat pengajuan dana. Ini bukan sekadar surat biasa, tapi “senjata” utama buat meyakinkan calon donatur atau sponsor kalau kegiatan kalian layak didukung secara finansial.
Surat ini jadi perwakilan resmi organisasi kalian lho. Kesan pertama itu penting banget, kan? Surat yang rapi, jelas, dan meyakinkan bisa membuka pintu ke sumber dana yang kalian butuhkan. Sebaliknya, surat yang asal-asalan bisa langsung dicuekin. Jadi, yuk kita bedah tuntas gimana cara bikin surat pengajuan dana kegiatan organisasi yang efektif.
Image just for illustration
Kenapa Surat Pengajuan Dana Itu Penting?¶
Mungkin ada yang berpikir, “Kan bisa langsung ngomong aja atau kirim proposal lengkap?” Eits, surat pengajuan dana ini punya fungsinya sendiri. Dia berfungsi sebagai pengantar resmi dari proposal lengkap yang kalian buat. Ibaratnya, ini cover letter-nya proposal.
Selain itu, surat ini menunjukkan profesionalisme organisasi. Mengirimkan surat resmi melalui jalur yang benar menunjukkan bahwa organisasi kalian serius dan terorganisir. Ini juga memudahkan pihak yang dituju untuk memproses permohonan kalian, karena semua informasi penting terangkum di awal. Jadi, jangan pernah remehkan kekuatan sebuah surat pengajuan dana yang dibuat dengan baik!
Surat ini juga jadi bukti otentik pengajuan kalian. Ada nomor surat, tanggal, stempel, dan tanda tangan. Ini penting buat administrasi kedua belah pihak. Dengan adanya surat ini, pihak donatur atau sponsor punya catatan resmi tentang permohonan yang masuk dari organisasi kalian.
Bagian-Bagian Krusial dalam Surat Pengajuan Dana¶
Sebuah surat pengajuan dana yang baik punya struktur standar yang umumnya berlaku. Memahami setiap bagian ini penting biar surat kalian informatif dan mudah dipahami. Anggap aja ini resep bikin surat yang maknyus!
1. Kop Surat Organisasi¶
Ini bagian paling atas yang jadi identitas organisasi kalian. Wajib mencantumkan nama organisasi, logo (jika ada), alamat lengkap, nomor telepon, email, dan kalau perlu website atau media sosial. Kop surat ini langsung memberi tahu siapa yang mengirim surat.
Kop surat ini nggak cuma buat gaya-gayaan lho. Ini menunjukkan bahwa surat ini dikeluarkan secara resmi oleh organisasi yang punya legalitas atau setidaknya struktur yang jelas. Pastikan informasinya akurat dan up-to-date ya!
2. Nomor Surat, Lampiran, dan Perihal¶
Bagian ini penting untuk keperluan administrasi.
* Nomor Surat: Kode unik surat keluar organisasi, biasanya mengikuti format standar internal (misal: Nomor/Kode Organisasi/Bulan Romawi/Tahun). Berguna untuk pendataan dan pengarsipan.
* Lampiran: Menyebutkan berapa jumlah dokumen lain yang disertakan bersama surat ini (misalnya: 1 (Satu) Berkas Proposal). Kalau cuma suratnya aja, bisa ditulis “-” atau “Tidak ada”.
* Perihal: Ringkasan singkat dan jelas tujuan surat. Contoh: “Permohonan Bantuan Dana Kegiatan [Nama Kegiatan]” atau “Pengajuan Dana Sponsorship Acara [Nama Acara]”. Perihal ini yang pertama kali dibaca penerima surat, jadi harus langsung to the point.
Bagian ini letaknya di bawah kop surat, biasanya di sebelah kiri. Penulisannya harus rapi dan sejajar biar enak dilihat. Jangan sampai salah ketik nomor atau perihal ya, bisa fatal!
3. Tanggal Surat¶
Tanggal surat menunjukkan kapan surat tersebut dibuat. Letaknya biasanya di sebelah kanan, sejajar dengan nomor surat atau di bawah kop surat. Tulis tanggal lengkap (contoh: 26 Oktober 2023).
Tanggal ini penting sebagai penanda waktu pengajuan. Pihak penerima bisa tahu seberapa relevan dan mendesak permohonan tersebut. Pastikan tanggalnya sesuai dengan tanggal pengiriman atau penyerahan surat.
4. Pihak yang Dituju¶
Sebutkan dengan jelas kepada siapa surat ini ditujukan. Idealnya, sebutkan nama lengkap penerima (jika tahu), jabatan, dan nama institusi atau perusahaan. Contoh: Yth. Bapak/Ibu [Nama Lengkap], [Jabatan], [Nama Perusahaan/Institusi]. Jika tidak tahu nama spesifik, bisa gunakan jabatan umum seperti “Yth. Bapak/Ibu Pimpinan [Nama Perusahaan/Institusi]” atau “Yth. Bapak/Ibu [Nama Bagian/Divisi yang Relevan, misal: Bagian CSR]”.
Menyebutkan nama spesifik menunjukkan bahwa kalian sudah melakukan riset dan serius mengajukan permohonan. Ini lebih personal dibanding hanya menggunakan sapaan umum. Hindari sapaan yang terlalu umum jika kalian punya informasi detail tentang target donatur/sponsor.
5. Salam Pembuka¶
Gunakan salam pembuka yang formal namun tetap sopan. Yang umum digunakan adalah “Dengan hormat,” atau “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” (jika sesuai konteks).
Salam pembuka ini menandai dimulainya isi surat. Pilih salam yang paling sesuai dengan budaya organisasi kalian dan pihak yang dituju. Konsistensi dalam penggunaan salam juga penting.
6. Paragraf Pembuka dan Latar Belakang Kegiatan¶
Di bagian awal isi surat, sampaikan maksud dan tujuan surat secara langsung, yaitu mengajukan permohonan dana untuk kegiatan yang akan diselenggarakan. Setelah itu, berikan sedikit latar belakang atau konteks mengapa kegiatan ini penting.
Jelaskan secara singkat mengapa kegiatan ini perlu diadakan, apa masalah yang ingin diatasi, atau peluang apa yang ingin diambil. Tunjukkan bahwa kegiatan ini punya dasar yang kuat dan relevan. Gunakan kalimat yang singkat, padat, dan menarik perhatian di bagian ini.
7. Detail Kegiatan Singkat¶
Sebutkan nama lengkap kegiatan, tema (jika ada), waktu pelaksanaan (tanggal/periode), tempat pelaksanaan, dan tujuan utama kegiatan. Tidak perlu terlalu detail seperti di proposal, cukup poin-poin pentingnya saja.
Bagian ini memberikan gambaran umum kepada penerima surat tentang acara yang akan kalian gelar. Informasi ini harus jelas dan mudah dicerna. Pastikan tanggal dan lokasi sudah final atau setidaknya perkiraan yang mendekati.
8. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Ringkas¶
Nah, ini bagian yang paling ditunggu-tunggu (sekaligus bikin deg-degan) oleh penerima surat: berapa dana yang kalian butuhkan. Cantumkan total anggaran dana yang diajukan. Kalian bisa juga menyertakan tabel ringkasan pos-pos pengeluaran utama (misal: Biaya Produksi, Biaya Perlengkapan, Biaya Konsumsi, Biaya Publikasi).
Untuk detail perincian RAB yang sangat lengkap per item, sebaiknya dilampirkan di proposal terpisah. Di surat, cukup berikan gambaran besar kebutuhan dananya. Pastikan angka totalnya jelas dan mudah ditemukan.
Berikut contoh tabel RAB ringkas yang bisa disertakan di badan surat atau langsung di proposal lengkap:
mermaid
erDiagram
KEGIATAN }|--|| RAB : memiliki
RAB }|--|| POS_ANGGARAN : terdiri_dari
POS_ANGGARAN {
varchar Nama_Pos PK
decimal Jumlah_Biaya
text Keterangan
}
RAB {
decimal Total_Biaya
}
Diagram ini menunjukkan hubungan antara Kegiatan, RAB, dan Pos Anggaran. Setiap Kegiatan memiliki satu RAB, dan RAB terdiri dari beberapa Pos Anggaran. Ini menggambarkan struktur sederhana bagaimana anggaran disusun.
9. Manfaat atau Bentuk Kerjasama yang Ditawarkan¶
Ini bagian krusial untuk menjual kegiatan kalian ke calon donatur/sponsor. Jelaskan manfaat apa yang akan mereka peroleh dengan mendukung kegiatan ini. Apakah itu exposure brand, citra positif di mata masyarakat, akses ke target audiens, atau kontribusi pada isu sosial tertentu?
Sebutkan juga secara spesifik bentuk kerjasama yang kalian tawarkan, misalnya penempatan logo di publikasi, booth pameran, penyebutan nama perusahaan saat acara, atau kesempatan berbicara di depan peserta. Tunjukkan bahwa dukungan mereka tidak sia-sia dan ada timbal balik yang menarik. Bagian ini yang membedakan surat permohonan dana biasa dengan surat pengajuan sponsorship.
10. Paragraf Penutup¶
Tutup surat dengan ucapan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan. Sampaikan harapan agar permohonan kalian dapat dipertimbangkan dan dikabulkan. Gunakan kalimat penutup yang sopan dan profesional.
Contoh: “Besar harapan kami Bapak/Ibu dapat mempertimbangkan permohonan ini dan memberikan dukungan demi suksesnya kegiatan kami. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.”
11. Salam Penutup¶
Gunakan salam penutup yang sesuai dengan salam pembuka. Umumnya menggunakan “Hormat kami,” atau “Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,”.
12. Tanda Tangan Pengurus Organisasi¶
Sertakan nama lengkap, jabatan (misalnya: Ketua Panitia, Sekretaris Panitia, Ketua Organisasi), dan tanda tangan pengurus yang bertanggung jawab. Biasanya ditandatangani oleh ketua panitia dan/atau ketua organisasi, serta sekretaris untuk legalitas administrasi.
Pastikan tanda tangan dan stempel (jika ada) dibubuhkan di tempat yang tepat. Ini adalah bentuk pengesahan resmi dari organisasi.
13. Lampiran (Jika Ada)¶
Pada bagian ini, sebutkan dokumen apa saja yang dilampirkan bersama surat, sesuai dengan yang ditulis di bagian “Lampiran” di awal surat. Contoh:
* Proposal Lengkap Kegiatan
* Rencana Anggaran Biaya (RAB) Detail
* Susunan Panitia
* Surat Keputusan (SK) Kepanitiaan/Pengurus
* Profil Organisasi
* Dokumentasi Kegiatan Sebelumnya (jika ada)
Daftar lampiran ini memudahkan penerima surat untuk memeriksa kelengkapan dokumen yang dikirim. Pastikan semua dokumen yang disebutkan benar-benar ada dan tersusun rapi.
Image just for illustration
Tips Menulis Surat Pengajuan Dana yang Lebih Ampuh¶
Mengetahui strukturnya saja belum cukup. Ada beberapa tips tambahan biar surat pengajuan dana kalian lebih powerful dan punya peluang lebih besar untuk berhasil:
- Kenali Target Donatur/Sponsor: Sebelum menulis, cari tahu profil calon donatur atau sponsor kalian. Apa bidang usaha mereka? Apa program CSR mereka? Siapa target pasar mereka? Sesuaikan bahasa, fokus manfaat, dan bentuk kerjasama yang ditawarkan agar relevan dengan mereka. Surat yang dipersonalisasi jauh lebih efektif daripada surat massal.
- Jelas dan Ringkas: Penerima surat mungkin punya banyak permohonan lain. Buat surat kalian mudah dibaca dan langsung ke intinya. Gunakan bahasa yang lugas, hindari jargon yang sulit dimengerti. Ingat, surat ini pengantar, proposal lengkapnya yang detail.
- Highlight Manfaat untuk Mereka: Ini yang paling sering dilupakan. Jangan cuma fokus pada kebutuhan organisasi kalian, tapi jelaskan keuntungan apa yang didapat donatur/sponsor. Branding, peningkatan citra, engagement dengan komunitas, atau bahkan potensi bisnis? Sajikan ini dengan menarik.
- Sertakan Proposal Lengkap: Surat pengajuan dana yang baik selalu ditemani proposal kegiatan lengkap. Surat hanya rangkuman dan pengantar. Detail kegiatan, RAB super rinci, susunan panitia, latar belakang mendalam, dan potensi risiko/solusi semuanya ada di proposal. Surat tanpa proposal lengkap ibarat perkenalan tanpa CV.
- Perhatikan Detail Kecil: Typo, salah nama penerima, format berantakan – hal-hal kecil ini bisa mengurangi kredibilitas. Pastikan surat diketik rapi, gunakan format yang konsisten, periksa ejaan dan tata bahasa, dan gunakan kertas berkualitas jika dicetak.
- Tindak Lanjut (Follow-up): Setelah mengirim surat dan proposal, jangan diam saja. Beri jeda waktu yang wajar (misal 1-2 minggu), lalu lakukan follow-up secara sopan melalui telepon atau email untuk menanyakan apakah surat dan proposal sudah diterima dan apakah ada yang perlu diklarifikasi.
- Fokus pada Dampak: Jelaskan dampak positif kegiatan kalian, bukan hanya deskripsi kegiatannya. Misalnya, bukan hanya “mengadakan pelatihan”, tapi “meningkatkan keterampilan X bagi Y orang sehingga Z”. Tunjukkan bahwa dana mereka akan menghasilkan perubahan nyata.
Image just for illustration
Contoh Struktur Surat Pengajuan Dana¶
Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: contoh kerangka suratnya. Kalian bisa modifikasi kerangka ini sesuai dengan kebutuhan dan detail kegiatan organisasi kalian.
[KOP SURAT ORGANISASI]
Nama Organisasi
Alamat Lengkap Organisasi
Nomor Telepon | Email | Website (jika ada)
Nomor: [Nomor Surat Organisasi]
Lampiran: [Jumlah Lampiran] Berkas
Perihal: Permohonan Bantuan Dana Kegiatan [Nama Kegiatan]
[Tempat], [Tanggal Surat Dibuat]
Yth.
Bapak/Ibu [Nama Lengkap Penerima, jika tahu]
[Jabatan Penerima]
[Nama Perusahaan/Institusi Penerima]
di
[Alamat Perusahaan/Institusi]
Dengan hormat,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya.
Dalam rangka melaksanakan program kerja [Nama Organisasi] tahun [Tahun Berjalan], kami berencana menyelenggarakan sebuah kegiatan yang berjudul “[Nama Lengkap Kegiatan]”. Kegiatan ini mengangkat tema “[Tema Kegiatan, jika ada]”.
Kegiatan ini bertujuan untuk [sebutkan 1-2 tujuan utama, misal: meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu X, mengembangkan potensi pemuda di bidang Y, atau mempererat tali silaturahmi antar anggota]. Kami meyakini bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi [sebutkan target peserta/masyarakat yang akan menerima manfaat].
Adapun rincian singkat mengenai kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
* Nama Kegiatan : [Nama Lengkap Kegiatan]
* Tema Kegiatan : [Tema Kegiatan, jika ada]
* Waktu Pelaksanaan : [Tanggal atau Rentang Waktu Pelaksanaan]
* Tempat Pelaksanaan : [Lokasi Pelaksanaan]
* Target Peserta : [Sebutkan target peserta, misal: Mahasiswa, Masyarakat Umum, Pelaku UMKM, dll.]
Untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut secara optimal, kami membutuhkan dukungan dana. Total perkiraan anggaran biaya yang kami perlukan adalah sebesar Rp [Total Anggaran dalam Angka] ([Total Anggaran dalam Terbilang]). Rincian lengkap mengenai anggaran ini terdapat dalam lampiran proposal.
Sebagai bentuk apresiasi dan potensi kerja sama, kami menawarkan beberapa opsi [sponsorship/donasi] yang dapat dipertimbangkan, lengkap dengan benefit yang akan diterima oleh [Nama Perusahaan/Institusi Penerima]. Detail mengenai opsi kerja sama ini juga terlampir dalam proposal kami.
Bersama surat ini, kami lampirkan Proposal Kegiatan “[Nama Kegiatan]” yang memuat informasi lebih rinci mengenai latar belakang, tujuan, konsep acara, susunan kepanitiaan, estimasi anggaran, dan berbagai bentuk kerja sama yang dapat dijalin.
Besar harapan kami Bapak/Ibu [Nama Penerima, jika tahu] atau pihak [Nama Perusahaan/Institusi] dapat mempertimbangkan permohonan bantuan dana untuk kegiatan ini. Dukungan dari Bapak/Ibu akan sangat berarti dalam mewujudkan suksesnya kegiatan ini dan memberikan kontribusi positif bagi [sebutkan pihak yang menerima manfaat].
Atas perhatian, waktu, dan kebijaksanaan Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Tanda Tangan Ketua Panitia]
[Nama Lengkap Ketua Panitia]
Ketua Panitia Kegiatan “[Nama Kegiatan]”
[Tanda Tangan Ketua Organisasi]
[Nama Lengkap Ketua Organisasi]
Ketua Umum [Nama Organisasi]
Catatan:
* Bagian yang di dalam kurung siku []
adalah placeholder yang perlu kalian ganti dengan informasi spesifik kegiatan kalian.
* Pastikan konsisten dalam penggunaan sapaan (Bapak/Ibu).
* Cantumkan gelar jika memang relevan dan kalian tahu.
* Untuk organisasi yang lebih kecil atau kegiatan internal, formatnya bisa sedikit lebih sederhana, namun elemen kuncinya tetap sama.
Image just for illustration
Fakta Menarik Seputar Pengajuan Dana Organisasi¶
Tahukah kalian, proses pengajuan dana untuk organisasi atau non-profit di seluruh dunia itu sangat kompetitif?
- Di Amerika Serikat misalnya, ada puluhan ribu yayasan pemberi hibah (grant). Namun, tingkat penerimaan rata-rata untuk proposal yang masuk seringkali di bawah 10%, bahkan kadang kurang dari 5% untuk hibah yang sangat dicari.
- Banyak donatur atau sponsor perusahaan punya kriteria spesifik dalam menyalurkan dana CSR (Corporate Social Responsibility). Mereka seringkali hanya fokus pada bidang-bidang tertentu seperti pendidikan, lingkungan, kesehatan, atau pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan mereka. Makanya, penting banget riset target donatur!
- Sebuah studi menunjukkan bahwa permohonan dana yang menyertakan studi dampak sosial (social impact report) atau data konkret tentang hasil yang akan dicapai punya peluang lebih tinggi untuk disetujui. Ini menekankan pentingnya bagian manfaat dan dampak dalam surat dan proposal.
- Selain surat resmi dan proposal, presentasi (pitching) langsung ke calon donatur/sponsor juga sering jadi tahapan krusial, terutama untuk dana dalam jumlah besar. Surat dan proposal adalah pembuka jalan menuju kesempatan presentasi ini.
Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa proses pengajuan dana memang butuh strategi, ketelitian, dan kemauan untuk belajar dari setiap permohonan, baik yang berhasil maupun yang belum.
Menggunakan Media Pendukung: Tabel RAB dan Diagram¶
Seperti yang disebut di struktur, memasukkan ringkasan RAB dalam bentuk tabel di surat (atau lebih lengkap di proposal) itu sangat membantu. Tabel membuat informasi keuangan jadi lebih terstruktur dan mudah dibaca ketimbang hanya deretan angka dalam paragraf.
Contoh tabel ringkas RAB:
No. | Pos Anggaran | Perkiraan Biaya (Rp) |
---|---|---|
1. | Sekretariat & Administrasi | 1.500.000 |
2. | Perlengkapan Acara | 5.000.000 |
3. | Publikasi & Dokumentasi | 3.000.000 |
4. | Konsumsi | 4.500.000 |
5. | Honor Narasumber/Pengisi Acara | 6.000.000 |
6. | Sewa Tempat/Peralatan | 7.000.000 |
TOTAL | 27.000.000 |
Tabel seperti ini langsung memberikan gambaran besar ke mana saja dana akan dialokasikan. Jika penerima tertarik, mereka bisa merujuk ke proposal lengkap untuk perincian per item.
Mermaid diagram yang saya berikan di atas juga bisa disajikan secara visual di proposal untuk menunjukkan struktur anggaran atau alur kerja kegiatan kalian. Ini membantu mereka yang lebih mudah memahami informasi dalam bentuk visual.
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari¶
Dalam menulis surat pengajuan dana, ada beberapa jebakan umum yang sering terjadi:
- Informasi Tidak Lengkap: Lupa mencantumkan kontak person, nomor surat kosong, lampiran tidak sesuai daftar. Ini bikin penerima sulit memproses atau melakukan verifikasi.
- Typo dan Kesalahan Tata Bahasa: Kesan pertama yang buruk. Menunjukkan kurang teliti dan kurang profesional.
- Tidak Jelas Siapa yang Dituju: Mengirim surat “Kepada Yth. Bapak/Ibu” tanpa nama atau jabatan spesifik, padahal informasi itu bisa dicari.
- Terlalu Fokus pada Masalah Organisasi: Surat terlalu banyak curhat tentang betapa butuhnya organisasi kalian, tanpa menjelaskan manfaat atau return bagi donatur/sponsor.
- Angka RAB Tidak Masuk Akal: Terlalu tinggi atau terlalu rendah tanpa penjelasan yang memadai di proposal.
- Mengirim Surat yang Sama ke Semua Pihak: Tidak ada personalisasi atau penyesuaian dengan profil calon donatur/sponsor.
- Tidak Ada Tindak Lanjut: Setelah kirim surat, tidak ada komunikasi lagi. Donatur/sponsor mungkin butuh waktu atau informasi tambahan.
Menghindari kesalahan-kesalahan ini bisa meningkatkan peluang surat kalian dilirik dan dipertimbangkan secara serius.
Improvisasi dan Fleksibilitas¶
Meskipun ada struktur standar, kalian bisa melakukan improvisasi sesuai kebutuhan dan target audiens. Misalnya:
- Jika target kalian adalah perusahaan besar yang sering jadi sponsor, fokuskan bagian manfaat pada brand exposure, CSR alignment, dan jangkauan audiens.
- Jika target kalian adalah yayasan sosial atau perorangan yang peduli isu tertentu, fokuskan bagian latar belakang dan manfaat pada dampak sosial yang akan dihasilkan kegiatan kalian. Ceritakan kisah yang menyentuh atau tunjukkan data perubahan positif yang bisa dicapai.
- Untuk kegiatan seni atau budaya, kalian bisa menambahkan portofolio kegiatan sebelumnya atau profil pengisi acara/seniman di lampiran.
- Gunakan bahasa yang paling sesuai dengan vibe organisasi kalian (tetap profesional ya), tapi sesuaikan juga dengan vibe target donatur.
Intinya, jadikan surat ini hidup dan merepresentasikan semangat kegiatan serta organisasi kalian, sambil tetap mengikuti kaidah formal yang berlaku.
Image just for illustration
Menulis surat pengajuan dana kegiatan organisasi memang gampang-gampang susah. Perlu ketelitian, kemampuan komunikasi, dan sedikit salesmanship untuk “menjual” kegiatan kalian. Tapi dengan memahami struktur dasarnya, mengikuti tips-tips di atas, dan terus berlatih, kalian pasti bisa membuat surat yang ampuh dan efektif. Surat ini adalah langkah awal yang sangat penting dalam perjalanan mencari dukungan dana.
Punya pengalaman suka duka waktu mengajukan dana kegiatan? Atau mungkin ada tips tambahan yang jitu? Yuk, bagikan pengalaman atau pertanyaan kalian di kolom komentar!
Posting Komentar