Panduan Lengkap Contoh Surat Keterangan Izin Kerja: Urusan Cepat & Mudah!

Table of Contents

Pernah nggak sih kamu butuh izin buat nggak masuk kerja atau ninggalin kantor sebentar? Atau mungkin kamu butuh surat dari kantor yang bilang kamu diizinkan buat ngelakuin sesuatu di luar tugas rutin? Nah, di sinilah peran surat keterangan izin kerja dibutuhkan. Tapi tunggu dulu, izin kerja di sini beda sama surat keterangan kerja ya. Kalau surat keterangan kerja itu bukti kamu karyawan di suatu tempat, surat izin kerja itu lebih ke surat yang memberi izin kamu untuk melakukan sesuatu, entah itu izin absen, izin keluar kantor sementara, atau izin melakukan kegiatan tertentu yang berhubungan sama kerjaan.

contoh surat keterangan izin kerja format
Image just for illustration

Biasanya, surat izin kerja ini dibuat buat berbagai keperluan. Bisa dari atasan ke bawahan (memberi izin), atau dari bawahan ke atasan (memohon izin), atau bahkan dari pihak ketiga (misalnya orang tua murid) ke sekolah/kantor yang meminta izin karyawannya buat ikut acara tertentu. Penting banget buat tahu format dan isinya biar nggak salah paham.

Kenapa Surat Keterangan Izin Kerja Itu Penting?

Surat keterangan izin kerja itu bukan sekadar formalitas belaka, lho. Ada beberapa alasan kuat kenapa surat ini penting banget, baik buat karyawan maupun perusahaan atau pihak yang terkait.

Pertama, legalitas dan bukti resmi. Dengan adanya surat ini, semua pihak punya bukti tertulis bahwa izin tersebut memang diberikan atau diminta secara resmi. Ini menghindari kesalahpahaman di kemudian hari. Misalnya, kalau kamu izin nggak masuk, surat ini jadi bukti sah bahwa absenmu diketahui dan diizinkan oleh perusahaan.

Kedua, transparansi. Surat ini bikin proses pemberian atau permohonan izin jadi lebih transparan. Semua detail seperti tanggal, durasi, alasan izin, dan siapa yang memberi izin atau meminta izin tercatat jelas. Ini penting buat administrasi perusahaan dan juga buat catatan pribadi karyawan.

Ketiga, tertib administrasi. Bagi perusahaan, surat izin kerja membantu menertibkan data kehadiran, cuti, atau kegiatan karyawan di luar kantor. Data ini penting banget buat penggajian, evaluasi kinerja, dan perencanaan sumber daya manusia. Tanpa surat ini, data kehadiran bisa kacau balau.

Keempat, tanggung jawab. Surat izin kerja juga menunjukkan bahwa karyawan bertanggung jawab untuk memberitahukan ketidakhadirannya atau kebutuhannya untuk izin, dan perusahaan pun bertanggung jawab dalam memberikan atau menolak izin tersebut berdasarkan kebijakan yang berlaku. Ini menciptakan lingkungan kerja yang profesional.

Siapa Saja yang Butuh Surat Keterangan Izin Kerja?

Nah, siapa saja sih yang biasanya terlibat atau butuh surat ini? Ada beberapa skenario umum:

  1. Karyawan kepada Atasan/Perusahaan: Ini yang paling sering. Karyawan butuh izin nggak masuk kerja (karena sakit, urusan keluarga, acara mendadak, dll.) atau izin meninggalkan kantor sementara. Mereka mengajukan permohonan izin secara tertulis, dan jika disetujui, surat ini menjadi bukti izin tersebut.
  2. Perusahaan kepada Karyawan: Dalam kasus tertentu, perusahaan mungkin mengeluarkan surat yang mengizinkan seorang karyawan untuk melakukan sesuatu di luar tugas pokoknya. Contohnya, surat izin untuk mengikuti pelatihan di luar kota, surat izin untuk menjadi pembicara di acara eksternal mewakili perusahaan, atau surat izin menggunakan fasilitas perusahaan untuk keperluan tertentu.
  3. Pihak Ketiga kepada Perusahaan/Sekolah: Ini terjadi ketika ada pihak di luar perusahaan yang butuh izin dari perusahaan untuk melibatkan karyawannya. Contohnya, orang tua murid membuat surat permohonan izin kepada sekolah agar anaknya (yang adalah siswa di sana) diizinkan mengikuti sebuah acara keluarga/kompetisi. Dalam konteks kerja, ini bisa jadi surat dari panitia acara yang meminta izin kepada perusahaan agar seorang karyawan diizinkan menjadi pembicara atau juri, dan kantor merespons dengan surat izin.

Jadi, “surat keterangan izin kerja” ini bisa bermakna luas tergantung konteksnya. Namun, yang paling umum dicari adalah format surat permohonan izin tidak masuk kerja dari karyawan.

Komponen Penting dalam Surat Keterangan Izin Kerja

Apapun tujuan dan siapa pengirim/penerimanya, ada beberapa komponen dasar yang biasanya ada dalam surat keterangan izin kerja agar isinya jelas dan lengkap.

  1. Kop Surat (Jika dari Perusahaan/Instansi): Ini penting kalau surat dikeluarkan secara resmi oleh perusahaan atau sekolah. Isinya nama perusahaan/instansi, alamat lengkap, nomor telepon, dan email. Menunjukkan keabsahan surat.
  2. Nomor Surat: Untuk keperluan administrasi, biasanya surat resmi punya nomor unik. Ini memudahkan pencatatan dan pengarsipan.
  3. Tanggal Surat: Kapan surat itu dibuat atau dikeluarkan. Penting buat kronologis.
  4. Hal atau Perihal: Menjelaskan secara singkat isi surat. Contoh: “Permohonan Izin Tidak Masuk Kerja”, “Surat Izin Mengikuti Pelatihan”, “Pemberian Izin Meninggalkan Kantor”.
  5. Pihak Penerima: Kepada siapa surat itu ditujukan. Bisa HRD, atasan langsung, Kepala Sekolah, atau pihak lain yang berwenang. Sebutkan nama dan jabatannya jika perlu.
  6. Pihak Pengirim/Yang Memohon Izin: Data diri lengkap pihak yang mengajukan permohonan atau pihak yang mengeluarkan izin. Jika karyawan yang mengajukan, sebutkan nama lengkap, NIP/ID Karyawan, jabatan, dan departemen. Jika dari perusahaan, sebutkan nama perusahaan/pihak yang berwenang menandatangani.
  7. Isi Surat: Ini bagian intinya. Jelaskan dengan jelas:
    • Tujuan surat (memohon/memberi izin).
    • Jenis izin yang diminta/diberikan (izin tidak masuk, izin keluar kantor, izin mengikuti kegiatan).
    • Alasan atau keperluan izin. Jelaskan kenapa izin itu dibutuhkan. Usahakan singkat, padat, dan jelas.
    • Periode atau waktu izin. Sebutkan tanggal mulai dan tanggal selesai izin, atau durasi jam jika izin hanya sebentar.
    • Hal-hal terkait lainnya (opsional): Misalnya, siapa yang akan mem-backup pekerjaan selama izin, atau lampiran dokumen pendukung (misalnya surat keterangan sakit).
  8. Penutup: Ucapan terima kasih atau harapan.
  9. Tempat dan Tanggal Penandatanganan: Kota tempat surat dibuat dan tanggalnya (biasanya sama dengan tanggal surat di atas, tapi kadang bisa beda).
  10. Nama Jelas dan Tanda Tangan: Pihak yang mengajukan permohonan/mengeluarkan izin harus membubuhkan nama jelas dan tanda tangan. Jika surat permohonan dari karyawan, tanda tangan karyawan. Jika surat izin dari perusahaan, tanda tangan pejabat yang berwenang (manajer, HRD, direktur).
  11. Kolom Persetujuan (Jika Surat Permohonan): Penting untuk surat permohonan dari karyawan. Biasanya ada kolom untuk persetujuan dari atasan langsung atau HRD, lengkap dengan nama jelas dan tanda tangan.

Memastikan semua komponen ini ada akan membuat surat izin kerja kamu jadi lengkap, jelas, dan profesional.

Tips Menulis Surat Keterangan Izin Kerja yang Baik

Menulis surat izin kerja itu nggak susah, tapi ada beberapa tips yang bisa bikin suratmu lebih efektif dan diterima baik:

  • Jelas dan Ringkas: Langsung ke intinya. Sebutkan tujuan, alasan, dan waktu izin dengan jelas. Hindari basa-basi yang terlalu panjang.
  • Sebutkan Alasan yang Jujur dan Tepat: Jangan mengarang alasan. Sebutkan alasan yang sebenarnya (sakit, keluarga, acara penting, dll.). Kejujuran itu penting buat kepercayaan.
  • Sertakan Detail Waktu yang Spesifik: Jangan cuma bilang “izin besok”. Sebutkan tanggal spesifik (misalnya, “tanggal 26 Oktober 2023”) dan kalau perlu jamnya (misalnya, “dari jam 10.00 sampai 13.00”).
  • Ajukan Izin Jauh Hari (Jika Memungkinkan): Untuk acara yang sudah direncanakan (bukan mendadak sakit), ajukan izin jauh-jauh hari sesuai kebijakan perusahaan. Ini memberi waktu bagi atasan untuk mengatur pekerjaan.
  • Sebutkan Siapa yang Menggantikan Tugas (Opsional tapi Dianjurkan): Kalau pekerjaanmu butuh penanganan segera, ada baiknya sebutkan siapa rekan kerja yang akan membantumu atau bagaimana pekerjaanmu akan ditangani selama kamu izin. Ini menunjukkan kamu bertanggung jawab.
  • Gunakan Bahasa Formal tapi Sopan: Karena ini surat resmi atau semi-resmi, gunakan bahasa Indonesia yang baku, formal, dan sopan. Hindari singkatan atau bahasa gaul.
  • Lampirkan Dokumen Pendukung (Jika Ada): Kalau izin sakit, lampirkan surat dokter. Kalau izin untuk acara keluarga, mungkin ada undangan atau surat keterangan lain yang relevan. Ini memperkuat permohonanmu.
  • Periksa Kembali Sebelum Dikirim: Baca ulang suratmu. Pastikan tidak ada salah ketik (typo) atau kesalahan informasi (misalnya salah tanggal).

Dengan mengikuti tips ini, surat izin kerja yang kamu buat akan lebih profesional dan kemungkinan besar akan diproses dengan lancar.

Contoh Surat Keterangan Izin Kerja: Berbagai Skenario

Ini dia bagian yang paling ditunggu, beberapa contoh format surat keterangan izin kerja untuk berbagai keperluan. Kamu bisa jadikan ini template dan sesuaikan dengan kondisimu ya.

Contoh 1: Surat Permohonan Izin Tidak Masuk Kerja (dari Karyawan)

Ini adalah format paling umum, yaitu karyawan mengajukan permohonan izin ke perusahaan karena alasan tertentu.

[Kop Surat Perusahaan - Jika Ditujukan ke Pihak Luar]

[Nomor Surat - Jika dari Perusahaan]
[Tanggal Surat]

Perihal: Permohonan Izin Tidak Masuk Kerja

Kepada Yth.
Bapak/Ibu [Nama Atasan Langsung atau HRD]
[Jabatan Atasan Langsung atau HRD]
[Nama Perusahaan]
di Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: [Nama Lengkap Karyawan]
NIP/ID Karyawan: [Nomor Induk Pegawai/ID Karyawan]
Jabatan: [Jabatan Anda]
Departemen: [Departemen Anda]

Dengan ini mengajukan permohonan izin untuk tidak masuk kerja pada:
Hari, Tanggal: [Hari], [Tanggal Mulai Izin] s/d [Hari], [Tanggal Selesai Izin]
Jumlah Hari: [Jumlah Hari Izin] hari

Alasan saya tidak masuk kerja adalah karena [Sebutkan alasan dengan jelas, misalnya: sakit, ada keperluan keluarga mendesak, mengikuti acara pernikahan/kelulusan anggota keluarga, dll.].

Apabila diperlukan, saya telah/akan [Sebutkan langkah yang diambil terkait pekerjaan, misalnya: menyerahkan tugas kepada rekan kerja bernama (Nama Rekan Kerja), atau menyelesaikan tugas penting sebelum izin, atau bisa dihubungi via telepon untuk hal mendesak].

Demikian surat permohonan izin ini saya buat dengan sebenarnya. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Tempat], [Tanggal Surat Dibuat]

[Nama Lengkap Karyawan]
[Tanda Tangan Karyawan]

----------------------------------------------------
Bagian Persetujuan (Diisi oleh Atasan/HRD)

Menyetujui / Tidak Menyetujui* permohonan izin tersebut.
(*Coret yang tidak perlu)

Catatan: [Jika ada catatan dari atasan/HRD]

[Nama Atasan Langsung/HRD]
[Jabatan]
[Tanda Tangan Atasan Langsung/HRD]
[Tanggal Persetujuan]

Penjelasan Tambahan:
* Bagian kop surat bisa dihilangkan kalau surat ini murni dari karyawan ke atasan/HRD dan cukup ditulis tangan atau diketik di kertas polos. Kop surat wajib kalau surat ini nanti akan diberikan ke pihak luar oleh perusahaan sebagai bukti izinmu.
* Cantumkan tanggal mulai dan selesai izin dengan jelas. Kalau cuma satu hari, sebutkan tanggalnya saja.
* Alasan bisa disesuaikan. Untuk izin sakit, lampirkan surat dokter. Untuk keperluan keluarga, sebutkan keperluannya (misal: menemani orang tua ke rumah sakit, menghadiri pemakaman, dll.).

Contoh 2: Surat Izin Meninggalkan Kantor Sementara (dari Karyawan)

Kadang kita cuma butuh izin keluar kantor sebentar, bukan seharian. Ini formatnya.

[Kop Surat Perusahaan - Jika Ditujukan ke Pihak Luar]

[Nomor Surat - Jika dari Perusahaan]
[Tanggal Surat]

Perihal: Permohonan Izin Meninggalkan Kantor Sementara

Kepada Yth.
Bapak/Ibu [Nama Atasan Langsung]
[Jabatan Atasan Langsung]
[Nama Perusahaan]
di Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: [Nama Lengkap Karyawan]
NIP/ID Karyawan: [Nomor Induk Pegawai/ID Karyawan]
Jabatan: [Jabatan Anda]
Departemen: [Departemen Anda]

Dengan ini mengajukan permohonan izin untuk meninggalkan kantor sementara pada:
Hari, Tanggal: [Hari], [Tanggal Izin]
Pukul: [Jam Mulai Meninggalkan Kantor] s/d [Jam Kembali ke Kantor]
Durasi: Sekitar [Jumlah Jam] jam

Alasan saya meninggalkan kantor sementara adalah untuk [Sebutkan alasan dengan jelas, misalnya: menghadiri janji temu dokter, mengurus dokumen penting di instansi publik, menjemput anak di sekolah karena alasan mendesak, dll.].

Saya akan memastikan semua pekerjaan mendesak telah terselesaikan atau diserahkan kepada rekan kerja sebelum saya meninggalkan kantor. Saya juga akan tetap siaga jika ada panggilan mendesak terkait pekerjaan.

Demikian surat permohonan izin ini saya buat. Atas perhatian dan izin yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Tempat], [Tanggal Surat Dibuat]

[Nama Lengkap Karyawan]
[Tanda Tangan Karyawan]

----------------------------------------------------
Bagian Persetujuan (Diisi oleh Atasan)

Menyetujui / Tidak Menyetujui* permohonan izin tersebut.
(*Coret yang tidak perlu)

Catatan: [Jika ada catatan dari atasan]

[Nama Atasan Langsung]
[Jabatan]
[Tanda Tangan Atasan Langsung]
[Tanggal Persetujuan]

Penjelasan Tambahan:
* Fokus pada jam keluar dan perkiraan jam kembali.
* Alasan harus spesifik dan masuk akal untuk izin sementara.
* Penting untuk menunjukkan bahwa kamu sudah menyiapkan segala sesuatunya agar pekerjaan tidak terganggu.

Contoh 3: Surat Keterangan Izin (dari Perusahaan untuk Pihak Ketiga)

Ini contoh surat yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memberitahu pihak ketiga bahwa seorang karyawan diizinkan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan pihak ketiga tersebut. Contohnya, perusahaan memberi izin karyawannya untuk menjadi pembicara di sebuah seminar yang diselenggarakan pihak lain.

[Kop Surat Perusahaan Resmi]

Nomor: [Nomor Surat Resmi Perusahaan]
Lampiran: -
Perihal: Surat Izin Mengikuti Kegiatan Eksternal

Yth. Panitia [Nama Kegiatan/Acara]
[Alamat Lengkap Pihak Ketiga]

Dengan hormat,

Menindaklanjuti surat permohonan Saudara/i Nomor: [Nomor Surat Permohonan dari Pihak Ketiga, jika ada] tanggal [Tanggal Surat Permohonan dari Pihak Ketiga] perihal permintaan izin partisipasi, dengan ini kami sampaikan bahwa PT [Nama Perusahaan Anda] memberikan izin kepada karyawan kami:

Nama: [Nama Lengkap Karyawan]
NIP/ID Karyawan: [Nomor Induk Pegawai/ID Karyawan]
Jabatan: [Jabatan Karyawan]
Departemen: [Departemen Karyawan]

Untuk mengikuti kegiatan [Nama Kegiatan/Acara] yang akan diselenggarakan pada:
Hari, Tanggal: [Hari], [Tanggal Mulai Acara] s/d [Hari], [Tanggal Selesai Acara]
Waktu: [Jam Acara]
Tempat: [Lokasi Acara]

Kami berharap partisipasi karyawan kami dalam kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kedua belah pihak.

Demikian surat izin ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara/i, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Kota], [Tanggal Surat Dibuat]

PT [Nama Perusahaan Anda]

[Nama Lengkap Pejabat Berwenang (misal: Manajer HRD/Direktur)]
[Jabatan]
[Tanda Tangan Pejabat Berwenang]

Penjelasan Tambahan:
* Format ini lebih formal karena dikeluarkan oleh perusahaan secara resmi. Wajib menggunakan kop surat, nomor surat, dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
* Sebutkan dengan jelas identitas karyawan dan detail kegiatan eksternal yang diizinkan.
* Surat ini berfungsi sebagai bukti resmi dari perusahaan kepada pihak ketiga bahwa karyawan tersebut memang mendapatkan izin.

Perbedaan “Surat Keterangan Izin Kerja” dan “Surat Keterangan Kerja”

Ini sering bikin bingung. Penting banget tahu bedanya!

Fitur Surat Keterangan Izin Kerja Surat Keterangan Kerja
Tujuan Utama Memberi atau memohon izin untuk tidak masuk kerja, meninggalkan kantor, atau melakukan kegiatan di luar tugas rutin pada waktu tertentu. Memberi bukti resmi bahwa seseorang adalah atau pernah menjadi karyawan di suatu perusahaan.
Isi Pokok Informasi karyawan, jenis izin, alasan izin, periode/waktu izin, persetujuan (jika permohonan). Informasi karyawan (nama, NIP, jabatan, masa kerja), gaji (opsional), dan pernyataan status kepegawaian.
Penerima Umum Atasan/HRD (jika permohonan dari karyawan), atau pihak ketiga (jika dikeluarkan perusahaan). Bank (untuk KPR/pinjaman), kedutaan (untuk visa), perusahaan baru (untuk lamaran kerja), lembaga pendidikan, dll.
Diperlukan Saat Sakit, ada acara keluarga, keperluan pribadi mendadak, mengikuti pelatihan/acara eksternal (dengan izin). Mengajukan pinjaman, visa, melamar kerja, mendaftar beasiswa, keperluan administrasi lainnya yang butuh bukti status kerja.
Sifat Biasanya temporer, berlaku untuk periode waktu spesifik yang singkat. Biasanya permanen, berlaku sebagai bukti status kerja kapan pun dibutuhkan (meskipun ada masa berlakunya).
Yang Mengeluarkan Bisa Karyawan (memohon) atau Perusahaan (memberi izin/menjawab permohonan). Hanya Perusahaan (melalui HRD atau pejabat berwenang).

Jadi, meskipun sama-sama ada kata “kerja”, tujuannya beda banget ya! Jangan sampai salah meminta atau membuat suratnya.

perbedaan surat izin dan keterangan kerja
Image just for illustration

Aturan Perusahaan Terkait Surat Izin Kerja

Setiap perusahaan pasti punya kebijakan sendiri terkait cuti dan izin tidak masuk kerja. Penting banget buat kamu tahu aturan ini:

  • Prosedur Pengajuan: Bagaimana cara mengajukan izin? Apakah harus lewat sistem online, form fisik, atau cukup email ke atasan?
  • Batas Waktu Pengajuan: Berapa hari sebelumnya kamu harus mengajukan permohonan izin (khususnya cuti atau izin yang sudah direncanakan)?
  • Syarat dan Dokumen Pendukung: Kapan kamu wajib melampirkan surat dokter? Dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk izin keperluan keluarga?
  • Siapa yang Berwenang Menyetujui: Apakah cukup atasan langsung, atau harus HRD, atau bahkan sampai level direktur?
  • Jenis Izin yang Diakui: Perusahaan biasanya punya daftar jenis izin (izin sakit, izin karena duka, izin karena pernikahan, dll.) dan masing-masing punya kuota atau aturannya sendiri.

Memahami kebijakan perusahaan akan membantumu mengajukan surat izin dengan benar dan meminimalisir kemungkinan permohonanmu ditolak. Jangan sampai gara-gara nggak tahu aturan, niat baikmu malah jadi masalah.

Kesalahan Umum Saat Membuat Surat Izin Kerja

Supaya surat izin kerjamu mulus, hindari kesalahan-kesalahan umum ini:

  • Tidak Jelas Alasannya: Hanya bilang “ada keperluan”, padahal seharusnya dijelaskan keperluannya apa (tanpa harus terlalu detail, yang penting jelas).
  • Tidak Menyebutkan Tanggal Spesifik: Bilang “izin beberapa hari ke depan” tanpa tanggal jelas. Ini bikin bingung.
  • Tidak Melampirkan Dokumen Pendukung (Padahal Wajib): Izin sakit tapi tidak ada surat dokter padahal diwajibkan perusahaan.
  • Mengajukan Mendadak untuk Urusan yang Seharusnya Bisa Direncanakan: Kalau sudah tahu ada acara jauh-jauh hari, ajukan izin sesuai prosedur jauh-jauh hari. Mengajukan mendadak hanya untuk darurat saja.
  • Menggunakan Bahasa yang Terlalu Santai atau Tidak Sopan: Ingat, ini surat resmi atau semi-resmi ke atasan atau perusahaan.
  • Salah Alamat atau Penerima: Suratnya ditujukan ke siapa, nama jabatannya apa, jangan sampai salah.
  • Tidak Membaca Ulang: Akibatnya ada typo, salah tanggal, atau informasi penting yang terlewat.
  • Tidak Tahu Kebijakan Perusahaan: Mengajukan izin yang tidak sesuai dengan aturan cuti/izin yang berlaku di kantor.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, surat izin kerjamu akan terlihat profesional dan mudah diproses.

Jadi, Penting Banget Kan?

Surat keterangan izin kerja itu intinya adalah komunikasi tertulis yang jelas mengenai kebutuhanmu untuk tidak bekerja atau melakukan sesuatu di luar rutinitas kerja, atau sebaliknya, surat resmi dari perusahaan yang mengizinkanmu. Fungsinya banyak, mulai dari bukti resmi, tertib administrasi, sampai menunjukkan profesionalitas.

Dengan memahami komponennya, tips penulisannya, dan melihat contoh-contohnya, kamu nggak perlu bingung lagi kalau sewaktu-waktu butuh surat ini. Ingat, selalu sesuaikan format dan isi dengan kebijakan perusahaan tempatmu bekerja dan konteks kebutuhanmu.

Semoga artikel ini membantu kamu yang lagi cari contoh atau lagi mau bikin surat keterangan izin kerja ya!

Gimana, ada pengalaman menarik soal surat izin kerja di kantormu? Atau mungkin ada format khusus yang biasa dipakai? Share yuk di kolom komentar di bawah! 👇

Posting Komentar