Panduan Lengkap Contoh Surat Lamaran Kerja Up to HRD: Tips & Template!
Mencari kerja itu ibarat sedang berkompetisi. Kamu nggak cuma perlu punya skill mumpuni, tapi juga “kemasan” yang menarik. Nah, salah satu kemasan terpenting adalah surat lamaran kerja. Surat ini yang jadi pintu gerbang pertama kamu buat dikenali sama pihak perusahaan.
Seringkali, kita bingung mau menujukan surat lamaran ini ke siapa. Apalagi kalau nggak ada nama kontak spesifik yang disebutkan di iklan lowongan. Alhasil, banyak yang memilih opsi aman: menujukan surat lamaran “Up HRD” atau “Kepada Yth. Bapak/Ibu Bagian Personalia”. Ini adalah praktik umum yang masih relevan sampai sekarang.
Kenapa Menujukan Surat Lamaran “Up HRD” itu Umum?¶
Ketika sebuah perusahaan membuka lowongan, biasanya informasinya disebar luaskan secara umum. Mungkin di website mereka, di platform pencari kerja, atau media sosial. Jarang banget iklan lowongan yang mencantumkan nama lengkap Manajer HRD atau staf rekrutmen yang bertugas.
Makanya, menujukan surat lamaran ke “Up HRD” alias “Untuk Perhatian Human Resources Department” itu jadi pilihan standar. Ini menandakan bahwa surat lamaran kamu memang ditujukan kepada divisi yang tepat, yaitu divisi yang bertanggung jawab menangani rekrutmen dan seleksi karyawan baru. Jadi, surat kamu nggak nyasar ke bagian lain yang nggak relevan, misalnya bagian marketing atau keuangan.
Image just for illustration
Menujukan ke “Up HRD” ini juga menunjukkan profesionalisme kamu, lho. Kamu tahu bahwa proses rekrutmen itu dipegang oleh HRD, meskipun kamu nggak tahu nama orangnya secara spesifik. Ini lebih baik daripada cuma menulis “Kepada Yth. Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan” yang terlalu umum dan terkesan kamu nggak riset atau nggak tahu divisi yang tepat untuk dihubungi terkait lamaran kerja.
Kesalahan Umum Saat Menulis Surat Lamaran Up HRD¶
Meskipun terlihat gampang, ada beberapa kesalahan yang sering banget dilakukan pelamar waktu menulis surat lamaran dengan tujuan “Up HRD”. Kesalahan ini bisa fatal dan bikin surat kamu langsung dicoret dari daftar. Jangan sampai kamu jadi salah satunya ya, guys!
Salah satu kesalahan paling umum adalah kurang personalisasi. Mentang-mentang nggak tahu nama orangnya, suratnya jadi terasa kaku dan generik banget. Padahal, meskipun ditujukan ke HRD secara umum, kamu tetap perlu menunjukkan bahwa kamu really tertarik sama perusahaan itu dan posisi itu.
Kesalahan lainnya adalah menulis alamat tujuan yang nggak lengkap atau salah. Misalnya, cuma nulis nama perusahaan tanpa alamat atau kota. Ini bikin surat kamu terlihat kurang profesional. Pastikan alamat perusahaan ditulis dengan lengkap dan benar, termasuk kota dan kode pos kalau perlu.
Terakhir, dan ini penting banget: jangan pernah copy-paste template surat lamaran dari internet tanpa diubah sama sekali. Setiap perusahaan dan posisi itu unik. Surat lamaran kamu harus merefleksikan kenapa kamu cocok untuk posisi dan perusahaan itu, bukan cuma surat lamaran generik yang bisa dikirim ke mana aja. Rekruter itu jeli, lho, mereka bisa tahu mana surat yang dibuat dengan sungguh-sungguh dan mana yang asal jadi.
Bagian-bagian Penting dalam Surat Lamaran Kerja Up HRD¶
Oke, sekarang kita bedah apa aja sih bagian wajib yang harus ada dalam surat lamaran kerja yang ditujukan “Up HRD”. Struktur ini standar, tapi setiap bagian punya peran krusial untuk bikin surat kamu efektif. Yuk, kita mulai dari atas!
Kepala Surat (Header)¶
Bagian paling atas surat ini isinya data diri kamu sebagai pengirim. Ini termasuk nama lengkap, alamat lengkap, nomor telepon yang aktif, dan alamat email profesional. Pastikan semua informasi ini akurat dan mudah dihubungi ya.
Alamat email sebaiknya menggunakan nama asli kamu, misalnya nama.belakang@email.com, hindari pakai email alay atau yang isinya nama panggilan aneh-aneh. Ini soal kesan pertama, jadi bikin seprofesional mungkin dari hal kecil ini. Nomor telepon juga pastikan yang selalu nyala dan bisa dihubungi, jangan sampai HRD nelpon tapi nomornya nggak aktif atau nggak diangkat.
Tanggal Surat¶
Setelah data pengirim, cantumkan tanggal surat itu dibuat. Format tanggal biasanya Tanggal Bulan Tahun, misalnya 26 Oktober 2023. Ini penting untuk dokumentasi dan menunjukkan kapan kamu mengirim lamaran tersebut.
Pastikan tanggalnya fresh, ya. Maksudnya, jangan pakai tanggal seminggu yang lalu kalau baru mau dikirim sekarang. Gunakan tanggal saat kamu siap mengirimkan surat tersebut.
Lampiran dan Perihal¶
Bagian ini letaknya biasanya di bawah tanggal. “Lampiran” menunjukkan berapa banyak dokumen tambahan yang kamu sertakan bersama surat lamaran (misalnya CV, ijazah, transkrip nilai, sertifikat, pas foto). Kalau cuma melampirkan CV dan dokumen lain, biasanya ditulis “Lampiran: Satu Berkas” atau “Lampiran: Beberapa Berkas”.
“Perihal” isinya ringkasan singkat tujuan surat kamu. Untuk lamaran kerja, perihalnya pasti “Lamaran Kerja” atau “Permohonan Bergabung Sebagai [Posisi yang Dilamar]”. Ini bikin rekruter langsung tahu maksud surat kamu tanpa harus baca isinya.
Alamat Tujuan¶
Nah, ini bagian krusialnya, yaitu “Kepada Yth. Bapak/Ibu Bagian Personalia [Nama Perusahaan]” atau “Up HRD [Nama Perusahaan]”. Tuliskan alamat lengkap perusahaan tujuan di bawahnya.
Contohnya:
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Bagian Personalia
PT. Maju Bersama
Jl. Raya Contoh No. 123
Jakarta Selatan 12345
Menulis lengkap begini menunjukkan kamu serius dan teliti. Jangan sampai salah nama perusahaan atau alamatnya ya!
Salam Pembuka¶
Salam pembuka standar yang profesional adalah “Dengan hormat,”. Ini adalah cara sopan untuk memulai surat resmi.
Setelah “Dengan hormat,”, kamu akan masuk ke isi surat. Pemberian koma di akhir frasa “Dengan hormat,” adalah standar penulisan surat resmi.
Isi Surat¶
Isi surat ini adalah inti dari lamaran kamu. Biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama:
- Paragraf Pembuka: Di sini kamu sebutkan dari mana kamu tahu lowongan tersebut (misalnya dari website perusahaan, JobStreet, LinkedIn, atau rekomendasi teman). Langsung nyatakan minat kamu untuk melamar posisi yang spesifik. Contoh: “Berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang saya lihat di website resmi PT. Maju Bersama pada tanggal [Tanggal], dengan ini saya bermaksud mengajukan lamaran untuk posisi [Nama Posisi]”.
- Paragraf Isi: Ini bagian terpenting untuk “menjual” diri kamu. Jelaskan kenapa kamu tertarik dengan perusahaan ini dan posisi itu. Kaitkan skill, pengalaman, dan pendidikan kamu dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jangan cuma menyalin isi CV, tapi jelaskan bagaimana pengalaman dan skill itu relevan dan bisa memberikan kontribusi untuk perusahaan. Gunakan poin-poin yang kuat dan spesifik. Misalnya, alih-alih “Saya berpengalaman di bidang marketing,” lebih baik “Dengan pengalaman 3 tahun di bidang digital marketing, saya telah berhasil meningkatkan engagement media sosial sebesar X% dan menghasilkan lead Y% pada proyek sebelumnya.”
- Paragraf Penutup: Di sini kamu menegaskan kembali minat kamu dan menyatakan harapan untuk dipanggil wawancara. Sebutkan bahwa kamu melampirkan CV dan dokumen pendukung lainnya sebagai bahan pertimbangan. Contoh: “Besar harapan saya untuk dapat diberikan kesempatan mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, termasuk wawancara, agar saya bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai potensi dan kualifikasi diri saya. Sebagai bahan pertimbangan, terlampir bersama surat ini CV dan dokumen pendukung lainnya.”
Usahakan isi surat ini nggak terlalu panjang, cukup 1-2 halaman aja. Rekruter punya banyak surat yang harus dibaca, jadi bikin yang padat, jelas, dan to the point.
Salam Penutup¶
Salam penutup standar adalah “Hormat saya,” atau “Dengan hormat,” (opsi kedua ini juga bisa dipakai).
Setelah salam penutup, kamu bubuhkan tanda tangan dan nama lengkap kamu.
Tanda Tangan dan Nama Lengkap¶
Bagian paling bawah surat ini adalah tempat kamu menandatangani surat secara fisik (jika dicetak) atau mencantumkan nama lengkap di bawah spasi kosong untuk tanda tangan (jika dikirim soft copy).
Cantumkan nama lengkap kamu dengan jelas di bawah tanda tangan. Pastikan nama yang tertera sama dengan nama di CV dan dokumen lainnya.
Langkah Demi Langkah Menulis Surat Lamaran Up HRD yang Nggak Biasa¶
Menulis surat lamaran yang efektif itu butuh strategi. Nggak cuma sekadar mengisi template. Ini dia panduan langkah demi langkahnya:
1. Riset Perusahaan dan Posisi¶
Meskipun kamu menujukan ke HRD secara umum, kamu tetap harus tahu perusahaan itu bergerak di bidang apa, nilai-nilai perusahaan mereka seperti apa, dan apa sih yang sebenarnya dibutuhkan untuk posisi yang kamu lamar. Cek website perusahaan, media sosial mereka, atau berita-berita terkait mereka.
Memahami ini bikin isi surat lamaran kamu jadi lebih nyambung dan personal, meskipun nggak tahu nama rekruternya. Kamu bisa menyesuaikan gaya bahasa atau menyoroti skill yang relevan dengan budaya atau kebutuhan spesifik perusahaan itu.
2. Identifikasi Kebutuhan Posisi¶
Baca baik-baik deskripsi lowongan kerja yang kamu lamar. Garis bawahi kualifikasi, skill, dan tanggung jawab yang disebutkan. Inilah yang harus kamu jadikan acuan utama dalam menulis bagian isi surat.
Surat lamaran itu bukan ringkasan CV, tapi highlight paling relevan dari CV kamu yang cocok sama posisi ini. Jadi, fokus pada 2-3 pengalaman atau skill paling kuat yang matching sama kebutuhan mereka.
3. Susun Draf Kasar¶
Sebelum menulis surat final, bikin dulu draf kasarnya. Tentukan poin-poin utama apa saja yang mau kamu masukkan di bagian isi surat. Pengalaman mana yang mau kamu tonjolkan? Skill apa yang paling relevan? Pencapaian apa yang mau kamu sebutkan?
Ini membantu kamu merangkai kalimat biar lebih terstruktur dan nggak loncat-loncat. Pastikan alurnya logis dari pembukaan, penjelasan relevansi diri, sampai penutup.
4. Tulis dengan Bahasa yang Profesional tapi Kasual¶
Gaya casual di sini maksudnya adalah bahasa yang nggak kaku dan mudah dibaca, tapi tetap profesional. Hindari penggunaan singkatan yang nggak umum atau bahasa gaul yang berlebihan. Gunakan kalimat yang jelas, lugas, dan positif.
Ingat, surat lamaran ini adalah representasi diri kamu di hadapan perusahaan. Jadi, tunjukkan bahwa kamu bisa berkomunikasi secara efektif dan profesional.
5. Cek Ulang dan Koreksi (PENTING BANGET!)¶
Ini adalah langkah yang sering dianggap remeh tapi krusial. Setelah selesai menulis, baca ulang surat lamaran kamu berkali-kali. Cek kalau ada kesalahan pengetikan (typo), salah tata bahasa, atau informasi yang salah.
Satu typo aja bisa bikin kesan kamu nggak teliti dan kurang profesional di mata rekruter. Minta teman atau keluarga buat bacain juga, kadang mata orang lain bisa menemukan kesalahan yang nggak kita sadari. Gunakan juga tool pemeriksa ejaan kalau ada.
Contoh Template Surat Lamaran Kerja Up HRD¶
Biar lebih kebayang, ini dia contoh template surat lamaran kerja yang ditujukan “Up HRD”. Kamu bisa modifikasi sesuai kebutuhan dan data diri kamu ya.
[Kota], [Tanggal]
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Bagian Personalia
[Nama Perusahaan]
[Alamat Lengkap Perusahaan]
[Kota, Kode Pos]
Perihal: Lamaran Kerja
Lampiran: Satu Berkas
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap: [Nama Lengkap Anda]
Tempat, Tanggal Lahir: [Tempat, Tanggal Lahir Anda]
Pendidikan Terakhir: [Pendidikan Terakhir Anda]
Alamat: [Alamat Lengkap Anda]
Nomor Telepon: [Nomor Telepon Aktif Anda]
Email: [Alamat Email Profesional Anda]
Berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang saya peroleh dari [Sebutkan Sumber Informasi Lowongan, misalnya website resmi perusahaan] pada tanggal [Tanggal Informasi Diterbitkan atau Anda Temukan], dengan ini saya bermaksud mengajukan lamaran untuk mengisi posisi [Nama Posisi yang Dilamar] di [Nama Perusahaan]. Saya sangat tertarik dengan posisi ini dan yakin kualifikasi serta pengalaman saya sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.
Saya memiliki latar belakang pendidikan di bidang [Bidang Pendidikan Anda] dan pengalaman kerja selama [Jumlah Tahun/Bulan] di [Sebutkan Perusahaan Sebelumnya atau Proyek Relevan]. Selama periode tersebut, saya berhasil mengembangkan kemampuan [Sebutkan Skill Relevan Pertama, misal: dalam manajemen proyek, terbukti dengan keberhasilan menyelesaikan proyek X tepat waktu dan sesuai anggaran]. Selain itu, saya juga mahir dalam [Sebutkan Skill Relevan Kedua, misal: penggunaan software Y yang relevan dengan posisi ini] serta memiliki pemahaman yang baik mengenai [Sebutkan Pengetahuan yang Relevan, misal: industri Z atau tren terbaru di bidang terkait]. Pengalaman ini telah membentuk saya menjadi pribadi yang [Sebutkan Kualitas Diri yang Relevan, misal: proaktif, detail-oriented, dan mampu bekerja dalam tim maupun mandiri]. Saya sangat antusias untuk dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman saya untuk berkontribusi pada kemajuan [Nama Perusahaan].
Saya adalah individu yang [Sebutkan Sifat Positif yang Relevan, misal: cepat belajar, punya inisiatif tinggi, dan selalu berusaha memberikan hasil terbaik]. Saya percaya bahwa nilai-nilai perusahaan [Nama Perusahaan], seperti [Sebutkan Nilai Perusahaan yang Anda Kagumi jika Tahu], sangat sejalan dengan prinsip kerja saya. Saya termotivasi untuk bergabung dengan tim di [Nama Perusahaan] karena [Sebutkan Alasan Spesifik Kenapa Tertarik dengan Perusahaan Ini, misal: reputasi perusahaan yang baik dalam inovasi, budaya kerja yang kolaboratif, atau kesempatan untuk berkembang]. Saya yakin, dengan dedikasi dan kerja keras, saya bisa menjadi aset yang berharga bagi perusahaan.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat lamaran ini saya lampirkan:
1. Daftar Riwayat Hidup (CV)
2. Fotokopi Ijazah Terakhir dan Transkrip Nilai
3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
4. Pas Foto Terbaru
5. Sertifikat Pendukung (jika ada)
Besar harapan saya untuk dapat diberikan kesempatan mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, termasuk wawancara, agar saya bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai potensi dan kualifikasi diri saya. Saya siap untuk dipanggil wawancara kapan pun pada waktu yang Bapak/Ibu tentukan.
Atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
[Tanda Tangan (jika dicetak)]
[Nama Lengkap Anda]
Perhatikan bagaimana template di atas menggunakan bahasa yang formal namun tetap mudah dibaca. Bagian isi surat dibagi menjadi beberapa paragraf untuk memudahkan pembaca mencerna informasi. Jangan lupa ganti bagian dalam kurung siku [] dengan data diri dan informasi yang sesuai ya.
Tips Tambahan Agar Surat Lamaran Up HRD Kamu Dilirik¶
Menulis surat lamaran itu seni sekaligus strategi. Nggak cukup cuma ikut formatnya. Ini beberapa tips tambahan biar surat kamu makin menonjol:
1. Perhatikan Kata Kunci (Keywords)¶
Rekruter, terutama di perusahaan besar, sering menggunakan sistem ATS (Applicant Tracking System) untuk menyaring lamaran. Sistem ini mencari kata kunci yang relevan dengan deskripsi pekerjaan. Jadi, pastikan kamu memasukkan kata kunci yang ada di iklan lowongan ke dalam surat lamaran kamu.
Misalnya, kalau lowongan menyebut “mahir dalam menggunakan software Adobe Photoshop dan Illustrator”, pastikan kata-kata itu muncul di surat lamaran dan CV kamu. Tapi, jangan cuma asal tempel ya, masukkan kata kunci itu secara natural dalam konteks pengalaman atau skill kamu.
2. Jelaskan Kontribusi, Bukan Cuma Tanggung Jawab¶
Saat menjelaskan pengalaman kerja, jangan cuma daftar tugas atau tanggung jawab kamu di posisi sebelumnya. Jelaskan apa yang sudah kamu capai atau kontribusi apa yang sudah kamu berikan. Gunakan angka atau data kalau memungkinkan.
Contoh: Alih-alih “Bertanggung jawab mengelola media sosial”, lebih baik “Berhasil meningkatkan follower media sosial sebesar 50% dalam 6 bulan melalui strategi konten yang inovatif.” Ini menunjukkan dampak nyata dari pekerjaanmu.
3. Gunakan Format yang Rapih dan Bersih¶
Surat lamaran yang rapih itu bikin rekruter nyaman membacanya. Gunakan font standar yang mudah dibaca seperti Arial, Calibri, atau Times New Roman, dengan ukuran font antara 10-12 poin. Beri jarak antar paragraf biar nggak kelihatan padat.
Pastikan margin surat juga teratur. Kalau dikirim soft copy dalam format PDF (sangat disarankan!), pastikan resolusinya bagus dan tulisannya nggak pecah.
4. Buat Panggilan Bertindak (Call to Action) yang Jelas¶
Di bagian penutup surat, nyatakan dengan jelas bahwa kamu sangat berharap untuk diundang wawancara. Ini menunjukkan antusiasme kamu. Kamu bisa menambahkan kalimat seperti “Saya menantikan kabar dari Bapak/Ibu untuk kesempatan wawancara”.
Ini adalah bentuk call to action yang sopan dan profesional dalam konteks lamaran kerja.
Fakta Menarik Seputar Proses Rekrutmen¶
Tahukah kamu, rekruter itu biasanya hanya menghabiskan waktu sangat singkat untuk melihat satu CV atau surat lamaran? Ada studi yang bilang rata-rata rekruter cuma butuh 6-7 detik untuk memutuskan apakah sebuah lamaran layak dilihat lebih lanjut atau tidak. Gila, kan?
Ini yang bikin surat lamaran kamu harus powerful dari kalimat pertama. Judul surat yang jelas, perihal yang to the point, dan paragraf pembuka yang langsung menarik perhatian itu kunci. Makanya, jangan remehkan bagian-bagian kecil dalam surat lamaran!
Selain itu, banyak perusahaan sekarang menggunakan sistem digital untuk mengelola lamaran. Jadi, surat lamaran dalam bentuk soft copy (PDF) jauh lebih disukai daripada hard copy. Mengirim lewat email atau upload di platform rekrutmen itu sudah jadi standar.
Makanya, pastikan format soft copy kamu nggak berantakan saat dibuka di perangkat atau sistem yang berbeda. Mengirim dalam format PDF adalah pilihan terbaik karena tampilannya cenderung stabil.
Proses Lamaran Kerja Menuju HRD (Gambaran Sederhana)¶
Biar kamu kebayang, ini diagram sederhana bagaimana biasanya surat lamaran kamu diproses setelah dikirim ke alamat email HRD atau di-upload melalui sistem:
mermaid
graph TD
A[Anda Menulis dan Mengirim Surat Lamaran + CV] --> B(Lamaran Diterima oleh Sistem atau Email HRD)
B --> C{Apakah Sesuai Kualifikasi Minimum?}
C -- Tidak --> D[Lamaran Ditolak/Tidak Dilanjutkan]
C -- Ya --> E(Tim HR Melakukan Screening Awal)
E --> F{Apakah Surat Lamaran/CV Menarik?}
F -- Tidak Menarik/Ada Red Flags --> D
F -- Menarik/Sesuai --> G(Lamaran Diteruskan ke User/Hiring Manager)
G --> H{User/Hiring Manager Tertarik?}
H -- Tidak Tertarik --> D
H -- Tertarik --> I(Pemanggilan Wawancara HRD/User)
I --> J{Wawancara Berhasil?}
J -- Tidak Berhasil --> D
J -- Berhasil --> K(Proses Selanjutnya: Offering/Medical Check-up, dst.)
Diagram ini menunjukkan betapa pentingnya surat lamaran dan CV yang powerful di tahap awal (E dan F). Surat yang ditujukan “Up HRD” akan masuk ke tahap B dan E ini. Kalau surat dan CV kamu nggak menarik di tahap screening awal oleh HR, surat kamu nggak akan pernah sampai ke tangan user atau hiring manager (G), apalagi sampai tahap wawancara (I). Jadi, investasikan waktu dan usaha kamu buat bikin surat lamaran yang terbaik!
Jadi, Surat Lamaran Kerja Up HRD: Solusi Aman yang Profesional¶
Menujukan surat lamaran “Up HRD” adalah pilihan yang sangat wajar dan profesional ketika kamu tidak tahu nama rekruter yang spesifik. Ini menunjukkan bahwa kamu mengirimkan surat ke divisi yang tepat. Namun, kunci utamanya adalah bagaimana isi surat lamaran itu sendiri.
Pastikan surat kamu nggak cuma pakai template, tapi dipersonalisasi, menyoroti skill dan pengalaman yang relevan, menggunakan bahasa yang profesional namun mudah dibaca, dan bebas dari kesalahan pengetikan atau tata bahasa. Surat lamaran yang efektif itu ibarat “elevator pitch” dalam bentuk tulisan; harus bisa meyakinkan rekruter dalam waktu singkat bahwa kamu layak dipertimbangkan lebih lanjut.
Semoga tips dan contoh di atas membantu kamu dalam menyusun surat lamaran kerja yang ditujukan “Up HRD” dan makin percaya diri saat melamar pekerjaan impianmu!
Sudahkah kamu pernah mengirim surat lamaran kerja yang ditujukan “Up HRD”? Bagikan pengalaman atau pertanyaan kamu di kolom komentar di bawah ya!
Posting Komentar